Sukses

4 Gigi Pria Ini Dicabut Petugas Kebersihan yang Menyamar Dokter, Jadi Sakit Sebulan

Gigi pria ini dicabut oleh petugas kebersihan yang menyamar jadi dokter, alami sakit selama sebulan.

Liputan6.com, Jakarta Sakit gigi merupakan kondisi ketidaknyamanan di sekitar gigi atau gusi. Penyebabnya cukup bervariasi dan gejalanya mencakup nyeri tumpul, tajam, atau berdenyut di daerah gigi, gusi, atau rahang. Ketika sakit gigi, seseorang pasti mengambil tindakan untuk menghubungi klinik terdekat agar bisa ditangani. 

Bukan malah membaik, seorang pria Turki justru mengalami penderitaan setelah empat gigi depannya dicabut, oleh seorang petugas kebersihan yang menyamar sebagai dokter gigi. Paria yang menyamar ini bahkan menyombongkan diri sebagai seorang dosen di universitas, dan mulai menjalankan prosedur pencabutan.

Usai mencabut gigi pasien, dokter gadungan alias petugas kebersihan ini meminta bayaran sebesar 1,8 juta rupiah, untuk menebus resep di apotek. Tak lama setelah itu, pria ini menyadari bahwa dirinya ditipu dan bisa menggunakan asuransi kesehatan.

Akibat dari perbuatan ini, Hakan Yıldırım akhirnya dirawat di ruang gawat darurat, karena tidak tahan dengan rasa sakit dan mengalami pembengkakan dan memar di wajahnya. Berikut ini kisah pria ditangani dokter gigi gadungan yang Liputan6.com rangkum dari Odditycentral, Senin (4/12/2023). 

 

2 dari 3 halaman

Gigi Dicabut Oleh Petugas Kebersihan yang Menyamar

Seorang pria Turki, Hakan Yıldırım (42 tahun), mengalami penderitaan luar biasa setelah empat gigi depannya dicabut oleh seorang petugas kebersihan, yang menyamar sebagai dokter gigi di sebuah klinik di Istanbul. Menurut dokumen kasus yang baru diselesaikan di Pengadilan Sipil Istanbul, Yıldırım menghubungi klinik gigi di distrik Kağıthane, untuk janji darurat karena menderita sakit gigi parah.

Panggilannya dijawab oleh Cemal Şenaslan, yang mengaku sebagai dokter gigi dan menginstruksinya untuk datang malam itu untuk pemeriksaan. Ketika Yıldırım tiba di klinik, Şenaslan yang mengaku sebagai dosen di universitas kedokteran gigi, menyambutnya untuk membuatnya merasa nyaman. Tanpa menyadari, Yıldırım kemudian diberitahu bahwa empat gigi depannya harus dicabut.

Meskipun Yıldırım menyatakan bahwa gigi yang mengalami abses seharusnya tidak dicabut, Şenaslan dengan sombong menyatakan, "Apakah Anda mengajari saya pekerjaan saya?" Yıldırım, terkejut, tidak berani membantah. Şenaslan membius Yıldırım dan mencabut empat gigi depannya, memaksa keyakinan bahwa gigi tersebut akan digantikan oleh prostesis yang jauh lebih baik.

3 dari 3 halaman

Wajah Memar dan Penuh Bengkak

Yıldırım membayar biaya 1.000 lira Turki ($35) atau setara 1.8 juta rupiah, dan pergi ke apotek dengan resep yang ditandatangani oleh Şenaslan. Ketika apoteker mencoba menagih resepnya, Yıldırım menyadari bahwa asuransi kesehatannya seharusnya menanggung biayanya, namun resepnya tidak sah karena belum dicap oleh dokter.

Keesokan harinya, meskipun menderita rasa sakit luar biasa, Yıldırım kembali ke klinik dan mengungkapkan kepada dokter di sana bahwa Şenaslan adalah "dokter gigi" yang telah melakukan operasinya. Namun, dokter di klinik tersebut tidak mengenal Şenaslan dan mengungkapkan bahwa ia hanyalah seorang pembersih.

Dokumen pengadilan mencatat bahwa Yıldırım akhirnya dirawat di ruang gawat darurat, karena tidak tahan dengan rasa sakitnya. Wajahnya membengkak dan penuh memar. Rasa sakitnya baru dapat diatasi setelah sekitar satu bulan. Pengacara Yıldırım, Oğuzhan Er, menyatakan bahwa Cemal Şenaslan sepenuhnya bersalah dan menuntut 100 ribu lira kerusakan non-finansial ($3.500) beserta bunganya.