Liputan6.com, Jakarta Seni grafis adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, meskipun seringkali kita tidak menyadari keberadaannya. Kata grafis dapat juga diartikan sebagai garis, yang menjadi fondasi utama dari seni grafis itu sendiri.
Dari sini, kita bisa melihat betapa pentingnya seni grafis dalam kehidupan kita. Seni grafis tidak hanya hadir dalam bentuk karya seni yang terpampang di galeri atau museum, namun juga hadir dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti desain produk, iklan, komik, buku, dan bahkan media sosial.
Sejarah seni grafis mencakup berbagai peradaban dan budaya di dunia, dan telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia. Fungsi seni grafis pun sangat beragam, mulai dari sebagai alat komunikasi visual, hingga sebagai media ekspresi dan kreativitas. Jenis-jenis seni grafis juga sangat beragam, mulai dari ilustrasi, desain grafis, tipografi, motion graphics, hingga visual effects.
Advertisement
Dengan begitu banyaknya peran dan keberagaman seni grafis dalam kehidupan kita, tidaklah mengherankan jika seni grafis menjadi hal yang begitu dekat dan penting bagi kita sebagai manusia modern. Untuk memahami lebih dalam apa itu seni grafis, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (4/1/2024).
Pengertian Seni Grafis
Seni grafis merujuk pada seni yang menggunakan gambar, tulisan, dan ruang untuk berkomunikasi. Secara etimologis, kata desain bermakna merancang atau merencanakan, sedangkan kata grafis memiliki dua pengertian. Pertama, berasal dari kata Latin graphien yang berarti garis atau marka, yang kemudian berkembang menjadi graphic arts atau komunikasi grafis. Dan kedua, berasal dari kata Belanda graphise vakken yang berarti pekerjaan cetak, yang di Indonesia menjadi grafika yang diartikan sebagai percetakan.
Dalam terminologi seni, beberapa tokoh seperti Muhammad Suyanto, Jessica Helfand, dan Danton Sihombing memberikan definisi tentang desain grafis, dimana desain grafis merupakan aplikasi keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri, serta merupakan bagian dari komunikasi visual yang mencakup seni visual, tipografi, tata letak, dan desain interaksi.
Dengan kata lain, dapat dipahami bahwa pengertian dari desain grafis adalah seni dalam berkomunikasi menggunakan tulisan, ruang, dan gambar. Artinya, kata grafis juga dapat diartikan sebagai seni komunikasi visual.
Â
Advertisement
Sejarah seni grafis
Seni grafis telah ada sejak zaman prasejarah, terbukti dari lukisan-lukisan gua yang ditemukan di berbagai belahan dunia. Namun, perkembangan sejarah seni grafis mencapai puncaknya pada abad ke-15 ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak yang revolusioner. Penemuan ini memungkinkan penyebaran ide dan informasi melalui buku yang dicetak massal.
Pada abad ke-19, perkembangan teknologi cetak memungkinkan seni poster untuk berkembang pesat, memengaruhi budaya populer pada masa itu. Seni cetak berwarna juga menjadi sangat populer, dengan orang-orang dapat menikmati karya seni yang lebih terperinci dan menarik.
Namun, perkembangan teknologi komputer membawa seni grafis ke era digital. Sekarang, seniman grafis dapat menciptakan karya mereka menggunakan software desain grafis yang canggih, membuka ruang kreasi yang tak terbatas. Seni grafis digital dapat dijumpai di berbagai media, mulai dari internet hingga media cetak.
Dengan begitu, sejarah seni grafis merupakan perjalanan yang panjang, dari lukisan gua prasejarah hingga seni grafis digital yang penuh inovasi.
Â
Fungsi seni grafis
Grafis, atau seni grafis, adalah suatu bentuk seni visual yang menggunakan gambar, ilustrasi, dan elemen-elemen lainnya untuk menyampaikan pesan atau informasi. Seni grafis telah hadir dalam berbagai bentuk sejak zaman prasejarah, dan terus berkembang dengan teknologi modern. Fungsi grafis sangat beragam, mulai dari hiburan, komunikasi visual, pendidikan, bisnis, hingga politik. Dengan kemampuannya untuk menyampaikan pesan secara visual, seni grafis memiliki peran penting dalam mempengaruhi persepsi dan emosi pemirsa. Berbagai jenis grafis, seperti poster, infografis, komik, dan desain grafis digital, digunakan untuk berbagai keperluan dan tujuan, menjadikannya sebuah elemen vital dalam dunia visual dan komunikasi. Secara umum, fungsi seni grafis dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni sebagai berikut:
1. Fungsi Artistik
Seni grafis memiliki fungsi artistik yang sangat penting dalam dunia seni. Sebagai karya seni visual, seni grafis digunakan sebagai media berekspresi bagi para seniman untuk mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan ide-ide mereka. Selain itu, seni grafis juga menjadi wadah yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada penonton melalui berbagai elemen visual seperti warna, garis, dan bentuk.
Dalam konteks apresiasi seni, seni grafis juga menjadi media untuk menghargai karya seni. Para penonton dapat menikmati dan memahami makna yang terkandung dalam seni grafis, serta merasakan keindahan visual yang ditampilkan oleh para seniman.
Dengan demikian, seni grafis memiliki peran yang sangat penting dalam dunia seni sebagai media berekspresi, wadah untuk menyampaikan pesan, dan media apresiasi bagi karya seni. Dengan berbagai jenisnya yang mencakup lukisan, cetak, ilustrasi, dan desain grafis, seni grafis tetap menjadi salah satu bentuk seni yang terus dikembangkan dan diapresiasi oleh masyarakat.
2. Fungsi Fungsional
Seni grafis memiliki fungsi fungsional yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi fungsional ini didasarkan pada nilai guna dan pemanfaatannya dalam berbagai aspek kehidupan. Beberapa hal penting yang termasuk dalam fungsi fungsional seni grafis adalah sebagai media informasi yang efektif, promosi produk yang menarik, alat persuasive dalam kampanye atau sosialisasi, penghias dalam karya seni, dan karya seni pelengkap pada suatu objek.
Sebagai media informasi, seni grafis dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Dalam dunia bisnis, seni grafis dapat digunakan sebagai alat promosi produk yang efektif dengan memperlihatkan keunggulan dan keunikan produk tersebut. Di dalam dunia politik, seni grafis sering digunakan sebagai alat persuasive dalam kampanye atau sosialisasi agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan lebih mudah oleh masyarakat. Selain itu, seni grafis juga sering digunakan sebagai penghias atau pelengkap dalam karya seni dan sebagai karya seni pelengkap pada suatu objek.
Dengan demikian, fungsi fungsional seni grafis sangatlah penting dan beragam, karena mampu memberikan nilai tambah dalam berbagai aspek kehidupan.
Â
Advertisement
Jenis-Jenis Seni Grafis
Seni grafis merupakan bagian penting dalam dunia seni rupa yang memiliki beragam jenis dan fungsi. Dalam artikel ini, kita akan membahas seluk beluk seni grafis, mulai dari pengertiannya, sejarahnya, fungsi hingga jenis-jenisnya. Seni grafis dapat diartikan sebagai bentuk seni visual yang menggunakan media cetak atau elektronik untuk menciptakan gambar atau karya seni yang unik. Dengan memahami lebih dalam tentang seni grafis, kita akan dapat mengapresiasi keindahan dan kompleksitas dari karya-karya grafis yang ada di sekitar kita. Mari kita mulai dengan pembahasan tentang jenis-jenis seni grafis yang sering kita jumpai, antara lain sebagai berikut:
1. Teknik Cetak Tinggi atau Relief
Relief atau teknik cetak tinggi adalah salah satu teknik seni grafis yang menghasilkan karya dengan cetakan timbul. Proses pembuatan relief dimulai dengan membuat plat atau papan yang akan diukir atau dibentuk sesuai dengan desain yang diinginkan. Media yang sering digunakan untuk relief antara lain adalah bahan kayu dan karet. Bahan kayu digunakan untuk relief kayu, sedangkan karet digunakan untuk relief linoleum. Relief juga dapat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan lain seperti plastik, metal, atau bahkan kertas tebal.
Teknik cetak tinggi meliputi berbagai teknik, termasuk woodcut (ukiran kayu), linocut (ukiran linoleum), dan wood engraving (ukiran kayu halus). Contoh hasil karya seni grafis relief yang terkenal antara lain karya-karya Albrecht Durer dan Edvard Munch. Relief merupakan salah satu teknik cetak yang memberikan tekstur yang khas dan kesan artistik yang unik dalam karya seni grafis.
2. Teknik Cetak Datar atau Litografi
Teknik cetak datar atau litografi adalah metode cetak yang menggunakan batu atau plat datar untuk mentransfer gambar ke media cetak. Sejarah litografi dimulai pada tahun 1796 ketika Alois Senefelder menemukan teknik cetak litografi. Prosesnya melibatkan penggunaan minyak atau lilin untuk membuat gambar pada batu atau plat, kemudian menggunakan kertas khusus dan tekanan untuk mentransfer gambar ke media cetak.
Contoh hasil cetak datar atau litografi yang biasa ditemui antara lain adalah poster, koran, foto, dan buku. Poster yang sering kita lihat di jalan-jalan biasanya dicetak menggunakan teknik litografi. Selain itu, banyak koran dan majalah juga menggunakan teknik cetak datar untuk mencetak halaman-halaman mereka. Buku-buku klasik atau seni rupa juga sering menggunakan teknik litografi untuk mencetak reproduksi gambar atau ilustrasi.
Teknik cetak datar atau litografi memiliki sejarah panjang dalam dunia seni grafis dan memiliki peran penting dalam industri percetakan modern. Hal ini membuat teknik ini tetap relevant dan digunakan secara luas hingga saat ini.
3. Teknik Cetak Dalam atau Intaglio Print
Teknik cetak dalam atau Intaglio Print adalah salah satu metode cetak dalam seni grafis yang menggunakan cetakan yang dihasilkan dari goresan atau tatahan yang dibuat di atas permukaan logam, seperti tembaga atau seng. Proses ini melibatkan pencetakan gambar atau desain yang telah direliefkan di atas permukaan logam tersebut.
Bahan yang biasanya digunakan dalam teknik cetak dalam termasuk tinta cetak, kertas khusus cetak, serta logam untuk membuat cetakan seperti tembaga atau seng. Proses Intaglio Print melibatkan beberapa tahap, mulai dari menyiapkan permukaan logam, membuat goresan atau tatahan untuk mencetak gambar, hingga pencetakan menggunakan tekanan tinggi.
Beberapa contoh karya seni grafis yang dihasilkan melalui teknik cetak dalam atau Intaglio Print termasuk karya-karya seniman seperti Rembrandt, Francisco Goya, dan William Blake. Teknik ini sering kali menghasilkan karya-karya yang memiliki tekstur dan detail yang kaya, serta kontras yang tajam antara area yang tergores dan area yang tidak tergores.
4. Teknik Cetak Tembus atau Saring
Teknik cetak tembus atau saring adalah salah satu teknik cetak yang menggunakan saring atau jaring sebagai media untuk mencetak gambar atau desain ke permukaan bahan. Proses ini melibatkan penutupan area yang tidak diinginkan di permukaan bahan cetakan agar tinta hanya dapat melewati area tertentu sesuai dengan desain yang diinginkan.
Contoh dari teknik cetak tembus ini adalah teknik batik, dimana lilin panas diaplikasikan ke kain dengan menggunakan alat cetak saring yang telah dibentuk sesuai dengan motif yang diinginkan. Kemudian kain tersebut dicelup ke dalam tinta, namun hanya bagian kain yang tidak dilindungi lilin yang akan terkena tinta.
Perbedaan antara teknik stensil dan teknik sablon dalam proses cetak tembus adalah, teknik stensil menggunakan media penutup berupa film atau plastik yang dipotong sesuai dengan desain yang diinginkan, sedangkan teknik sablon menggunakan media penutup berupa kain atau kertas yang ditenun atau ditenagai, kemudian dicat dengan tinta sehingga membentuk desain yang diinginkan.
Dengan teknik cetak tembus, berbagai jenis bahan dapat dihiasi dengan beragam desain yang diinginkan, sehingga sangat populer dalam dunia seni grafis dan tekstil.