Liputan6.com, Jakarta Emosi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu cara untuk mengungkapkan emosi tersebut adalah melalui bahasa, baik lisan maupun tulisan. Kata emotif merupakan salah satu bentuk kata atau ungkapan yang mengandung unsur emosi atau perasaan. Dalam bahasa Indonesia, kata emotif sering digunakan untuk menyampaikan perasaan kesejukan, tindakan, atau perilaku yang terkait dengan emosi.
Kata emotif memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu mampu membangkitkan perasaan atau emosi tertentu pada pendengar atau pembaca. Fungsi utama dari kata emotif adalah untuk mengekspresikan perasaan atau emosi seseorang, baik itu kegembiraan, kesedihan, kekecewaan, atau perasaan lainnya. Dengan menggunakan kata emotif, seseorang dapat lebih mudah mengkomunikasikan apa yang dirasakannya kepada orang lain.
Contoh dari kata emotif dalam bahasa Indonesia antara lain adalah "terharu", "senang", "sedih", "marah", "terkejut", dan lain sebagainya. Kata-kata tersebut mampu menggambarkan perasaan atau emosi yang dirasakan seseorang dengan jelas dan kuat. Untuk memahami pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan contoh-contoh kata emotif, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (30/11/2023).
Advertisement
Pengertian Kata Emotif
Kata emotif adalah kata-kata yang memiliki kekuatan untuk membangkitkan atau menggugah emosi pada pembaca atau pendengarnya. Ciri-ciri dari kata emotif adalah kata-kata tersebut mampu membawa perasaan yang kuat, seperti kebahagiaan, kesedihan, kecewa, atau ketakutan. Fungsi dari kata emotif adalah untuk memberikan warna atau nuansa dalam tulisan, cerita, atau karya sastra.
Dalam karya sastra, contoh kata-kata emotif dapat ditemui dalam penggambaran adegan-adegan yang penuh emosi seperti percintaan, pertarungan, atau perpisahan. Misalnya, dalam puisi atau cerita pendek, penggunaan kata-kata yang kuat seperti "cinta yang menggebu" atau "kesedihan yang mendalam" mampu membangkitkan perasaan yang sama pada pembaca.
Kata emotif juga mampu menggugah emosi pembaca karena kata-kata tersebut memiliki konotasi yang kuat. Konotasi adalah asosiasi-atribut emosional atau psikologis yang melekat pada kata, yang dapat membuat pembaca merasakan sesuatu tanpa harus secara eksplisit diungkapkan. Dengan demikian, kata emotif mampu memberikan kesan yang mendalam dalam karya sastra dan mampu menggugah emosi pembaca.
Advertisement
Ciri-Ciri Kata Emotif
Kata emotif adalah jenis kata yang memiliki kekuatan untuk mengekspresikan emosi atau perasaan seseorang. Ciri-ciri dari kata emotif adalah kemampuannya untuk membangkitkan atau menggambarkan emosi, baik positif maupun negatif, seperti kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan, atau kecintaan. Kata emotif juga cenderung memiliki makna konotatif yang kaya, sehingga dapat memberikan nuansa yang lebih dalam dalam pengungkapan perasaan.
Selain itu, kata emotif sering digunakan dalam teks sastra atau karya-karya seni yang bertujuan untuk mengekspresikan emosi atau menyampaikan pesan yang bersifat personal. Penggunaan bahasa dalam kata emotif juga bisa lebih subjektif, karena dapat dipengaruhi oleh perasaan atau pengalaman individu.
Contoh dari kata emotif adalah "cinta", "sedih", "marah", "penyesalan", "sepi", dan lain sebagainya. Dengan kekuatannya untuk mengekspresikan emosi, kata-kata emotif memiliki peran yang penting dalam membangun suasana atau mood dalam suatu teks atau percakapan.
Fungsi Kata Emotif
Kata emotif merujuk pada kata-kata yang memiliki kekuatan emosional atau perasaan yang kuat. Fungsi dari kata emotif dalam konteks komunikasi profesional dan bisnis adalah untuk mengekspresikan perasaan, membangun hubungan emosional, dan meningkatkan daya tarik pesan yang disampaikan. Dalam situasi bisnis, penggunaan kata emotif dapat membantu membangun hubungan yang lebih dekat dengan klien atau konsumen, meningkatkan kepercayaan, dan memperkuat ikatan emosional antara perusahaan dan audiensnya.
Pentingnya memahami norma sosial dan budaya dalam penggunaan kata emotif juga tidak bisa diabaikan. Setiap budaya memiliki pemahaman yang berbeda tentang kata-kata emotif, sehingga penting untuk memahami norma sosial dan budaya dalam menggunakan kata-kata ini agar tidak menyinggung atau membuat kesalahpahaman dengan pihak lain. Dalam konteks komunikasi bisnis, pemahaman ini juga dapat membantu perusahaan untuk membangun hubungan yang kuat dengan audiens dari berbagai latar belakang budaya. Maka dari itu, penting bagi pengguna kata emotif untuk selalu peka terhadap norma sosial dan budaya agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Advertisement
Contoh Kata Emotif dan Penggunaannya dalam Kalimat
Kata emotif merujuk pada kata-kata yang memiliki kekuatan emosional yang kuat, mampu memengaruhi perasaan dan emosi pendengar atau pembaca. Ciri-ciri kata emotif dapat dilihat dari penggunaan kata-kata yang penuh dengan nuansa emosional, seperti bahagia, sedih, marah, takut, dan sebagainya. Fungsi dari kata emotif adalah untuk mengekspresikan perasaan dan emosi seseorang, baik secara lisan maupun tulisan.
Contoh penggunaan kata emotif dalam kalimat:
1. Aku merasa sangat bahagia saat mendengar kabar baik itu.
2. Dia sangat sedih karena kehilangan orang yang dicintainya.
3. Perasaan marahnya begitu besar sehingga sulit untuk dikendalikan.
4. Anak itu tampak takut saat melihat hantu di film tersebut.
5. Ibu merasa bangga dengan prestasi yang telah aku raih.
6. Dia begitu terharu saat melihat pertunjukan seni anak-anak tersebut.
7. Wajahnya begitu bingung saat diberitahu berita yang mendebarkan.
8. Perasaan lega menyelamatkan anjing yang hampir terlindas mobil.
9. Aku sangat terkesan dengan karya seni lukis sang seniman.
10. Minggu lalu, aku sangat cemas saat anakku tidak pulang tepat waktu.
Demikianlah 20 contoh kalimat yang menggunakan kata emotif. Semoga dapat membantu memahami penggunaan kata-kata emotif dalam kalimat.