Liputan6.com, Jakarta Apa itu erupsi perlu kamu pahami pengertiannya. Pasalnya, istilah erupsi ini tentunya sudah kerap terdengar oleh masyarakat di Indonesia, terutama karena banyaknya gunung api aktif tersebar di seluruh Nusantara.Â
Baca Juga
Istilah gunung erupsi dan gunung meletus tentunya perlu kamu pahami perbedaannya. Biasanya, hal ini dapat dilihat perbedaannya dari kekuatannya. Untuk mengenali perbedaannya kamu perlu mengenali jenis-jenis erupsi gunung api dan proses terjadinya.
Advertisement
Erupsi gunung berapi atau gunung meletus tidak jarang terdengar di Indonesia karena faktor geografis negara kita yang mempunyai banyak gunung berapi aktif. Oleh karena itu, kamu tentunya perlu mengenali apa itu erupsi gunung api hingga jenis dan prosesnya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (4/12/2023) tentang apa itu erupsi.
Apa Itu Erupsi?
Apa itu erupsi? Erupsi yaitu suatu proses pelepasan material dari gunung berapi seperti lava, gas, abu, dan lain sebagainya ke atmosfer bumi atau bagian atas bumi dalam jumlah yang tidak menentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apa itu erupsi adalah letusan gunung api. Ada dua jenis erupsi pada gunung api, yaitu erupsi efusif dan erupsi eksplosif.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), meletus adalah pecah atau terbuka dengan tiba-tiba karena adanya tekanan atau dorongan yang sangat kuat sehingga mengeluarkan bunyi yang sangat keras. Jadi, jika dilihat dari maknanya erupsi dan meletus memiliki arti yang sama saja. Namun, penggunaanya sedikit berbeda karena gunung meletus biasanya digunakan untuk menjelaskan tentang jenis erupsi gunung api eksplosif.
Advertisement
Jenis Erupsi Gunung Berapi
Erupsi memiliki jenis-jenis tertentu yang perlu dipahami. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, proses erupsi gunung api dapat dibedakan menjadi dua, yaitu erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Mengutip bamai.uma.ac.id, berikut penjelasan jenis erupsi gunung berapi:
1. Erupsi Efusif
Erupsi efusif adalah proses keluarnya magma asal perut bumi yang berbentuk lelehan lava. Erupsi efusif terjadi dampak adanya tekanan gas yang tidak terlalu kuat sehingga magma serta lava yang keluar akan mengalir ke lereng gunung. Salah satu contoh terjadinya erupsi efusif adalah insiden erupsi Gunung Merapi.
2. Erupsi Eksplosif
Erupsi eksplosif adalah proses munculnya magma serta material lainnya asal perut bumi yang disertai tekanan bertenaga, sehingga mengakibatkan letusan dan dentuman keras. Salah satu contoh terjadinya erupsi eksplosif adalah insiden erupsi Gunung Krakatau.
Proses Erupsi Gunung Api
Apa itu erupsi? Erupsi terjadi karena tekanan gas yang sangat bertenaga asal dalam perut bumi, sehingga mendorong magma untuk keluar. Akibat tekanan gas, magma akan bergerak naik secara perlahan. Magma tersebut akan melelehkan batuan yang berada di sekitarnya serta kemudian terjadilah penumpukan magma dalam gunung tadi.
Tekanan yang berasal dari dalam bumi akan semakin besar karena magma tadi terhambat oleh lapisan batuan padat atau litosfer yang sangat sulit untuk ditembus. Sebab tekanan yang sangat kuat, maka pada daerah tadi tersimpan energi yang sangat kuat pula sehingga lapisan batuan di sekitarnya perlahan rapuh serta retak.
Pada celah retakan inilah nantinya magma akan menjalar keluar ke permukaan bumi. Magma yang menjalar ini akan melelehkan saluran retakan tersebut, sebagai akibatnya akan membentuk saluran batu yang diklaim menjadi pipa kepundan. Ketika lapisan batuan sudah tidak bisa membendung tenaga yang kuat, maka akan terjadi ledakan dan semburan. Ketika magma tadi berhasil keluar ke bagian atas bumi, proses inilah yang lalu disebut apa itu erupsi.
Advertisement
Material yang Dikeluarkan saat Erupsi Gunung Api
Ketika terjadinya erupsi gunung api, tentunya akan mengeluarkan material-material dari dalam perut gunung. Adapun material-material yang dikeluatkan saat erupsi adalah:
- Gas vulkanik, yaitu gas karbon monoksida, karbon dioksida, sulfur dioksida, hidrogen sulfida, serta nitrogen yang sangat membahayakan bagi manusia.
- Lava. Terdapat 2 jenis lava yang keluar, yaitu lava encer dan lava kental. Lava encer akan keluar mengalir ke aliran sungai, sedangkan lava kental akan membeku di dekat sumber keluarnya.
- Lahar, adalah aluran material vulkanik yang umumnya berupa campuran pasir, batu, dan kerikil.
- Abu vulkanis, artinya material halus yang telah disemburkan ke udara. Abu vulkanik ini juga berbahaya untuk pernapasan dan bisa menghambat aktivitas sehari-hari.
- Awan panas, artinya material yang mengalir asal zenit gunung yang bentuknya bergulung mirip awan. Awan panas ini mampu mengakibatkan kematian apabila terkena manusia dan binatang, bahkan mampu merubuhkan bangunan.
Tingkat Aktivitas Gunung Api
Melansir magma.esdm.go.id, berikut tingkatan aktivitas gunung api di Indonesia:
Level IV (Awas)
Tingkat aktivitas gunung api Level IV atau Awas merupakan hasil pengamatan visual dan instrumental teramati mengalami peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.
Level III (Siaga)
Tingkat aktivitas gunung api Level III atau Siaga merupakan hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.
Level II (Waspada)
Tingkat aktivitas gunung api Level II atau Waspada merupakan hasil pengamatan visual dan instrumental mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas. Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi.
Level I (Normal)
Tingkat aktivitas gunung api Level I atau Normal merupakan hasil pengamatan visual dan instrumental fluktuatif, tetapi tidak memperlihatkan peningkatan aktivitas yang signifikan.
Advertisement