Sukses

8 Puisi Selamat Hari Ibu dari Sastrawan Terkenal, Bisa Jadi Kado Terindah

Setiap tahun pada tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun pada tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia. Peringatan ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengungkapkan rasa kasih sayang dan penghargaan kepada sosok ibu, yang begitu berjasa dalam kehidupan kita. Salah satu cara untuk merayakan Hari Ibu secara sederhana namun menyentuh adalah dengan menuliskan puisi yang indah sebagai ungkapan cinta dan terima kasih kepada ibu.

Dalam menyusun puisi Selamat Hari Ibu, anda bisa menggunakan kata-kata yang penuh dengan rasa sayang dan penghargaan. Ceritakan tentang kebaikan dan kasih sayang ibu, serta pengorbanannya dalam membimbing dan melindungi kita. Namun, bagi anda yang susah merangkai kata-kata bisa mengutip dari karya sastrawan terkenal di Indonesia. 

Ada banyak puisi karya sastrawan ataupun penyair terkenal Indonesia yang bisa anda jadikan referensi. Mulai dari puisi selamat Hari Ibu karya dari Kahlil Gibran, K.H.A Mustofa Bisri, hingga WS Rendra. 

Berikut Liputan6.com ulas mengenai puisi selamat Hari Ibu dari sastrawan terkenal yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (19/12/2023).

2 dari 3 halaman

1. Puisi tentang ibu karya K.H.A Mustofa Bisri (Gus Mus)

Berikut ini terdapat bacaan puisi tentang ibu karya dari K.H.A Mustofa Bisri (Gus Mus), yakni:

Ibu Kaulah gua teduh

tempatku bertapa bersamamu

Sekian lama

Kaulah kawah

dari mana aku meluncur dengan perkasa

Kaulah bumi

yang tergelar lembut bagiku

melepas lelah dan nestapa

gunung yang menjaga mimpiku

siang dan malam

mata air yang tak brenti mengalir

membasahi dahagaku

telaga tempatku bermain

berenang dan menyelam

Kaulah, ibu, laut dan langit

yang menjaga lurus horisonku

Kaulah, ibu, mentari dan rembulan

yang mengawal perjalananku

mencari jejak sorga

di telapak kakimu

(Tuhan,

aku bersaksi

ibuku telah melaksanakan amanatMu

menyampaikan kasih sayangMu

maka kasihilah ibuku

seperti Kau mengasihi

kekasih-kekasihMu

Amin).

 

2. Sajak Ibunda Karya dari WS Rendra

Berikut ini terdapat bacaan puisi tentang Sajak Ibunda karya dari WS Rendra, yakni:

Mengenangkan ibu adalah mengenangkan buah-buahan.

Istri adalah makanan utama, pacar adalah lauk-pauk, namun Ibu adalah pelengkap sempurna

kenduri besar kehidupan.

Wajahnya adalah langit senja kala.

Keagungan hari yang telah merampungkan tugasnya.

Suaranya menjadi gema dari bisikan hati nuraniku.

Mengingat ibu, aku melihat janji baik kehidupan.

Mendengar suara ibu, aku percaya akan kebaikan manusia.

Melihat foto ibu, aku mewarisi naluri kejadian alam semesta.

Berbicara dengan kamu, saudara-saudaraku, aku pun ingat kamu juga punya ibu.

Aku jabat tanganmu, aku peluk kamu di dalam persahabatan.

 

3. Ibu Karya dari Kahlil Gibran

Berikut ini terdapat bacaan puisi tentang Ibu karya dari Kahlil Gibran, yakni:

Ibu adalah segalanya, dialah penghibur di dalam kesedihan

Pemberi harapan di dalam penderitaan, dan pemberi kekuatan di dalam kelemahan

Dialah sumber cinta, belas kasihan, simpati dan pengampunan

Manusia yang kehilangan ibunya berarti kehilangan jiwa sejati, yang memberi berkatdan menjaganya tanpa henti

Segala sesuatu di alam ini melukiskan tentang sosok Ibu

Matahari adalah ibu dari planet bumi, yang memberikan makanannya dengan pancaran panasnya

Matahari tak pernah meninggalkan alam semesta pada malam hari, sampai matahari meminta bumi untuk tidur sejenak

Di dalam nyanyian lautan dan siulan burung-burung dan anak-anak sungai

Dan bumi adalah ibu dari pepohonan dan bunga-bungan menjadi ibu yang baik, bagi buah-buahan dan biji-bijian

Ibu sebagai pembentuk dasar dari seluruh kewujudan dan adalah roh kekal, penuhdengan keindahan dan cinta

Selamat Hari Ibu

 

4. Bait Sajak untuk Ibu Karya dari Kusnan

Berikut ini terdapat bacaan puisi tentang Bait Sajak untuk Ibu karya dari Kusnan, yakni:

Tetes-tetes darah, keringat, dan air matamu

Cukup sudah menorehkan

Prasasti-prasasti indah di hidupku

Menggenapi di setiap celah ruang dan waktu

Gumam doa tulus nan sederhanamu

Jua, keriput di kening untuk menata asa

Demi anak-anakmu

Telah menjadi saksi

Pada hamparan permadani indah beranda surga

Akhirnya

Maafkan bila belum sempurna baktiku padamu

Saat renta usia menjemputmu... ibu, maafkan kami anak-anakmu

Selamat jalan ibu

Merengkuh jalan panjang menuju haribaan-Nya

Tuhan semesta jagad raya

Yakinlah suatu saat bersama takdir, nanti

Kita akan tersenyum bersama semerbak harum surga

Amin

3 dari 3 halaman

5. Puisi

Berikut ini terdapat bacaan puisi tentang Ibu karya Chairil Anwar, yakni:

Pernah aku ditegur

Katanya untuk kebaikan

Pernah aku dimarah

Katanya membaiki kelemahan

Pernah aku diminta membantu

Katanya supaya aku panda

Ibu.....

Pernah aku merajuk

Katanya aku manja

Pernah aku melawan

Katanya aku degil

Pernah aku menangis

Katanya aku lemah

Ibu.....

Setiap kali aku tersilap

Dia hukum aku dengan nasihat

Setiap kali aku kecewa

Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat

Setiap kali aku dalam kesakitan

Dia ubati dengan penawar dan semangat

Dan Bila aku mencapai kejayaan

Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun.....

Tidak pernah aku lihat air mata dukamu

Mengalir di pipimu

Begitu kuatnya dirimu....

Ibu....

Aku sayang padamu.....Tuhanku....Aku bermohon padaMu

Sejahterakanlah dia

Selamanya.....

 

6. Puisi "Ibu" karya Taufiq Ismail

Berikut ini terdapat bacaan puisi tentang Ibu karya Taufiq Ismail, yakni:

Ibu

Di balik punggungku

Sinaran harumu

Teramat jai

Nyaris melahirkan

Tak dengar

Dibalik bumi kau, ibu

kuat apa kita bisa?

 

7. Puisi "Ibu" karya Sapardi Djoko Damono

Berikut ini terdapat bacaan puisi tentang Ibu karya dari Sapardi Djoko Damono, yakni:

Ibu,

sepatumu terlalu besar

untuk kakikku.

Aku tumbuh tembus angin

serta air

seperti halnya cintamu

 

8. Bunda Air Mata Karya dari Emha Ainun Najib

Berikut ini terdapat bacaan puisi tentang Bunda Air Mata karya dari Emha Ainun Najib, yakni:

Kalau engkau menangis

Ibundamu yang meneteskan air mata

Dan Tuhan yang akan mengusapnya

Kalau engkau bersedih

Ibundamu yang kesakitan

Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan

Menangislah banyak-banyak untuk Ibundamu

Dan jangan bikin satu kalipun untuk membuat Tuhan naik pitam kepada hidupmu

Kalau Ibundamu menangis,

para malaikat menjelma butiran-butiran air matanya

Dan cahaya yang memancar dari airmata ibunda

membuat para malaikat itu silau dan marah kepadamu

Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci

sehingga Allah tidak melarang mereka tatkala menutup pintu sorga bagimu