Sukses

100 Kata-Kata Sujiwo Tejo Tentang Kehidupan, Inspiratif

Kata-kata Sujiwo Tejo menjadi inspirasi bagi para penggemarnya.

Liputan6.com, Jakarta Sujiwo Tejo yang juga dikenal sebagai Presiden Jancukers merupakan seorang budayawan asal Jember dengan pengagum dari berbagai kalangan. Mulai dari anak muda hingga orang dewasa. Sujiwo Tejo bukan hanya seorang seniman, tetapi juga seorang penulis yang mampu menggugah pemikiran dan perasaan pembacanya. Kata-kata Sujiwo Tejo memancarkan keunikan karyanya di panggung seni Indonesia.

Sebagai seniman ternama, Sujiwo Tejo berhasil menciptakan karya-karya yang tidak hanya menarik perhatian tetapi juga menyiratkan makna mendalam. Unik, nyeleneh, namun sarat dengan pesan yang dalam, tiga kata tersebut memang sangat mewakili karakter pria bernama asli Agus Hadi Sudjiwo ini. Kata-kata Sujiwo Tejo menjadi inspirasi bagi para penggemarnya.

Karakter nyeleneh Sujiwo Tejo banyak tercermin dalam karyanya. Dalam buku-bukunya seperti 'Republik #jancukers', 'Lupa Endonesa', dan 'Talijiwo', Sujiwo Tejo menggambarkan pemikiran-pemikirannya dengan kata-kata yang unik dan menarik. Meskipun seringkali menggunakan bahasa nggak biasa, pesan yang disampaikan tetap dapat dipahami dengan mudah. Berikut kata-kata Sujiwo Tejo yang Liputan6.com kumpulkan dari berbagai sumber, Jumat (5/1/2024).

2 dari 5 halaman

Quote Inspiratif Sujiwo Tejo

1. Adakah yang mustahil, kekasih? Ada. Saat di dunia cinta sudah tak ada.

2. Aku bukan tak kangen, kekasih, tapi telah lama rasa itu kutenggelamkan di laut air mataku agar lekas kau berlayar menujuku.

3. Aku suka persetujuan hujan dengan jutaan tanda contrengnya di muka telaga, kekasih mereka serentak merestu kita.

4. Andai mereka, kaum jomblo itu, ber-Tuhan, masih lumayan. Mereka akan bilang bahwa jodoh itu di tangan Tuhan. Lha, yang atheis jodohnya di tangan siapa?

5. Apakah selama ini kita masuk ke dalam agama atau agama yang kita masukkan ke dalam diri kita?

6. Apakah selama ini kita masuk ke dalam agama atau agama yang kita masukkan ke dalam diri kita?

7. Bagaimana kalau uang jajan lebih besar ketimbang uang makan?

8. Bagaimana kebiasaan akan kita ubah kalau kebiasaan itu sendiri sering tak kita sadari?

9. Bagaimana kebiasaan akan kita ubah kalau kebiasaan itu sendiri sering tak kita sadari?

10. Bahasa Indonesia itu sederhana kok. Tapi bukanlah kesederhanaan adalah wujud pencapaian tertinggi manusia?

11. Banyak lelaki yang masih butuh mengeluarkan keberanian melawan orang tak bersenjata, kekasih. Sebagaimana banyak lelaki masih butuh menyatakan cintanya di hadapan perempuan yang tak punya pilihan.

12. Banyak orang pacaran, seabrek orang menikah, tapi cuma segelintir yang sempat mengalami cinta.

13. Banyak yang yakin bahwa mawar cuma tumbuh di tanah. Padahal mawar juga bisa tumbuh di hati.

14. Bau sampah kulit udang bagiku lebih enak ketimbang bau orang yang sok bermoral padahal b*j*ng*n.

15. Benar dan salah tentu ada. Tegakkanlah segitiga. Pada alas ada dua sudut, sudut benar dan sudut salah.

16. Berenang membuatku lelah, kekasih. Aku lebih suka menyelam karena yang mendasar dari kamu adalah kekasihku.

17. Bisikan musikal diberikan kepada orang bahkan semasih ia janin, dan setelah di liang lahat.

18. Bukankah hanya pada saat mencemooh, putus asa, marah, dan sejenis itu kita menekankan suku kata terakhir pada kata-kata yang terdiri atas empat suku kata?

19. Cinta adalah ketika kuat kau rasakan kehadiran Tuhan dalam diri.

20. Cinta bukanlah seluruh kata-kata yang pernah ada, sebab rasaku padamu tak tentang kata.

21. Cinta bukan tentang siapa yang kita kenal paling lama, bukan yang datang pertama atau paling perhatian, tetapi tentang siapa yang datang dan tidak pergi.

22. Cinta itu ga pake itung-itungan. Kalo udah mulai mikir 'pengorbanan' itu namanya 'kalkulasi'.

23. Cintanya kepada sesama manusia cuma dalam rangka cintanya kepada Tuhan yang menciptakan manusia!

24. Cinta ternyata penjara dengan jeruji kasih sayang, maka kau kerap menangis tanpa merasa dibui, kekasih.

25. Di negeri yang baik, air mata tak pernah dihapus oleh tisu, tapi oleh tangan kekasih.

3 dari 5 halaman

Quote Sujiwo Tejo Tentang Kehidupan

26. Dulu aku takut membocorkan cinta kepadamu, kekasih, seperti ketakutan jarum kepada kantung plastik air mata.

27. Engkau kopi puncak malamku, kekasih, pahit dan kelam tanpa kuseduh.

28. Harapan jangan sirna, kekasih.

29. Harusnya kesabaran itu seperti keinginan, tak ada batasnya. Yang bertapal batas cuma kebutuhan.

30. Hening pasir pantai bagai keningmu, kekasih, ombak dan camar tak bersuara, sesenyap lukisan pasir tentang hidupku.

31. Hidup di alam fana adalah hidup di alam sandiwara.

32. Hidup itu seperti pergelaran wayang, di mana kamu menjadi dalang atas naskah semesta yang dituliskan oleh Tuhanmu.

33. Hidup luntang lantung bagai gelandangan di bawah pohon tapi hatinya penuh cinta.

34. Intinya, bagaimana sembahyang itu bisa mendorong seluruh hatimu untuk menolong orang lain. Itulah inti pergi ke masjid, gereja, wihara, kuil, dan sebagainya.

35. Jangan mencintaiku mungkin aku tak mencintaimu. Jangan tak mencintaiku, mungkin aku mencintaimu. Dampingi saja jalanku, kekasih. Dan kita sama-sama menjalani hidup.

36. Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu.

37. Jangan tanya besarnya seseorang dari anaknya sendiri. Di mata keluarganya seorang ayah pasti biasa-biasa saja. Mungkin malah kerdil.

38. Jangka waktu antara sanjungan dan umpatan demikian tipisnya. Manusia bisa pagi memuja, lalu sorenya mendamprat dengan berbagai hujatan.

39. Jangka waktu antara sanjungan dan umpatan demikian tipisnya. Manusia bisa pagi memuja, lalu sorenya mendamprat dengan berbagai hujatan.

40. Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan yang memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi. Bahagia adalah bonus.

41. Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan kebohongan adalah jujur yang tertunda. Mengapa kalian pesimistis?

42. Jika setiap warga negara menuntut haknya, negara tak bakalan kacau. Kan ada Goverment yang bakal mengelola penyaluran hak-hak tersebut sehingga tidak saling bertabrakan satu sama lain. Dan dari situlah Goverment betul-betul ada kerjaan, bukan penganggur terselubung yang makan gaji buta dari uang rakyat.

43.Kadang aku terpikir salah satu syarat menjadi presiden Indonesia adalah tidak punya riwayat minder dalam hidupnya.

44. Karena hanya kebekuan yang susah memaafkan.

45. Karena hanya kebekuan yang susah memaafkan.

46. Kekasih, cinta yang tak dilindungi rindu akan punah oleh ulah para pemburu. 

47. Kekasih, ciumanmu senyap dan tampak terlatih, apa kamu serdadu apa kamu polisi? Mataku buta disebabkan cinta.

48. Kenapa aku suka senja? Karena negeri ini kebanyakan pagi, kekurangan senja, kebanyakan gairah, kurang perenungan.

49. Kenapa manusia takut merdeka? Sebab mereka takut menyapa tragedi yang manis dengan sapaan cinta.

50. Kenapa orang Indonesia selalu mempromosikan batik, reog? Kok korupsi nggak? Padahal korupsilah budaya kita yang paling mahal.

4 dari 5 halaman

Quote Sujiwo Tejo Unik

51. Kenapa tisue bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau.

52. Kesenian yang baik biasanya merupakan biografi senimannya, biografi yang disamar-samarkan di sana sini.

53. Korupsi lebih atau setidaknya sama saja dengan membakar kitab suci, yaitu menghina esensi kitab suci. Tak ada ajaran maupun agama yang tak mengharamkan korupsi.

54. Luka ini bukan tentang darah, kekasih, tetapi segenap luka luarmu kini telah menjadi luka dalam yang sunyi.

55. Maka siluetkan tubuhmu berlatar senja, karena tak sanggup kulihat air matamu, kekasih.

56. Manusia hidup di zamannya. Sampeyan boleh saja hidup lama di luar negeri, tapi jangan sampai terlalu lama hidup di luar zaman.

57. Membawa rinduku padamu, kekasih, suatu saat angin 'kan sampai, sangat sepoi mengusap tangismu.

58. Mencintai khayalan mungkin memang lebih eksotis ketimbang mencintai sosok yang jelas-jelas konkret di depan mata dan terikat di bumi.

59. Mengenang mantan sah-sah saja. Tapi, jangan keseringan karena mengenang adalah pekerjaan pensiunan.

60. Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa.

61. Menjadi suami atau istri yang gagal kerap dinilai tak menjaga kehormatan keluarga besar.

62. Minta maaf, dengan segenap konsekuensinya, harusnya mudah dilakukan oleh siapa pun yang belum beku.

63. Mungkin mencintai seseorang ibarat percaya kepada waktu, kekasih. Mencintai orang lain bukan berarti tak mencintai diri sendiri. Setiap orang mengenakan jam bukan karena tak percaya pada jam pasangannya.

64. Nanti aku dikira orang beres, ndak enak, malah jadi beban. Dianggap kafir lebih enak.

65. Naskah sutradara kita tahu di depan, naskah Tuhan kita tahu di belakang.

66. Negara yang kau tetapkan, kampung yang kau tinggali, rumah yang kau huni, adalah kesenian. Udara yang kau hirup, air yang engkau berendam, api unggun kepunganmu untuk kehangatan bergaul, adalah kesenian.

67. Orang hidup, termasuk saya, toh lebih sering memperhatikan wajah dan sifat-sifat orang lain ketimbang detail-detail selebihnya. 

68. Pancasila tuh dasarnya sila 1-3, tujuannya sila 5, cara untuk mencapainya sila 4.

69. Penasihat kerap merasa lebih hebat dibanding cinta, sebab lidah cinta selalu tak lebih banyak dibanding tangan dan kaki-kakinya, kekasih.

70. Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan.

71. Puncak kangen paling dahsyat ketika dua orang tak saling telepon, SMS, BBM, tapi keduanya diam-diam saling mendoakan.

72. Rindu dikalikan jarak sama dengan aku.

73. Rindu yang menuntut pertemuan adalah rindu yang menyangka hanya pertemuanlah satu-satunya cara langit dan bumi menggores cakrawala, kekasih.

74. Saya sering berharap moga-moga segala kebaikan yang kelak akan saya lakukan adalah kebaikan yang tanpa saya sengaja. Begitu, sehingga luputlah saya dari rasa sombong lantaran merasa sudah berjasa.

75. Sebaik-baik wajah adalah senyum yang gampang dikenang, kekasih.

5 dari 5 halaman

Quote Sujiwo Tejo Berisi Pesan Mendalam

76. Segala hal akan indah pada saat dan tempatnya. Termasuk ketakutan.

77. Sekuat apa pun kamu menjaga, yang pergi akan tetap pergi. Sekuat apa pun kamu menolak, yang datang akan tetap datang. Semesta memang kadang senang bercanda.

78. Sekuat kayu rasamala bahkan sekuat jati pun otot dagingmu, buat apa engkau main kayu dengan sesama. Ketimbang beradu rebut unggul, mending dengan sesama kita saling bersahabat.

79. Senja kubingkis tanpa bungkus, kekasih, karena langit lebih tulus dari kertas kado mana pun.

80. Sepi itu pesta jutaan kata, petasan dan kembang api dari cinta yang tak bersambut, Kekasih.

81. Sepi sebetulnya, cuma jutaan kata yang tak terucap dariku ke pintumu, kekasih.

82. Sesungguhnya hidup adalah tali-temali, utang rasa bagi siapa pun yang perasaannya masih bekerja.

83. Sudah ribuan perang kujalani nak, tapi belum satu pun perangku menjadi agung karena membela cinta.

84. Sunyi adalah setiap jalan yang kau susuri sendiri bersama kenangan.

85. Tabahlah seperti perempuan, saban hari memandikan anak, tapi tak pernah menuntut adanya mesin cuci anak.

86. Tahukah kamu orang yang paling tak berperasaan? Dia yang jauh dari kekasih di saat hujan, tapi tak menghasilkan puisi.

87. Tak ada lagi air mata yang dapat kau timba, kekasih, karena sungguh rinduku padamu kini telah menyumur tanpa dasar.

88. Tak mengapa bucin tiada harga karena dalam cinta memang tak ada harga diri, kekasih. Di luar cinta, barulah orang perlu repot-repot membangun martabat.

89. Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu di atas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan injak-injaklah pikiran dan kesombongan rasionalmu.

90. Tidak tersenyum lebih kejam daripada pembunuhan.

91. Toh jagat di luar dan jagat di dalam sama saja. Siapa yang mengenal Tuhan akan mengenal dirinya. Siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhan.

92. Tuhan menciptakan pundak lelaki untuk menyangga tangis perempuan.

93. Tuhan menciptakan tangis perempuan agar laki-laki melupakan tangisnya sendiri.

94. Tuhan tolong perbaiki jiwaku. Kenapa setiap melihat orang ngopi tanpa merokok, aku merasa kasihan.

95. Urakan berbeda dari kurang ajar. Urakan melanggar aturan termasuk aturan berpikir demi mengikuti hati nurani. Kurang ajar melanggar aturan hanya demi melanggar.

96. Wanita itu suka ice cream dan cokelat, namun lebih suka kepastian.

97. Yang aku bayar pada tukang pecel hanyalah biaya produksi, waktu, dan tenaganya. Rasaku ketika makan pecel dan berbagai sensasinya tak terbayar. Itulah utang rasa.

98. Yang membekas dari lilin bukan lelehnya, kekasih, tapi wajahmu sebelum gelap.

99. Yang patut dicurigai dalam hubungan cinta bila keintiman terjadi secara mendadak, sebab rumah pun akan kebingungan bila mendadak dirindukan oleh penghuninya.

100. Ditolak tak akan membuatmu tersingkir. Cinta yang tak bersambut hanya membuatmu terpinggir ke tengah-tengah, kekasih.