Sukses

Mengenal Pemilu 2019 Logo Sang Sura, Ketahui Juga Maskot Pemilihan Umum 2024

Peran Pemilu 2019 logo sangat krusial dalam merangkum esensi dari apa yang diwakilinya.

Liputan6.com, Jakarta Logo atau maskot merupakan elemen kunci dalam membentuk identitas suatu entitas—baik itu perusahaan, organisasi, produk, atau bahkan acara tertentu. Perannya sangat krusial dalam berbagai aspek, menciptakan kesan yang tahan lama dan merangkum esensi dari apa yang diwakilinya. Hal ini juga berlaku untuk Pemilu 2019 logo. 

Pertama-tama, peran logo Pemilu 2019 adalah sebagai representasi visual dari identitas. Melalui desain yang unik, warna yang dipilih, dan elemen-elemen visual lainnya, logo mampu menyampaikan pesan terkait nilai, visi, atau misi entitas yang diwakilinya. Begitupun dengan Pemilu 2019 logo yang diberi nama Sang Sura yang merupakan akronim dari Sang Surat Suara.

Sebagai alat komunikasi visual, maskot "Sang Sura" juga memiliki peran simbolis dalam menunjukkan esensi pemilu sebagai wujud kedaulatan pemilih.berikut ulasan lebih lanjut tentang Pemilu 2019 logo Sang Sura dan logo Pemilu 2024 yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/12/2023).

2 dari 3 halaman

Peluncuran Maskot Sang Sura

Dilansir dari laman diskominfo.pasuruankab.go.id, pada malam Sabtu, 21 April 2018, Komisi Pemilihan Umum (KPU) meluncurkan maskot Pemilihan Umum 2019 yang diberi nama "Sang Sura". Acara peluncuran ini mengambil tempat di Monumen Nasional (Monas) Jakarta. Sang Sura merupakan karya dari David Wijaya yang memenangkan kontes desain maskot Pemilu 2019 yang diadakan oleh KPU.

Sang Sura dalam konsepnya, adalah personifikasi dari surat suara, ditampilkan dengan gambar paku pencoblos yang memberikan kesan otentik terhadap proses demokrasi. Kesederhanaan simbol paku pencoblos dan kesempurnaan dalam menjadikan surat suara sebagai elemen kunci dalam maskot ini menggambarkan kepentingan sentral dari setiap Pemilihan Umum.

ang Sura membawa kesan tegas dan ramah secara bersamaan secara visual. Garis-garis atau stroke tebal menunjukkan ketegasan, mewakili kekuatan dalam menentukan pilihan yang akan mencerminkan suara masyarakat. Sementara itu, ekspresi wajah surat suara yang tersenyum membawa kesan ramah, optimis, dan penuh semangat. Dengan perpaduan tersebut, Sang Sura menjadi simbol yang dapat didekati oleh berbagai kalangan masyarakat, memberikan dorongan positif untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2019.

Selain peluncuran Sang Sura sebagai identitas visual Pemilu 2019, KPU juga meluncurkan jingle berjudul "Pemilih Berdaulat Negara Indonesia Kuat” Jingle ini merupakan karya L. Agus Wahyudi yang terpilih lewat kontes yang diadakan oleh KPU. Lirik jingle tersebut  mencerminkan semangat dan optimisme terhadap kesuksesan penyelenggaraan Pemilu 2019.

Inisiatif KPU dalam meluncurkan maskot dan jingle ini jelas menunjukkan upaya untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat. KPU ingin mendorong partisipasi, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya hak pilih kepada masyarakat. Dengan kehadiran Sang Sura dan jingle "Pemilih Berdaulat Negara Indonesia Kuat," KPU berhasil menciptakan sebuah identitas yang kuat dan positif untuk Pemilu 2019. 

Lirik Jingle Pemilih Berdaulat Negara Indonesia Kuat

Tiba saatnya Indonesia untuk memilih (Yuk Memilih)

Bersama datang ke TPS salurkan aspirasi

Langsung Umum Bebas Rahasia Jujur dan Adil

Demi Indonesia Damai Sejahtera

(Ayoo !!!)

Kita memilih untuk Indonesia

Menggapai cita lewat suara kita

Bagimu Indonesia sukseskan demokrasi

Jadi Pemilih Berdaulat Negara Indonesia Kuat

Jadi Pemilih Berdaulat Negara Indonesia Kuat

3 dari 3 halaman

Maskot Pemilu 2024

Pada Konferensi Pers Pemenang Terbaik Lomba Maskot Pemilu Serentak Tahun 2024, Jumat (25/11/2022), KPU mengumumkan pemenangnya, yakni "Sura dan Sulu," karya Stephanie. Stephanie, seorang mahasiswi jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), berhasil mengalahkan 540 peserta dalam perlombaan yang digelar sejak Oktober 2022.

Dilansir dari laman kpu.go.id. "Sura" merupakan singkatan dari "Suara Rakyat," sementara "Sulu" berarti "Suara Pemilu." Secara filosofi, Sura dan Sulu diharapkan menjadi simbol pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2024, mencerminkan perwujudan suara rakyat Indonesia. Dengan pemilihan burung jalak Bali sebagai maskot, Stephanie memberikan warna yang cerah dan optimis, sekaligus memilih hewan endemik Bali sebagai representasi yang unik.

Pemilihan burung Jalak Bali bukan hanya sekadar kebetulan. Stephanie menjelaskan bahwa pemilihan warna putih pada burung tersebut dianggap lebih cocok untuk mencerminkan suasana pemilu, berbeda dengan warna gelap atau hitam yang lebih umum pada burung lainnya. Selain itu, ekspresi burung Jalak Bali dapat diadaptasi dengan baik untuk menciptakan desain yang menarik dan bermakna.

Logo ini menjadi lebih dari sekadar gambar, melibatkan detail dan filosofi yang dalam. Dua burung jalak Bali, Sura dan Sulu, didesain dengan menggunakan baju berwarna putih dengan logo KPU di tengahnya. Mereka memegang paku di salah satu sisi sayapnya, simbolik dari tindakan mencoblos kertas suara, sedangkan sisi sayap lainnya menyerupai tangan manusia yang menunjukkan jari kelingking yang telah tercelup tinta.

Menurut Anggota KPU, August Mellaz, maskot ini bukan hanya sekadar identitas visual, tetapi juga mencerminkan simbol identitas branding KPU dalam melayani masyarakat menggunakan hak pilihnya. Tujuannya adalah membantu masyarakat mengenal, mengingat, dan mendorong mereka untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.

Pemilihan Sura dan Sulu sebagai maskot resmi Pemilu 2024 tidak hanya membawa elemen estetika yang menarik, tetapi juga mengandung pesan filosofis yang dalam. Diharapkan, maskot ini tidak hanya menjadi representasi visual, tetapi juga mampu merangkul perasaan dan semangat partisipasi rakyat dalam menjalani proses demokrasi.

Jingle Pemilu 2024

Sama seperti pemilu sebelumnya, KPU juga meluncurkan jingle Pemilu 2024 berjudul “Memilih untuk Indonesia” sebagai kampanye ajakan partisipasi dalam Pemilu 2024. Jigle ini ditulis oleh Kikan Namara dan dibawakan oleh band Cokelat. Dengan sentuhan musikal yang khas dari band Cokelat, lagu ini menjadi sarana yang kuat untuk menyuarakan pentingnya partisipasi aktif dalam pemilu.

Jingle Pemilu 2024 yang dirilis pada tanggal 2 Desember 2022 memiliki tujuan jelas, yaitu mengajak masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak suaranya dalam pemilu yang akan datang. Melalui lirik yang dipilih dengan cermat, jingle ini menjadi pelengkap maskot Sura Sulu dalam memantik semangat nasionalisme dan tanggung jawab warga negara terhadap masa depan Indonesia.

Lirik Jingle Memilih untuk Indonesia

Tiba waktunya

Untuk gunakan hak pilih kita

Salurkan aspirasi bersama

Demi bangsa

Teguh percaya

Suara kita sangat berharga

Menentukan arah masa depan Indonesia

Langsung Umum Bebas Rahasia

Jujur dan Adil

Sebagai sarana integrasi bangsa

Ayo rakyat Indonesia Bersatu langkahkan kaki

Menuju bilik suara Rabu 14 februari

Ayo rakyat Indonesia Beri kontribusi nyata

Raih asa bersama

Kita memilih untuk Indonesia