Sukses

GOR Haji Agus Salim, Ketahui Lokasi, Fasilitas, dan Sejarahnya

GOR Haji Agus Salim merupakan sebuah stadion sepak bola yang berada di Kota Padang, Sumatera Barat.

Liputan6.com, Jakarta GOR Haji Agus Salim merupakan sebuah stadion sepak bola yang berada di Kota Padang, Sumatera Barat. GOR Haji Agus Salim juga merupakan kompleks gelanggang olahraga multifungsi yang juga digunakan sebagai markas klub sepak bola Semen Padang FC dan PSP Padang. 

Pada hari klub bola kebanggaan kota Padang bertanding, stadion ini selalu dipadati oleh para suporter. Hal ini tidak mengherankan, karena suporter sepak bola yang datang tidak hanya berasal dari Padang, namun dari berbagai daerah di Sumatera Barat.

GOR Haji Agus Salim juga tetap ramai di hari-hari biasa, terutama pada hari Minggu pagi. Pasalnya, lokasi GOR Haji Agus Salim menjadi destinasi utama bagi banyak orang untuk berolahraga. Selain itu, bagian sekitar GOR juga sudah menjadi pusat kuliner yang menarik.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/12/2023) tentang GOR Haji Agus Salim.

2 dari 4 halaman

GOR Haji Agus Salim

Gelanggang Olahraga Haji Agus Salim atau GOR Haji Agus Salim adalah sebuah kompleks gelanggang olahraga multifungsi di Kota Padang, Sumatera Barat. Stadion ini merupakan markas klub sepak bola Semen Padang FC dan PSP Padang. Kompleks Olahraga ini dinamakan untuk menghormati Haji Agus Salim, seorang Pahlawan Nasional Indonesia dan mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, yang berasal dari Koto Gadang, Agam.

Mengutip dari laman resmi pemerintah Kota Padang, GOR Haji Agus Salim beralamat di Rimbo Kaluang, Kec. Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat. GOR Haji Agus Salim awalnya dirancang untuk 15.000-20.000 penonton. Namun sampai saat ini, GOR Haji Agus Salim hanya memiliki kapasitas 10.000 tempat duduk, dan memiliki tribun tertutup di sektor barat. Sumber lain menyebutkan bahwa GOR Haji Agus Salim memiliki kapasitas 28.000 tempat duduk.

GOR Haji Agus Salim selalu ramai di weekend khususnya hari Minggu. Kamu bisa datang di hari Minggu untuk berolahraga sekaligus menikmati jajanan kuliner kaki lima di sekitar stadion kebanggan Ranah Minang ini.

3 dari 4 halaman

Sejarah GOR Haji Agus Salim

GOR Haji Agus Salim dibangun untuk persiapan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-13 tahun 1983. Pada saat MTQ, yang dibangun hanya memiliki Stadion dengan tribun tertutup/barat dan tribun selatan. Setelah pelaksanaan MTQ, Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Ir. H. Azwar Anas, melanjutkan pembangunan tribun terbuka (timur dan utara), dan baru selesai pada tahun 1985.

Awalnya di Kota Padang ada dua Stadion, yang satu adalah Stadion Imam Bonjol yang dikelola oleh Kodim 0302 Padang dan GOR Haji Agus Salim. Pada tahun 1992, Stadion Imam Bonjol dibongkar dan dijadikan taman kota oleh Pemerintah Kota Padang. Sejak itu GOR Haji Agus Salim Padang menjadi satu-satunya stadion yang representatif di Kota Padang.

GOR Haji Agus Salim awalnya dirancang untuk 15.000-20.000 penonton. Namun sampai saat ini, GOR Haji Agus Salim hanya memiliki kapasitas 10.000 tempat duduk, dan memiliki tribun tertutup di sektor barat.

Pada tanggal 30 September 2009, terjadi gempa yang mengguncang Kota Padang dan merusak hampir keseluruhan fasilitas stadion. Beberapa fasilitas penunjang pertandingan tak luput seperti gangguan koneksi pada penerangan, ruang ganti pemain yang rusak, dan lapangan yang retak dan gersang mengakibatkan stadion ini tak layak dipakai.

Kemudian, PT Semen Padang dengan persetujuan pemerintah kota merenovasi stadion ini sehingga layak untuk menggelar laga Liga Super Indonesia. Perbaikan yang dilakukan di antaranya penanaman rumput, perbaikan drainase, perbaikan pagar, ruang ganti pemain, penambahan kamar mandi dan toilet, perbaikan ruangan wasit dan ruangan pers, lantai jadi menggunakan keramik, hingga pemasangan lampu stadion.

Mulai musim kompetisi 2010-2011, Semen Padang bisa kembali lagi bermarkas di stadion, setelah sebelumnya selama lebih dari setahun mengungsi ke Stadion M. Yamin, Sijunjung. Mulai tahun 2015 ini, status kepemilikan Kompleks Olahraga ini telah dialihkan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke Pemerintah Kota Padang dengan sistem Pinjam Pakai selama 5 tahun dan dapat diperpanjang. Dengan status ini, pengembangan Stadion lebih terbuka dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang.

4 dari 4 halaman

Biografi Singkat Haji Agus Salim

Setelah mengenali sejarah GOR Haji Agus Salim, kamu tentunya perlu mengenali nama tokoh yang menjadi inspirasi nama stadion ini. Haji Agus Salim lahir dengan nama Masyhudul Haq, lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, pada 8 Oktober 1884. Beliau meninggal di Jakarta, 4 November 1954 pada umur 70 tahun.

Pada tahun 1915, Haji Agus Salim bergabung dengan Sarekat Islam (SI), dan menjadi pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto. Haji Agus Salim sendiri ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961 berdarkan Keppres nomor 657 tahun 1961.