Liputan6.com, Jakarta Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, homonim dijelaskan sebagai istilah yang merujuk pada kata-kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama, namun memiliki makna yang berbeda. Pemahaman mengenai contoh kata homonim sangat diperlukan saat mempelajari Bahasa Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Konsep homonim memberikan dimensi menarik dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Kehadiran contoh kata homonim menciptakan peluang untuk penafsiran ganda, terutama dalam konteks komunikasi lisan atau tertulis. Ketika seseorang menggunakan kata-kata yang merupakan homonim, pemahaman makna sebenarnya dapat bergantung pada konteks kalimat atau situasi yang sedang dibicarakan.
Dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman tentang contoh kata homonim menjadi esensial untuk menjaga kejelasan komunikasi. Misinterpretasi dapat terjadi jika tidak diperhatikan dengan cermat, mengingat sebuah kata dapat memiliki makna yang sangat berbeda tergantung pada konteksnya. Berikut ulsan lebih lanjut tentang contoh kata homonim yang Liputan6.com kumpulkan dari berbagai sumber, Senin (18/12/2023).
Homonim dan Polisemi
dilansir dari laman jendela.kemdikbud.go.id, omonim dan polisemi adalah dua konsep dalam ilmu bahasa yang seringkali disamakan, namun sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan mendasar antara keduanya dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang kompleksitas bahasa.
Homonim, seperti dijelaskan sebelumnya, merujuk pada kata-kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama, tetapi memiliki makna yang berbeda karena berasal dari sumber yang berlainan. Kuncinya terletak pada perbedaan sumber.
Misalnya dalam contoh berikut,
- Andi bisa menyelesaikan soal-soal matematika itu dengan mudah.
- Bisa ular itu beracun dan sangat berbahaya.
Kata "bisa" memiliki makna yang berbeda karena berasal dari sumber yang berlainan. Dalam kasus ini, kata "bisa" dianggap homonim.
sedangkan, polisemi merujuk pada satu bentuk bahasa, seperti kata, frasa, atau lainnya, yang memiliki lebih dari satu makna. Perbedaan makna tersebut timbul karena adanya beberapa konsep dalam pemaknaan suatu kata. Misalnya kata "akar" dapat memiliki makna yang berbeda, seperti "bagian tumbuhan yang biasanya tertanam di dalam tanah sebagai penguat dan pengisap air serta zat makanan" dan "pokok atau pangkal."
Perhatikan contoh kalimat berikut,
- Akar pohon itu mengganggu bangunan.
- Kita harus mencari akar masalahnya agar dapat menyelesaikan kasus itu dengan baik.
Kata "akar" memiliki makna yang berbeda berdasarkan konteks penggunaannya.
Pemahaman tentang perbedaan antara homonim dan polisemi dapat mempermudah proses mengenali kompleksitas dan kekayaan bahasa. Homonim menyoroti perbedaan makna karena berasal dari sumber yang berbeda, sedangkan polisemi mencakup variasi makna dalam satu sumber. Pemahaman kedua konsep ini memperkaya kemampuan berbahasa dan membantu dalam memahami nuansa dan konteks komunikasi yang lebih luas.
Advertisement
Contoh Kata Homonim beserta maknanya
1. Bandar
Pelabuhan
Parit
Pemegang uang judi
2. Bisa
Racun ular
Sanggup/mampu
3. Buku
Kitab
Tulang sendi (ruas)
4. Bulan
Nama satelit bumi
Rentang waktu 30 hari
5. Bunga
Bagian pada tumbuhan
Imbalan jasa
6. Gelar
Pangkat kedudukan
Hampar
7. Gendang
Alat musik
Bagian organ telinga
8. Genting
Gawat
Penutup atap rumah
9. Hak
Bagian bawah sepatu
Milik
10. Jarak
Ruang sela
Nama tumbuhan
11. Kali
Operasi perhitungan
Sebutan untuk sungai
12. Malam
Waktu lawannya siang
Zat bahan membatik
13. Malang
Nama kota
Nasib menyedihkan
14. Massa
Ukuran berat
Kumpulan orang
15. Orang tua
Ayah dan ibu
Orang yang sudah tua
16. Organ
Alat musik
Bagian dari tubuh
17. Palu
Nama kota
Alat bangunan
18. Rapat
Rapat diskusi pertemuan
Berdempet-dempetan
19. Raut
Rupa
Menajamkan pensil
20. Salak
Nama buah
Gonggongan anjing
21. Selang
Rentang waktu
Alat menyalurkan air
22. Suling
Alat musik
Proses uap jadi cairan
23. Tanggal
Menunjuk waktu
Copot
24. Tahu
Dapat, mengerti
Nama makanan