Liputan6.com, Jakarta Kata kerja adalah bagian penting dalam bahasa Indonesia, yang digunakan untuk menyatakan sebuah tindakan, keadaan, atau peristiwa. Dalam bahasa Indonesia, terdapat dua jenis kata kerja, yaitu kata kerja intransitif dan kata kerja transitif. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada objek dari tindakan yang dilakukan oleh kata kerja.
Baca Juga
Advertisement
Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek untuk melengkapi maknanya. Artinya, kata kerja intransitif sudah memiliki makna yang utuh tanpa memerlukan objek. Contoh kata kerja intransitif dalam bahasa Indonesia antara lain "lari", "tidur", "mendengar", dan "terbang". Dalam kalimat, kata kerja intransitif dapat digunakan tanpa memerlukan objek, seperti dalam kalimat "Dia tidur" atau "Burung terbang".
Sementara itu, kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek untuk melengkapi maknanya. Artinya, kata kerja transitif tidak memiliki makna yang utuh tanpa adanya objek. Contoh kata kerja transitif dalam bahasa Indonesia antara lain "membaca", "mengirim", "mencuci", dan "menulis".
Dalam kalimat, kata kerja transitif harus diikuti oleh objek, seperti dalam kalimat "Dia membaca buku" atau "Ibu mencuci piring". Dengan memahami perbedaan antara kata kerja intransitif dan transitif, kita dapat menggunakan keduanya dengan tepat dalam menyusun kalimat-kalimat yang jelas dan komunikatif.
Untuk memahami lebih dalam apa itu kata kerja intransitif, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (19/12/2023).
Pengertian Kata Kerja Intransitif
Kata kerja intransitif adalah jenis kata kerja yang tidak memerlukan objek untuk melengkapi maknanya dalam kalimat. Dengan kata lain, kata kerja ini tidak membutuhkan objek yang langsung menerima aksi dari kata kerja tersebut. Contoh kata kerja intransitif antara lain: tidur, lari, datang, pergi, menyanyi, tertawa, dan sebagainya.
Penggunaan kata kerja intransitif dalam kalimat bisa berdiri sendiri tanpa objek, misalnya: "Dia tidur", "Anak-anak lari di taman", "Rina datang ke pesta", "Saya pergi ke kantor". Kata kerja intransitif juga dapat diikuti oleh keterangan waktu, tempat, atau cara untuk menjelaskan lebih lanjut.
Menurut para ahli bahasa, kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek karena sudah lengkap dalam dirinya sendiri. Dengan demikian, perbedaan antara kata kerja intransitif dengan kata kerja transitif adalah pada kebutuhan objek untuk melengkapi maknanya. Dalam penggunaannya, pemahaman tentang jenis-jenis kata kerja ini sangat penting untuk memahami makna kalimat dengan baik.
Advertisement
Contoh Kata Kerja Intransitif Berpelengkap
Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek untuk melengkapi maknanya dalam sebuah kalimat. Contoh kata kerja intransitif antara lain "berjalan", "berlari", "terbang", "menari", dan "menyanyi".
Contoh penggunaan kata kerja intransitif dalam kalimat berpelengkap adalah:
1. Dia sedang berjalan di taman.
(Subjek: Dia; Kata kerja: berjalan; Berpelengkap: di taman)
2. Anak itu tiba-tiba berlari ke arah pintu.
(Subjek: Anak itu; Kata kerja: berlari; Berpelengkap: ke arah pintu)
3. Burung-burung kecil terbang tinggi di langit biru.
(Subjek: Burung-burung kecil; Kata kerja: terbang; Berpelengkap: tinggi di langit biru)
4. Mereka senang menari di atas panggung.
(Subjek: Mereka; Kata kerja: menari; Berpelengkap: di atas panggung)
5. Gadis itu mahir menyanyi dengan penuh perasaan.
(Subjek: Gadis itu; Kata kerja: menyanyi; Berpelengkap: dengan penuh perasaan)
Dengan memahami contoh-contoh kata kerja intransitif berpelengkap dalam kalimat, kita dapat mengenali penggunaan kata kerja intransitif dengan lebih baik dalam bahasa Indonesia.
Contoh Kata Kerja Intransitif tak Berpelengkap
Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek atau pelengkap dalam kalimat. Contohnya adalah: tidur, makan, berlari, tertawa, dan datang. Contoh penggunaannya dalam kalimat yang tidak berpelengkap adalah sebagai berikut:
1. "Ani tidur."
Kalimat tersebut menggunakan kata kerja intransitif "tidur" yang menyatakan keadaan atau tindakan tanpa memerlukan objek atau pelengkap tambahan. Kata kerja ini sudah lengkap untuk menjelaskan bahwa Ani sedang tidur tanpa memerlukan kata benda sebagai objek atau pelengkap.
2. "Dia makan."
Dalam kalimat ini, kata kerja intransitif "makan" sudah cukup untuk mengungkapkan tindakan yang dilakukan oleh subjek "Dia" tanpa memerlukan objek atau pelengkap. Makan merupakan tindakan yang sudah lengkap, tidak memerlukan objek tambahan.
3. "Mereka berlari."
Frasa ini juga menggunakan kata kerja intransitif "berlari" yang sudah menyatakan tindakan tanpa memerlukan objek atau pelengkap tambahan. Kalimat tersebut sudah lengkap dengan menyatakan bahwa "Mereka" sedang berlari.
4. "Saya tertawa."
Kata kerja intransitif "tertawa" sudah cukup untuk menjelaskan keadaan atau tindakan tanpa memerlukan objek atau pelengkap tambahan dalam kalimat tersebut. Tertawa sudah menggambarkan tindakan yang dilakukan oleh subjek "Saya".
5. "Kami datang."
Dalam kalimat ini, kata kerja intransitif "datang" sudah menyatakan keadaan atau tindakan tanpa memerlukan objek atau pelengkap tambahan. Kata kerja ini sudah lengkap untuk menjelaskan bahwa "Kami" sedang datang tanpa memerlukan kata benda sebagai objek atau pelengkap.
Dalam kalimat-kalimat di atas, kata kerja intransitif tidak memerlukan objek untuk melengkapi maknanya. Hal ini membedakannya dengan kata kerja transitif yang memerlukan objek untuk melengkapi makna kalimat. Dengan memahami contoh-contoh kata kerja intransitif dan cara penggunaannya, kita dapat memperkaya kosakata dan memahami struktur kalimat dalam bahasa Indonesia.
Advertisement
Contoh Kata Kerja Intransitif Berpelengkap Manasuka
Kata kerja intransitif berpelengkap manasuka adalah jenis kata kerja intransitif yang masih dapat berfungsi dalam kalimat, meski mendapatkan pelengkap atau tidak. Berikut adalah beberapa contoh kata kerja intransitif yang tetap bisa berfungsi dalam kalimat, baik ketika diberi pelengkap maupun tidak:
1. Berlari
- Tanpa pelengkap: Dia berlari.
Kata kerja intransitif "berlari" sudah memenuhi makna dalam kalimat tanpa memerlukan pelengkap tambahan.
- Dengan pelengkap: Dia berlari di taman.
Dalam kalimat ini, "di taman" merupakan pelengkap untuk kata kerja "berlari", yang menunjukkan di mana dia berlari. Meskipun ada pelengkap tambahan, kata kerja intransitif ini tetap berfungsi dalam kalimat.
2. Tersenyum
- Tanpa pelengkap: Dia tersenyum.
Kata kerja intransitif "tersenyum" sudah lengkap untuk menjelaskan tindakan yang dilakukan tanpa memerlukan pelengkap tambahan.
- Dengan pelengkap: Dia tersenyum dengan bahagia.
Dalam kalimat ini, "dengan bahagia" merupakan pelengkap untuk kata kerja "tersenyum", menunjukkan bagaimana dia tersenyum. Meskipun ada pelengkap tambahan, kata kerja intransitif ini tetap berfungsi dalam kalimat.
3. Tidur
- Tanpa pelengkap: Ani tidur.
Kata kerja intransitif "tidur" sudah lengkap untuk menjelaskan keadaan atau tindakan tanpa memerlukan pelengkap tambahan.
- Dengan pelengkap: Ani tidur di kamar.
Dalam kalimat ini, "di kamar" merupakan pelengkap untuk kata kerja "tidur", menunjukkan di mana Ani tidur. Meskipun ada pelengkap tambahan, kata kerja intransitif ini tetap berfungsi dalam kalimat.
Dalam setiap contoh, kata kerja intransitif tersebut dapat berdiri sendiri dan tetap mempunyai makna dalam kalimat tanpa pelengkap, namun juga dapat diperluas dengan pelengkap untuk memberikan informasi tambahan tentang tindakan atau keadaan yang sedang dilakukan.
Perbedaan Kata Kerja Transitif dan Intransitif
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam bahasa Indonesia, kata kerja dapat dibedakan menjadi transitif dan intransitif berdasarkan kebutuhan objek untuk melengkapi maknanya. Kedua jenis kata kerja tersebut memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan antara kata kerja transitif dan intransitif:
1. Definisi
- Kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek untuk melengkapi maknanya. Dengan kata lain, kata kerja transitif membutuhkan yang menerima tindakan dari subjek.
- Kata kerja intransitif, di sisi lain, adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek untuk melengkapi maknanya. Kata kerja intransitif sudah lengkap tanpa memerlukan yang menerima tindakan dari subjek.
2. Contoh
- Kata kerja transitif: "Makan" dalam kalimat "Saya makan nasi." Di sini, "nasi" adalah objek yang menerima tindakan "makan" dari subjek "Saya".
- Kata kerja intransitif: "Tidur" dalam kalimat "Ani tidur." Dalam kalimat ini, tidak ada objek yang menerima tindakan dari kata kerja "tidur". Kata kerja intransitif ini sudah lengkap tanpa memerlukan objek tambahan.
3. Objek
- Kata kerja transitif memerlukan objek untuk melengkapi maknanya. Objek ini bisa berupa benda, orang, atau tempat yang menerima tindakan dari kata kerja.
- Kata kerja intransitif tidak memerlukan objek. Ini berarti kata kerja tersebut sudah menyatakan tindakan atau keadaan itu sendiri tanpa memerlukan benda atau orang lain yang menerima tindakan tersebut.
4. Pelengkap
- Kata kerja transitif juga dapat memerlukan pelengkap untuk melengkapi maknanya. Pelengkap ini memberikan informasi tambahan tentang objek tersebut.
- Kata kerja intransitif pada umumnya tidak memerlukan pelengkap. Biasanya kata kerja intransitif sudah lengkap dalam menyatakan tindakan atau keadaan tanpa memerlukan unsur tambahan.
5. Hubungan dengan subjek dan objek
- Kata kerja transitif memiliki hubungan langsung antara subjek dan objek. Subjek melakukan tindakan, dan objek menerima tindakan tersebut.
- Kata kerja intransitif hanya melibatkan subjek yang melakukan tindakan tanpa ada objek yang menerima tindakan tersebut.
Dengan memahami perbedaan di atas, Anda dapat mengidentifikasi apakah suatu kata kerja memerlukan objek atau tidak, serta bagaimana hubungan antara subjek, objek, dan kata kerja dalam sebuah kalimat.
Advertisement