Sukses

Survei Ungkap 15 Profesi yang Rentan Perselingkuhan

Bidang penjualan dan sales dianggap paling rentan akan terjadinya perselingkuhan.

Liputan6.com, Jakarta Perselingkuhan merupakan tindakan yang tidak dibenarkan apapun alasannya. Pasalnya, dengan adanya perselingkuhan terdapat berbagai dampak negatif yang didapatkan.

Perselingkuhan sendiri dapat dilakukan oleh siapa saja. Tak peduli dengan umur, kalangan atau prefesi sekalipun. Meski begitu, dilansir Liputan6.com dari Work Life News, Sabtu (30/12/2023) terdapat survei mengenai pekerjaan atau profesi seseorang mengenai tingkat kesempatan adanya tindakan perselingkuhan.

Profesi yang disebutkan sendiri merupakan profesi yang memiliki rentan lebih tinggi terhadap perselingkuhan dibandingkan profesi lainnya. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh RANT Casino terhadap 3.800 orang dewasa di Inggris, hampir 85% perselingkuhan di mulai di tempat kerja.

Bahkan, berdasarkan survei yang dilakukan, hampir setengah dari responden mengaku sempat berselingkuh dengan rekan kerjanya. Dari data yang diambil, RANT Casino menyebutkan jika tempat kerja menjadi tempat perselingkuhan paling banyak terjadi. Tak hanya itu saja, acara kerja, perjalanan jauh hingga pertemuan di luar pekerjaan juga termasuk.

2 dari 6 halaman

Disebut sangat umum terjadi

Berdasar survei, RANT Casino mengungkapkan terjadinya perselingkuhan di tempat kerja merupakan hal yang umum. Bahkan, 25% dari survei mengungkapkan tempat kerja menjadi lokasi rentan terjadinya perselingkuhan. Disusul 21% saat aca kerja, 17% pertemuan di luar pekerjaan serta 14% saat perjalanan jauh.

“Tidak ada hal baru mengenai perselingkuhan di tempat kerja dan ini adalah hal yang sangat umum. Tempat di mana setiap orang menampilkan diri mereka yang terbaik, makan siang bersama, serta rehat kopi secara teratur, tidak dapat disangkal bahwa tempat kerja berfungsi sebagai lahan subur untuk berkembangnya hubungan.” ujar Laura O’Brien, juru bicara RANT Casino.

3 dari 6 halaman

Dunia penjualan atau sales jadi yang tertinggi

Berdasarkan survei yang dilakukan, terdapat beberapa industri teratas tempat kerja yang rentan terhadap perselingkuhan. Dunia penjualan atau sales sendiri menduduki peringkat teratas dengan 14,5% mengaku berselingkuh. Jam kerja yang tidak teratur, makan siang klien yang panjang, makan malam, dan acara pertemuan semuanya berjalan seiring dengan peran penjualan, memberikan banyak peluang untuk menyimpang.

“Orang-orang ini berada di tempat yang sama selama X jam lima hari seminggu dan bekerja erat satu sama lain. Mungkin Anda pergi makan malam atau makan siang, jadi Anda menghabiskan banyak waktu dengan orang-orang ini dan di sanalah Anda melihat perselingkuhan itu terjadi," ujar Kathryn Allen, konselor profesional berlisensi di Thriveworks, yang berfokus pada hubungan.

Tak hanya dunia penjualan saja, namun guru juga menjadi profesi yang rentan terhadap perselingkuhan di tempat kerja. 13,7% responden menyatakan jika bidang pengajaran, pelatihan serta pendidikan secara umum juga banyak terjadi perselingkuhan. Profesional kesehatan juga mengikuti dengan angka 12,5%.

9,8% untuk transportasi dan logistik dan 7,7% untuk perhotelan dan manajemen acara. Selain itu, bidang Sains dan farmasi hanya memiliki 0,1% yang mengaku perselingkuhan. Media dan internet berada pada 0,5%, begitu pula dengan hukum.

4 dari 6 halaman

Tempat kerja dan komunikasi antar rekan menyumbang angka tinggi

Survei RANT Casino juga menyebutkan jika santai di kantor hingga rehat sembari mengobrol dan minum kopi bersama secara runtin juga bisa menjadi penyebabnya. 25% atau sekitar 408 orang mengaku jika perselingkuhan terjadi di tempat kerja.

Bahkan, komunikasi antar rekan kerja baik melalui SMS, telepon serta media sosial menyumbang 21% atau sekitar 352 responden. Sementara itu, 21% lainnya tau 348 responden juga menyetujui jika perselingkuhan bisa berkembang dengan adanya pertemuan di tempat kerja atau acara-acara pesta dan spesial kantor.

“Pesta liburan, jalan-jalan, konferensi – semuanya dimanfaatkan sebagai jalan keluar agar hubungan romantis ini bisa berkembang. Pesta liburan ini diadakan dan ada pesta liburan yang terlibat, termasuk makanan. Hubungan romantis itu mulai terlihat lebih baik dan terjalin karena kenyamanan.” ujar Allen.

5 dari 6 halaman

Berdampak terhadap profesionalitas kerja

Adanya hubungan asmara sendiri seringkali berdampak terhadap profesionalitas kerja di kantor. Tak heran, banyak pula aturan pekerjaan yang meminta untuk tidak menjalin hubungan asmara di kantor.

Meski begitu sebanyak 25,5% responden mengaku pernah menggoda rekan kerja. Bahkan 15% diantaranya telah mengembangkan perasaan romantis lebih lanjut. Namun, mirisnya 13% juga mengaku telah memiliki istri atau suami yang bekerja.

"Perselingkuhan emosional merupakan hal yang lazim menurut survei tersebut, yang menunjukkan bahwa orang-orang tertarik pada rekan kerja yang memahami intensitas dan tantangan pekerjaan mereka," ujar O'Brien.

Lebih lanjut, O'Brien juga menyebutkan jika keakraban membangun ketertarikan, dan godaan untuk mencari sesuatu yang hilang dalam hubungan dari hubungan resmi bersama pasangan asli yang membuatnya bisa menabur benih perselingkuhan.

Allen juga mengungkapkan jika menjalin hubungan romantis dengan seseorang di tempat kerja dapat berdampak pada pekerjaan. Ia juga menerangkan urusan di tempat kerja bisa mengambil alih pikiran dan proses berpikir dibandingkan dengan bekerja sungguh-sungguh.

6 dari 6 halaman

Profesi yang rentan terhadap perselingkuhan

Berdasar survei yang dilakukan, RANT Casino pun memperlihtkan beberapa bidang profesi yang dianggap rentan terjadinya perselingkuhan. Profesi yang dimaksud yakni sebagai berikut:

1. Sales - 14,5%

2. Guru, pelatih, profesi di pendidikan umum - 13,7%

3. Bidang kesehatan, perawat - 12,5%

4. Transportasi dan logistik - 9,8%

5. Manajemen perhotelan dan acara - 7,7%

6. Teknik dan manufaktur - 6,6%

7. Properti dan konstruksi - 5,5%

8. Akuntansi, perbankan, dan keuangan - 5,4%

9. Teknologi dan Informasi - 4,6%

10. Tentara - 4%

11. HRD - 2,2%1

2. Pekerja amal dan sukarelawan - 1,9%

13. Pekerja bidang rekreasi, olahraga dan pariwisata - 1,9%

14. Sains dan farmasi - 0,1%

15. Media, internet dan hukum -0,5%