Sukses

Bukan di Rahim, Ibu Ini Mengandung Janin di Usus Jadi Fenomena Langka

Kehamilan di usus yang langka

Liputan6.com, Jakarta Kehamilan selalu dinantikan calon orang tua menantikan buah hati. Sudah banyak yang tahu janin tumbuh di dalam rahim sang ibu. Namun ada kejadian mengejutkan di dunia medis usai dokter menemui seorang pasien ibu hamil yang mengandung janin bukan di dalam rahim melainkan di usus.  

Seorang wanita menemukan dirinya hamil pada usia kehamilan 23 minggu, tetapi yang lebih mengejutkan adalah bahwa bayinya berkembang di dalam ususnya. Kasus ini melibatkan seorang wanita berusia 37 tahun yang mencari perawatan medis setelah menderita kram perut yang parah dan kembung selama 10 hari. 

Hasil pemindaian menunjukkan bahwa ia sebenarnya hamil dengan janin yang "berbentuk normal," namun yang membuatnya menjadi kasus yang luar biasa adalah tempat implantasi janin di luar rahim, tepatnya di dalam usus. Hal ini jadi fenomena yang hanya terjadi dalam sekitar 1% dari kasus kehamilan ektopik di perut.

Dilansir Liputan6.com dari New York Post, Jumat (15/12/2023), laporan medis dari New England Journal of Medicine pada 9 December 2023, menggambarkan langkah-langkah pengobatan yang diambil dalam menghadapi situasi yang kompleks ini. 

2 dari 3 halaman

Janin Tumbuh di Usus Berisiko Lahir Prematur

Kondisi kehamilan ektopik perut, di mana sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim, menjadi sorotan utama dalam studi kasus ini. Meskipun kehamilan semacam itu jarang terjadi, ia dapat membawa risiko serius bagi kesehatan ibu dan janin.

Gejala kehamilan ektopik perut melibatkan pendarahan vagina, sakit perut yang intens, pusing, dan kelemahan. Mengingat potensi komplikasi yang dapat timbul, wanita tersebut kemudian dipindahkan ke rumah sakit tingkat lanjut, di mana bayinya akhirnya dilahirkan pada usia kehamilan 29 minggu. 

Menariknya, bayi tersebut ditempatkan di unit perawatan intensif neonatal sebagai tindakan pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi prematur.

Bagian tubuh yang sering kali menjadi lokasi terjadinya kehamilan ektopik adalah tuba falopi, serviks atau leher rahim, serta rongga perut. Sedangkan usus jadi fenomena yang jarang terjadi.

3 dari 3 halaman

Masih Ada Peluang Hidup Janin Tumbuh di Usus

Sebagai catatan, tingkat kelangsungan hidup bayi prematur pada usia kehamilan 24 minggu umumnya sekitar 60-70%. Namun, pada minggu ke-28, peluang untuk bertahan hidup meningkat menjadi sekitar 80-90%. Setelah sekitar tiga bulan pasca persalinan, baik bayi maupun ibunya diperbolehkan pulang.

Dalam wawancara terkait kasus ini, Dr. Michael Narvey dari Institut Penelitian Rumah Sakit Anak di Manitoba menyatakan kekagumannya. Ia menyebutkan bahwa meskipun kasus kehamilan ektopik perut tidaklah benar-benar baru, ini adalah pertama kalinya ia menyaksikan sebuah kasus di mana janin tumbuh di dalam hati seorang wanita. 

“Saya pikir saya telah melihat semuanya,” kata Dr. Michael Narvey.

Pernyataan ini memberikan dimensi tambahan pada kompleksitas dan keunikannya, menunjukkan bahwa dunia medis masih dapat memberikan kejutan bahkan bagi para ahli sekalipun.