Sukses

Mengenal Al Washliyah, Organisasi Islam yang Terbentuk Sejak Zaman Penjajahan Belanda

Al Jam’iyatul Washliyah atau Al Washliyah merupakan ormas Islam yang bersifat sosial.

Liputan6.com, Jakarta Al Washliyah merupakan organisasi Islam yang berasal dari Sumatera Utara. Organisasi ini didirikan di kota Medan pada tanggal 30 November 1930 atau bertepatan dengan 9 Rajab 1349 H. Organisasi ini didirikan sejak zaman penjajahan Belanda.

Pendiri Al Washliyah saat itu turut berperang melawan penjajah Belanda. Tidak sedikit tokoh Al Washliyah yang ditangkap Belanda dan dijebloskan ke penjara. Oleh karena itu, kamu perlu mengenali sejarah dari organisasi Islam satu ini.

Al Jam’iyatul Washliyah atau Al Washliyah merupakan ormas Islam yang bersifat sosial. Tujuan dari organisasi masyarakat Al Washliyah ini adalah untuk mempersatukan umat yang berpecah belah dan berbeda pandangan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari laman Al Washliyah, Minggu (3/12/2023) tentang Al Washliyah.

2 dari 4 halaman

Mengenal Al Washliyah

Al Jam’iyatul Washliyah merupakan organisasi Islam yang lahir di Kota Medan, Sumatera Utara pada 30 November 1930, bertepatan dengan 9 Rajab 1349 H. Al Jam’iyatul Washliyah yang lebih dikenal dengan sebutan Al Washliyah lahir ketika bangsa Indonesia masih dalam penjajahan Hindia Belanda (Nederlandsh Indie), sehingga pendiri Al Washliyah ketika itu turut pula berperang melawan penjajah Belanda.

Hingga sekarang, Al Washliyah menjadi Ormas (Organisasi Masyarakat) Islam yang bersifat sosial dan memiliki tujuan untuk mengamal ajaran Islam untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Selain itu, organisasi ini juga bertujuan mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa, aman, damai, adil, makmur, dan diridhai oleh Allah SWT dalam negara Indonesia yang didasarkan dengan Pancasila.

Selain itu, Al Washliyah juga mengembangkan usaha dan kegiatan untuk mewujudkan tujuannya. Ada lima macam usaha dan kegiatan yang dijalankan oleh organisasi ini yang merupakan Panca Amal Al Washliyah, yaitu Pendidikan dan kebudayaan, Dakwah dan kaderisasi, Amar makruf nahi munkar, Panti asuhan dan fakir miskin, serta Ekonomi dan kesejahteraan umat.

Pada umumnya, visi dari organisasi Islam adalah untuk melakukan jihad fi sabilillah yang artinya untuk berjihad berjuang dengan sunggu-sungguh di jalan Allah, dan mencari mardhatillah, yang artinya untuk mencari ridha Allah. Maka dari itu, untuk mencapai visi tersebut, Al Washliyah memiliki visi khusus yaitu membangun washilah yang berarti sebagai suatu kelompok komunitas Islam yang selalu berjuang untuk membangun dan memperkuat hubungan manusia dengan Allan dan antar manusia dengan manusia.

Al Jam’iyatul Washliyah yang memiliki arti perkumpulan yang menghubungkan. Maksud dari nama ini adalah menghubungkan manusia dengan Allah SWT dan menghubungkan manusia dengan manusia lainnya agar bersatu, serta menghubungkan manusia dengan alam sekitarnya. Hal ini sesuai dengan makna dari Hablun minallah wa hablun minannaas yang artinya hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan sesama manusia.

3 dari 4 halaman

Visi dan Misi Al Washliyah

Visi dan misi Al Washliyah adalah sebagai berikut:

VISI

Al Jam’iyatul Washliyah sebagai organisasi pemersatu umat dan bangsa untuk mewujudkan Hablum Minallah Wa Hablum Minannaas dan terciptanya Negara yang Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur

MISI

  1. Mewujudkan pendidikan yang ber-akhlakul karimah
  2. Membangun dan melaksanakan Dakwah dan Syiar Islam yang sejuk, damai dan menyenangkan
  3. Membangun perekonomian dan lembaga amal social umat yang bersyariah dan berkeadilan
  4. Membangun umat masyarakat dan bangsa Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu pengetahuan serta berakhlak yang mulia
4 dari 4 halaman

Sejarah Al Washliyah

Al Washliyah lahir ketika bangsa Indonesia masih dalam penjajahan Hindia Belanda (Nederlandsh Indie), sehingga pendiri Al Washliyah ketika itu turut pula berperang melawan penjajah Belanda. Tidak sedikit tokoh Al Washliyah yang ditangkap Belanda dan dijebloskan ke penjara.

Tujuan utama untuk mendirikan organisasi Al Washliyah saat itu adalah untuk mempersatukan umat yang berpecah belah dan berbeda pandangan. Perpecahan dan perbedaan tersebut merupakan salah satu strategi Belanda untuk terus berkuasa di bumi Indonesia. Oleh karena itu, Organisasi Al Washliyah turut pula meraih kemerdekaan Indonesia dengan menggalang persatuan umat di Indonesia.

Penjajah Belanda yang menguasai bumi Indonesia terus berupaya agar bangsa Indonesia tidak bersatu, sehingga mereka terus mengadu domba rakyat. Segala cara dilakukan penjajah agar rakyat Indonesia terpecah belah. Hal ini karena bila rakyat Indonesia bersatu maka dikhawatirkan bisa melawan penjajah Belanda. Upaya memecah belah rakyat terus merasuk hingga ke sendi-sendi agama Islam. Umat Islam kala itu dapat dipecah belah lantaran perbedaan pandangan dalam hal ibadah dan cabang dari agama (furu’iyah).

Kondisi ini terus meruncing, hingga umat Islam terbagi menjadi dua kelompok yang disebut dengan kaum tua dan kaum muda. Perbedaan paham di bidang agama ini semakin hari kian tajam dan sampai pada tingkat meresahkan. Dengan terjadinya perselisihan di kalangan umat Islam di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan, pelajar yang menimba ilmu di Maktab Islamiyah Tapanuli Medan, berupaya untuk mempersatukan kembali umat yang terpecah belah itu.

Upaya untuk mempersatukan umat Islam terus dilakukan dan akhirnya terbentuklah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah yang artinya perkumpulan yang menghubungkan. Artinya adalah menghubungkan manusia dengan Allah SWT (hablun minallah) dan menghubungkan manusia dengan manusia (sesama umat Islam) atau hablun minannas.