Liputan6.com, Jakarta Gangguan jantung atau penyakit kardiovaskular merupakan ancaman serius yang menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung telah mendorong banyak orang untuk mengadopsi gaya hidup sehat. Tidak hanya konsumsi makanan sehat dan olahraga teratur yang perlu diperhatikan; beberapa kebiasaan sehari-hari yang dianggap biasa ternyata dapat menyabotase kesehatan jantung.
Baca Juga
Advertisement
Ada beberapa kebiasaan yang mengancam kesehatan jantung yang dianggap tidak berdampak signifikan namun dapat berkontribusi pada gangguan jantung secara berkala. Penting bagi kita untuk memahami bahwa sejumlah aktivitas yang dianggap normal sebenarnya dapat memiliki dampak negatif terhadap organ vital ini. Oleh karena itu, perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari dapat membuat perbedaan besar dalam mencegah gangguan jantung.
Meskipun konsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga memang memiliki peran kunci dalam menjaga kesehatan jantung, kita juga perlu memperhatikan kebiasaan yang mengancam kesehatan jantung yang mungkin terlewatkan. Berikut ulasan tentang kebiasaan yang mengancam kesehatan jantung yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (22/12/2023).
1. Preferensi Makanan yang Kurang Sehat
Kandungan lemak jenuh, lemak trans, garam, dan karbohidrat olahan yang tinggi dalam makanan dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah jika dikonsumsi secara berlebihan. Makanan yang diolah dengan cara digoreng atau termasuk dalam kategori makanan cepat saji juga meningkatkan risiko penyakit jantung.Â
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Mengurangi asupan kalori, memperhatikan pola makan, dan menghindari makanan tinggi lemak dapat membantu mengelola berat badan dan mencegah obesitas.
Selain itu, kebiasaan yang dapat membahayakan kesehatan jantung adalah tidak mengonsumsi buah dan sayur secara cukup. Pola makan nabati, yang melibatkan buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, susu rendah lemak, dan protein, telah terbukti dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan lebih dari lima porsi buah dan sayur sehari memiliki risiko 20 persen lebih rendah terkena penyakit jantung.
2. Emosi Negatif
Emosi negatif seperti stres, rasa bermusuhan, dan depresi dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan jantung. Emosi-emosi ini dapat menginternalisasi stres yang membahayakan jantung. Sebaliknya, tertawa dan memiliki dukungan sosial dapat membantu mengurangi stres dan melindungi kesehatan jantung.
Hubungan sosial yang baik dapat berkontribusi pada kesehatan jantung. Isolasi diri dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jantung, sehingga penting untuk memperkuat hubungan dengan orang-orang di sekitar.
3. Mengabaikan Kesehatan Gigi
Mengabaikan kesehatan gigi juga dapat memengaruhi kesehatan jantung. Kesehatan gigi yang buruk, terutama penyakit gusi, dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang dapat memicu terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak di dinding pembuluh darah
Â
Advertisement
4. Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup sedenter, yang ditandai dengan kurangnya aktivitas fisik dan banyak duduk, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini dapat menyebabkan kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memperbanyak gerakan aktif dan olahraga dalam rutinitas harian.
Kebiasaan menghabiskan waktu di depan TV misalnya, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian membuktikan, orang yang duduk di depan TV lebih dari empat jam sehari memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah jantung dan penyakit arteri.
5. MerokokÂ
Zat-zat berbahaya dalam rokok, seperti tar, karbon monoksida, dan nikotin, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Berhenti merokok merupakan langkah krusial untuk menjaga kesehatan jantung.
6. Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung. Mengatur konsumsi alkohol menjadi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
7. Kurang IstirahatÂ
Kurang istirahat dapat memicu stres, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Waktu tidur yang cukup dan istirahat yang memadai perlu dijaga untuk memungkinkan tubuh pulih dan mencegah stres berkepanjangan.
Kerja berlebihan, termasuk lembur, dapat mengurangi waktu istirahat dan tidur. Ini dapat terkait dengan tekanan darah tinggi, stres, dan pola makan tidak sehat, yang semuanya meningkatkan risiko penyakit jantung. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu istirahat menjadi penting untuk mencegah dampak negatif terhadap kesehatan jantung.
8. Mengabaikan Dengkuran
Dengkuran dapat menjadi tanda masalah serius seperti Obstructive Sleep Apnea (OSA), yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Konsultasi dengan dokter diperlukan jika seseorang mengalami dengkuran dan kelelahan saat bangun tidur.
Gangguan Jantung yang Perlu Diwaspadai
Kesehatan jantung merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, mengingat adanya berbagai macam penyakit jantung yang dapat mempengaruhi fungsi organ vital ini. Mengetahui gejala dan jenis gangguan jantung ini penting untuk mendeteksi dini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Konsultasi dengan profesional medis perlu dilakukan untuk penanganan yang sesuai dengan kondisi masing-masing. Berikut adalah beberapa jenis gangguan jantung yang perlu diwaspadai.
1. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
PJK merupakan kondisi yang disebabkan oleh penumpukan kolesterol dan pembekuan darah di arteri, mengakibatkan penyempitan aliran darah ke jantung. Gejalanya melibatkan nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dan dada berdebar. PJK dapat berujung pada serangan jantung jika tidak ditangani dengan cepat.
2. Serangan Jantung
Sebagai kondisi darurat, serangan jantung terjadi ketika suplai darah ke jantung terhenti, menyebabkan kerusakan otot jantung. Gejala melibatkan nyeri dada yang bisa menjalar ke bagian lain tubuh, sesak napas, dan keringat dingin. Penanganan segera diperlukan untuk mencegah kerusakan permanen.
3. Aritmia
Aritmia adalah gangguan irama jantung yang dapat mengakibatkan detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Penyebabnya mencakup penyakit jantung koroner, serangan jantung, kardiomiopati, dan gangguan elektrolit. Gejala bisa bervariasi, mulai dari keluhan lelah hingga nyeri dada dan perasaan ingin pingsan.
4. Kardiomiopati
Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung yang memengaruhi bentuk dan kekuatan otot, menghambat kemampuan jantung untuk memompa darah. Gejala melibatkan pembengkakan, nyeri dada, sesak napas, kelelahan, dan batuk-batuk. Pada tahap awal, kondisi ini mungkin tanpa gejala.
5. Gagal Jantung
Gagal jantung terjadi ketika jantung terlalu lemah untuk memompa darah secara efektif. Gejala utama melibatkan sesak napas, batuk-batuk, nyeri dada setelah aktivitas fisik, kelelahan, dan pembengkakan pada kaki. Gagal jantung berkembang secara bertahap dan dapat menyebabkan komplikasi serius.
6. Penyakit Jantung Bawaan
Jenis kelainan ini hadir sejak lahir dan dapat melibatkan berbagai bagian jantung. Gejalanya bervariasi, mulai dari napas pendek hingga kulit membiru. Beberapa gejala dapat terlihat sejak bayi lahir, sementara yang lain mungkin baru muncul di masa remaja.
7. Penyakit Katup Jantung
Penyakit ini terjadi ketika katup jantung tidak berfungsi dengan baik, menghambat aliran darah. Gejala melibatkan sesak napas, nyeri dada, detak jantung tidak beraturan, dan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu. Penyakit katup jantung dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk demam reumatik atau endokarditis.
8. Endokarditis
Endokarditis adalah infeksi pada jaringan ikat yang melapisi dinding dan katup jantung. Gejala melibatkan demam, sesak napas, nyeri dada, dan terdengar bising jantung. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur yang masuk ke dalam aliran darah.
9. Tumor Jantung
Tumor jantung dapat bersifat ganas atau jinak, dan dapat menyebabkan berbagai gejala seperti sesak napas, pembengkakan kaki, jantung berdebar tidak teratur, kelelahan, pusing, dan penurunan berat badan. Tumor jantung bisa menjadi masalah serius jika tidak dideteksi dan diatasi dengan cepat.
Advertisement