Liputan6.com, Jakarta Cara komunikasi kalangan generasi Z semakin dimeriahkan oleh ragam istilah bahasa gaul yang unik dan kreatif. Salah satu istilah yang tengah menjadi bahan perbincangan hangat adalah "cegil." Bagi pengguna media sosial aktif, arti cegil mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Namun, apa sebenarnya arti di balik kata cegil dalam bahasa gaul?
Baca Juga
Advertisement
Arti cegil sebenarnya adalah akronim dari 'cewek gila'. Tapi, cegil bukan istilah yang merujuk pada seorang perempuan yang mengalami gangguan kejiwaan atau semacamnya. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan perempuan dengan tingkah laku yang tak biasa, bahkan terkadang di luar dugaan.Â
Arti cegil bukanlah konsep yang terpaku pada satu tipe kepribadian saja, melainkan mencakup beragam sikap dan perilaku yang mungkin dianggap di luar norma oleh masyarakat umum. Berikut ulasan tentang apa itu arti cegil yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (15/12/2023).
Karakter Cegil
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, secara harfiah cegil adalah singkatan dari "cewek gila". Istilah ini tidak merujuk kepada perempuan yang memiliki gangguan kejiwaan, melainkan digunakan untuk mendeskripsikan karakter seseorang, khususnya dalam konteks hubungan asmara.
Karakteristik yang diasosiasikan dengan kata cegil sangat beragam. Perempuan yang disebut cegil mungkin bisa jadi merupakan sosok yang mudah berubah suasana hati, obsesif, agresif, pemarah, manipulatif, dan memiliki berbagai sifat problematik lainnya. Sebagian besar, cegil sering dianggap sebagai "redflag" atau perempuan yang sebaiknya dihindari dalam hubungan asmara.
Cegil juga merujuk pada perempuan yang tidak menggunakan logikanya dalam urusan cinta. Ia bersikap di luar nalar, posesif, dan sulit diatur. Cegil memiliki kecenderungan melakukan hal-hal ekstrem untuk mendapatkan perhatian dan cinta dari orang yang ia suka. Pare perempuan deng labe cegil bahkan sering menguntit media sosial pasangannya tanpa sepengetahuannya.Â
Cegil Vs Cogil
Selain arti cegil, cogil juga menjadi istilah populer di kalangan Gen Z. jika cegil adalah akronim dari ‘cewek gila’, cogil adalah singkatan dari ‘cowok gila’. Cegil dan cogil bersama-sama membentuk sebuah fenomena yang viral di berbagai platform seperti Instagram, X (Twitter), dan TikTok.Â
Sama seperti cegil, cogil merujuk pada sosok laki-laki dengan tingkah laku yang tak biasa, bahkan di luar kebiasaan pria pada umumnya. Meskipun dianggap gila, banyak yang berpendapat bahwa cogil adalah sosok yang atraktif dan unik atau badass.Â
Advertisement
Popularitas Cegil
Istilah cegil tidak hanya menjadi tren di media sosial, tetapi juga menciptakan sebuah wadah bagi kaum hawa untuk melakukan introspeksi diri dengan cara yang lebih anggun. Terlepas dari cemooh dan label yang dilekatkan, tren konten cegil menjadi sebuah fenomena yang mencerminkan keberanian perempuan-perempuan modern untuk mengakui kekurangan dan keunikan mereka.
Cegil menjadi semacam identitas, popularitasnya semakin meroket di TikTok ketika lagu "Rayuan Perempuan Gila" karya Nadine Amizah viral di TikTok. Lagu yang dirilis pada 23 Juni 2023 ini berhasil menjadi sebuah karya yang merangkum esensi perempuan gila atau cegil di luar sana.Â
Dibalik viralnya lagu Perempuan Gila, Nadine Amizah sempat mendapatkan kritik karena dinilai menromantisasi karakter perempuan yang cenderung redflag. Nadine pun menjelaskan bahwa sebenarnya, istilah "gila" digunakan sebagai upaya penerimaan diri perempuan yang memiliki banyak kekurangan. Lagu tersebut juga menjadi ekspresi seni yang menunjukkan bahwa meromantisasi kondisi yang sulit adalah cara seorang seniman menghadapi perjalanan pribadinya.
Namun, tentu saja, kritik datang dari berbagai sudut pandang. Bagi beberapa orang, penggunaan kata "gila" tetap menimbulkan kontroversi terutama terkait dengan masalah kesehatan mental. Meskipun demikian, Nadin dengan bijak mencoba membuka pintu diskusi dan memahami sudut pandang yang berbeda.
Dalam konteks lebih luas, istilah "gila" bukanlah cemooh belaka. Dalam percakapan sehari-hari, kata ini juga digunakan sebagai ungkapan kekaguman atau kekesalan dalam berbagai konteks. Dari situ, terlihatlah dinamika penggunaan bahasa dan bagaimana makna sebuah kata dapat bervariasi tergantung pada situasi dan niat penggunaannya.
Tren cegil dan fenomena lagu Nadin Amizah menunjukkan bahwa para perempuan tidak hanya menggunakan istilah tersebut sebagai label untuk diri mereka, tetapi juga sebagai alat untuk menyampaikan pesan dan mendekatkan diri kepada khalayak. Apakah itu merangkum pengalaman pahit dalam hubungan atau sekadar menyuarakan keunikan diri, cegil menjadi semacam gelombang perempuan modern yang berani tampil apa adanya.