Sukses

Lebih Galak dari Anjing, Penjara Ini Rekrut Soang Untuk Jadi Penjaga

Bagaimana cara kerjanya?

Liputan6.com, Jakarta Sistem keamanan penjara di negara bagian Santa Cantarina, Brasil, memiliki perubahan menarik yang memunculkan perhatian banyak pihak. Baru-baru ini, pihak berwenang penjara memutuskan untuk melakukan inovasi yang tidak biasa dengan menggantikan anjing penjaga tradisional dengan sekawanan angsa. 

Keputusan ini memicu pertanyaan dan rasa ingin tahu terkait dengan alasan di balik pilihan yang terbilang tidak konvensional ini. Apakah angsa dapat menjadi pengganti efektif bagi anjing penjaga dalam menjaga keamanan penjara? Bagaimana angsa ini diintegrasikan ke dalam sistem keamanan modern yang biasanya melibatkan teknologi canggih? 

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya dari berbagai sumber pada Minggu (24/12/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengapa Angsa atau Soang yang Dipilih?

Di tengah kemajuan teknologi keamanan penjara yang semakin canggih, keputusan untuk menggunakan angsa sebagai pengganti anjing penjaga mungkin terasa tidak biasa. Meskipun demikian, para penjaga penjara dan pengelola penjara memiliki alasan kuat untuk mengambil langkah ini. 

Saat ini, penjara dilengkapi dengan sistem deteksi modern yang mempersulit narapidana untuk melarikan diri tanpa terdeteksi. Meski begitu, pengelola penjara memandang penting untuk memiliki sistem deteksi cadangan yang tidak bergantung sepenuhnya pada teknologi.

Menurut direktur penjara, Marcos Roberto de Sousa, kehadiran angsa di penjara adalah solusi efektif yang telah terbukti selama lebih dari satu dekade. Angsa diklaim memiliki pendengaran yang sangat baik, mampu mendeteksi suara-suara mencurigakan, dan merespon dengan mengeluarkan suara keras. Inilah yang membuat mereka dianggap sebagai pengganti anjing penjaga yang setidaknya sama efektifnya, bahkan lebih murah dalam hal perawatan. 

Dengan suasana penjara yang cenderung sunyi, terutama pada malam hari, kehadiran kawanan "penjaga angsa" dianggap sebagai lapisan tambahan keamanan yang dapat memperingatkan manusia penjaga ketika ada aktivitas mencurigakan yang perlu diinvestigasi. Dengan latar belakang ini, penjara di Brasil telah mengadopsi konsep ini sejak tahun 2011 dan tetap mempertahankannya hingga saat ini.

3 dari 3 halaman

Keberhasilan dan Implikasi Lebih Luas

Sangat menarik melihat bahwa penggunaan angsa sebagai penjaga penjara bukanlah fenomena terbatas pada wilayah Brasil saja. Di penjara-penjara Brasil, peran angsa dalam menjaga keamanan telah menjadi praktik yang berlangsung selama setidaknya 12 tahun. Pada tahun 2011, penjara Sobral di São Paulo mendapat sorotan internasional ketika mereka memperkenalkan konsep ini sebagai upaya untuk mencegah narapidana melarikan diri. 

Kawanan "penjaga angsa" diposisikan untuk berpatroli di antara pagar bagian dalam penjara dan dinding luar utama, menciptakan lapisan tambahan keamanan yang unik. Namun, keberhasilan angsa sebagai penjaga bukanlah sekadar di wilayah penjara. Lebih menarik lagi, angsa juga telah membuktikan diri dalam operasi patroli perbatasan Tiongkok dalam mencegah aktivitas ilegal, khususnya pergerakan imigran gelap. 

Keunggulan angsa terletak pada pendengaran mereka yang luar biasa, yang ternyata lebih baik daripada anjing penjaga dalam mendeteksi suara dan mengarahkan manusia yang merawatnya ke sumber suara tersebut. Implikasinya tidak hanya sebatas inovasi di tingkat lokal, tetapi menyoroti potensi aplikasi yang lebih luas dalam konteks keamanan global.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.