Liputan6.com, Jakarta Secara etimologis kata diakronik diambil dari bahasa Yunani, yang mana hal ini merujuk pada konsep berpikir dalam sejarah. Sejarah adalah kajian mengenai peristiwa yang terjadi di masa lalu. Dalam mempelajari sejarah, konsep berpikir diakronik, sinkronik, dan kronologis memiliki peran penting dalam membantu pemahaman kita terhadap perjalanan sejarah.
Baca Juga
Advertisement
Konsep diakronik mengacu pada pemahaman terhadap suatu peristiwa melalui perspektif waktu yang berkesinambungan. Sementara itu, konsep sinkronik memandang suatu peristiwa dari berbagai sudut pandang secara bersamaan, tanpa mempertimbangkan urutan waktu. Konsep kronologis fokus pada pemahaman terhadap peristiwa secara berurutan sesuai dengan rentang waktu yang sudah ditentukan.
Pemahaman terhadap konsep-konsep tersebut akan membantu kamu dalam menganalisis hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain, serta memahami dampaknya terhadap perkembangan suatu peristiwa. Dengan mengaplikasikan konsep berpikir diakronik, sinkronik, dan kronologis, kamu akan dapat menyusun narasi sejarah yang lebih komprehensif dan terstruktur.
Hal ini juga akan memungkinkan kita untuk melihat sejarah dari berbagai perspektif, memahami perubahan-perubahan yang terjadi, serta menjelaskan hubungan sebab-akibat dari suatu peristiwa sejarah. Dengan demikian, pemahaman konsep-konsep ini akan membantu kita dalam menyusun narasi sejarah yang lebih kaya dan informatif.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/12/2023) tentang secara etimologis kata diakronik diambil dari bahasa.
Pengertian Diakronik dalam Bahasa Indonesia
Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yang mana pengertian diakronik dalam Bahasa Indonesia adalah konsep yang digunakan dalam studi sejarah untuk mendekati fenomena sejarah secara melintasi waktu. Dalam konsep diakronik, sejarawan tidak hanya memahami suatu peristiwa sejarah dalam konteks waktu tertentu, tetapi juga melihat kontinuitas dan perubahan yang terjadi dari masa ke masa.
Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu "dia" yang berarti "melalui" dan "chronos" yang berarti "waktu". Jadi, secara harfiah, diakronik dapat diartikan sebagai "melalui waktu" atau "lintas waktu".
Konsep diakronik ini memungkinkan sejarawan untuk melacak perubahan, perkembangan, dan kontinuitas dalam sejarah, sehingga memungkinkan untuk memahami lebih dalam tentang dinamika perjalanan waktu dalam sebuah peristiwa sejarah.
Dengan demikian, penggunaan konsep diakronik dalam studi sejarah memungkinkan kamu memahami sejarah tidak hanya sebagai suatu kejadian linear, tetapi juga dalam konteks perubahan yang terjadi dari masa ke masa. Jadi, secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani.
Advertisement
Ciri-Ciri Berpikir Diakronik
Ciri-ciri berpikir diakronik dalam sejarah adalah fokus pada perubahan sepanjang waktu, melihat perubahan sebagai proses yang terus menerus, dan memahami sejarah sebagai sebuah evolusi. Berpikir diakronik mengutamakan analisis terhadap perkembangan yang terjadi dari waktu ke waktu, serta memperhatikan kondisi-kondisi yang memengaruhi perubahan tersebut.
Berpikir diakronik memungkinkan sejarawan atau peneliti untuk melihat bagaimana suatu peristiwa atau fenomena dapat berkembang sepanjang waktu. Dengan memahami perubahan-perubahan yang terjadi dari masa ke masa, berpikir diakronik memungkinkan kamu untuk melihat hubungan sebab-akibat, serta memahami bagaimana suatu peristiwa sejarah dapat berdampak dalam jangka panjang.
Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani. Berpikir diakronik juga memungkinkan kamu untuk melihat pola-pola perubahan yang terjadi, sehingga memungkinkan kamu untuk membuat prediksi atau analisis terhadap peristiwa yang mungkin terjadi di masa depan. Dengan demikian, berpikir diakronik menjadi salah satu pendekatan yang penting dalam memahami sejarah dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
Â
Contoh Konsep Berpikir Diakronik dalam Sejarah
Konsep berpikir diakronik dalam sejarah merupakan pendekatan yang mempelajari peristiwa sejarah dari segi waktu. Contohnya adalah ketika sejarawan mempelajari perkembangan politik, ekonomi, dan sosial suatu peradaban dari masa ke masa. Dengan menggunakan pendekatan diakronik, sejarawan mampu melihat perubahan-perubahan yang terjadi dalam jangka waktu tertentu dan memahami dampaknya terhadap peradaban tersebut.
Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani. Sebagai contoh, sejarawan yang menggunakan konsep diakronik dalam mempelajari sejarah Mesir kuno dapat melihat bagaimana perubahan politik dari dinasti ke dinasti, perkembangan ekonomi dari waktu ke waktu, dan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat Mesir kuno. Dengan demikian, konsep berpikir diakronik memungkinkan sejarawan untuk memahami sejarah suatu peradaban secara menyeluruh dan mendalam dari segi waktu.
Dengan demikian, konsep berpikir diakronik dalam sejarah membuka kesempatan untuk memahami peristiwa sejarah secara lebih holistik dan menyeluruh, sehingga memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang perkembangan suatu peradaban.
Pengertian Sinkronik dalam Bahasa Indonesia
Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, hal ini berbeda lagi dengan sinkronik. Sinkronik merupakan salah satu konsep berpikir dalam sejarah yang mengacu pada analisis suatu fenomena atau peristiwa dalam satu periode waktu tertentu. Dalam konteks sejarah, pendekatan sinkronik memungkinkan sejarawan untuk memahami suatu peristiwa atau fenomena secara menyeluruh, tanpa mempertimbangkan perkembangan waktu yang lebih luas. D
engan menggunakan pendekatan ini, sejarawan dapat fokus pada kondisi sosial, politik, ekonomi, dan budaya pada suatu periode tertentu tanpa terpengaruh oleh perubahan-perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu. Pendekatan sinkronik ini memungkinkan sejarawan untuk memahami hubungan antara berbagai aspek kehidupan dalam satu periode waktu, serta memungkinkan mereka untuk membandingkan peristiwa atau fenomena yang terjadi secara bersamaan.
Dengan demikian, penggunaan konsep berpikir sinkronik dalam sejarah memungkinkan sejarawan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu periode waktu tertentu dalam sejarah. Dalam konteks penggunaan bahasa sehari- hari, pengertian sinkronik dapat diartikan sebagai pemahaman tentang sesuatu pada satu waktu tertentu tanpa mempertimbangkan perubahan yang terjadi sepanjang waktu.
Advertisement
Ciri-Ciri Berpikir Sinkronik
Ciri-ciri berpikir sinkronik adalah orientasi pada pandangan yang menekankan pada hubungan antara unsur-unsur dalam satu waktu tertentu. Berpikir sinkronik lebih fokus pada analisis yang menyoroti keterkaitan dan keselarasan antara berbagai elemen dalam satu periode waktu. Dalam konteks sejarah, berpikir sinkronik memandang peristiwa atau fenomena sejarah dalam satu waktu tertentu sebagai suatu kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi.
Pendekatan berpikir sinkronik ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang keadaan sosial, politik, ekonomi, dan budaya pada satu waktu tertentu. Dengan demikian, ciri-ciri berpikir sinkronik termasuk analisis yang menekankan pada keadaan internal suatu zaman, memperhatikan keselarasan dan keterkaitan antara fenomena pada masa yang sama. Berpikir sinkronik juga memandang bahwa suatu perubahan atau perkembangan dalam satu bidang kehidupan dapat memengaruhi dan diikuti oleh perubahan pada bidang lainnya dalam waktu yang bersamaan.
Â
Contoh Konsep Berpikir Sinkronik dalam Sejarah
Konsep berpikir sinkronik dalam sejarah adalah pendekatan yang mempelajari fenomena sejarah pada suatu periode waktu tertentu tanpa memperhatikan perkembangan sejarah dalam waktu yang terjadi sebelumnya atau sesudahnya. Contohnya adalah ketika para sejarawan mempelajari budaya, ekonomi, atau politik suatu masyarakat pada abad ke-19 tanpa melihat pengaruh atau perubahan yang terjadi dari zaman sebelumnya atau sesudahnya.
Sebagai contoh, ketika para sejarawan mempelajari Revolusi Industri di Inggris pada abad ke-18, mereka akan fokus pada bagaimana revolusi tersebut mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pada waktu itu tanpa memperdulikan bagaimana kondisi masyarakat sebelum atau setelah revolusi terjadi.
Pendekatan ini membantu para sejarawan untuk memahami secara lebih mendalam tentang suatu periode waktu tanpa terlalu terpengaruh oleh faktor di luar waktu tersebut. Dengan demikian, konsep berpikir sinkronik dalam sejarah membantu para sejarawan untuk fokus pada kondisi dan peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai suatu periode sejarah.
Pengertian Kronologis dalam Bahasa Indonesia
Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, beda lagi dengan kronologis. Konsep berpikir kronologis dalam sejarah mengacu pada pemahaman urutan waktu dan peristiwa sejarah secara berurutan. Dalam konteks ini, kronologis mengacu pada penyajian sejarah dengan mengikuti urutan waktu, di mana peristiwa-peristiwa disusun secara kronologis dari masa lampau hingga masa yang lebih baru. Dengan memahami konsep kronologis, sejarawan dapat menyusun narasi sejarah yang lebih terstruktur dan mudah dipahami.
Pentingnya konsep kronologis dalam sejarah adalah untuk memahami perkembangan zaman dan peristiwa sejarah yang terjadi. Dengan memahami urutan waktu peristiwa, kita dapat melihat hubungan sebab akibat antara peristiwa-peristiwa yang terjadi. Hal ini juga membantu kita untuk memahami bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut memengaruhi perkembangan masyarakat dan budaya pada masa yang akan datang.
Dengan demikian, konsep berpikir kronologis dalam sejarah memiliki peran yang sangat penting dalam membantu kita memahami proses sejarah dan hubungan antara peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam rentang waktu tertentu.
Advertisement
Contoh Berpikir Kronologis dalam Sejarah
Berpikir kronologis adalah konsep dalam sejarah yang fokus pada penyusunan peristiwa berdasarkan urutan waktu. Contohnya adalah pemahaman tentang berbagai peristiwa penting dalam Revolusi Industri di Inggris pada abad ke-18. Berpikir kronologis memungkinkan sejarawan untuk menyusun peristiwa-peristiwa tersebut secara berurutan, mulai dari penyebab Revolusi Industri, perkembangan teknologi, dampak sosial dan ekonomi, hingga akhir dari periode tersebut.
Selain itu, konsep berpikir kronologis juga membantu dalam memahami perkembangan peristiwa sejarah secara lebih lengkap dan utuh. Sejarawan dapat menyajikan informasi tentang peristiwa sejarah kepada pembaca atau pendengar secara sistematis, mulai dari awal peristiwa, kemudian peristiwa-peristiwa yang saling terkait, hingga akhir dari periode tersebut. Dengan demikian, konsep berpikir kronologis sangat penting dalam memahami sejarah sebagai suatu rangkaian peristiwa yang terhubung satu sama lain dalam urutan waktu.