Sukses

45 Kata-Kata Puisi yang Bermakna Mendalam dan Inspiratif, Ungkapan Melankolis

Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Liputan6.com, Jakarta Puisi merupakan karya sastra yang mengungkapkan perasaan, pemikiran, maupun pengalaman melalui penggunaan bahasa yang kaya dan disusun dalam bentuk yang teratur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Puisi berfungsi untuk menyampaikan pesan atau emosi dengan cara yang indah dan menggugah perasaan. Puisi juga dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan keindahan dan kegundahan dalam hati maupun pikiran seseorang. 

Dengan menggunakan kata-kata puisi, maka dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perasaan dan pengalaman manusia. Kata-kata puisi dapat mempengaruhi perasaan, pemikiran, dan tindakan seseorang dengan cara yang kuat serta mendalam.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai kata-kata puisi yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (11/1/2024). 

2 dari 4 halaman

Kata-kata Puisi yang Bermakna Mendalam

  1. "Anda boleh menulis puisi untuk atau kepada siapa saja asal jangan sampai lupa menulis untuk atau kepada saya. Siapakan saya? Saya adalah Kata." - Joko Pinurbo
  2. "Cintamu padaku tak pernah kusangsikan, tapi cinta cuma nomor dua. Nomor satu carilah keselamatan."
  3. "Politik adalah cara merampok dunia. Politik adalah cara menggulingkan kekuasaan, untuk menikmati giliran berkuasa."
  4. "Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan? Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan?" - W.S. Rendra
  5. "Kita bersanding sepotong rembulan, malam dan pekat kopi ia singgahi, lalu bermukim dalam puisi." - A. Warits Rovi
  6. "Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sehat. Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah penindasan." - W.S. Rendra
  7. "Bila rakyat tidak berani mengeluh itu artinya sudah gawat, dan bila omongan penguasa tidak boleh dibantah kebenaran pasti terancam." - Wiji Tukul
  8. "Suara-suara itu tak bisa dipenjarakan, disana bersemayam kemerdekaan, apabila engkau memaksa diam, aku siapkan untukmu pemberontakan!" - Wiji Tukul
  9. "Malaikat tidak pernah salah, setan tidak pernah benar. Manusia bisa salah dan benar, maka kita dianjurkan saling mengingatkan bukan menyalahkan." - Gus Mus
  10. "Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit." - Pramoedya Ananta Toer
  11. "Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya ." - Pramoedya Ananta Toer
  12. "Nyawamu dan nyawaku dijodohkan langit, dan anak kita akan lahir di cakrawala."
  13. "Angin membawa bau baju mereka. Rambut mereka melekat di bulan purnama. Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala, mengandung buah jalan raya." - W.S. Rendra
  14. "Rakyat marah, pemerintah marah, semua marah lantaran tidak punya mata."
  15. "Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh. Hidup adalah untuk mengolah hidup. Bekerja membalik tanah, memasuki rahasia langit dan samodra, serta mencipta dan mengukir dunia." - W.S. Rendra
3 dari 4 halaman

Kata-kata Puisi yang Menyentuh Hati

  1. "Aku ingin kau rindukan, aku ingin kau kejar, aku ingin kau buatkan puisi. Lalu, aku akan bertingkah tak peduli, agar kau tahu rasanya jadi aku." - Fiersa Besari
  2. "Selama orang-orang sakti masih bersemayam dibawah panji-panji koalisi. Teka-teki bangsa ini tak akan mampu terbukti." - W.S. Rendra
  3. "Bukan maut yang menggetarkan hatiku, tetapi hidup yang tidak hidup karena kehilangan daya dan kehilangan fitrahnya." - W.S. Rendra
  4. "Sebuah sangkar besi tidak bisa mengubah rajawali menjadi seekor burung nuri."
  5. "Hidup dalam khayalan, hidup dalam kenyataan tak ada bedanya. Karena khayalan dinyatakan, dan kenyataan dikhayalkan." - W.S. Rendra
  6. “Bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? Bahagia karena napas mengalir dan jantung berdetak, sedih karena pikiran diliputi bayang-bayang." - W.S. Rendra
  7. "Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata." - W.S. Rendra
  8. "Yang indah memang bisa menghibur selama-lamanya, membubuhkan luka selama-lamanya, meskipun puisi dan benda seni bisa lenyap." - Goenawan Mohamad
  9. "Kita tersenyum bukanlah karena sedang bersandiwara. Bukan karena senyuman adalah suatu kedok. Tetapi, karena senyuman adalah suatu sikap. Sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama, nasib, dan kehidupan." - W.S. Rendra
  10. "Mencintaimu adalah bahagia dan sedih; bahagia karna memilikimu dalam kalbu; sedih karena kita sering berpisah." - W.S. Rendra
  11. "Hidup macam apa hidup ini. Di taman yang gelap orang menjual badan agar mulutnya tersumpal makan." - W.S. Rendra
  12. "Kamu sering bertanya: Apakah kegembiraan hidup? Sebuah pesta? Sebotol bir? Sepotong musik jazz? Semangkok bakso? Sebait puisi? Sebatang rokok? Seorang istri? Ah ya, apakah kebahagiaan hidup? Selembar ijazah? Sebuah rumah? Sebuah mobil? Walkman? Ganja? Orgasme? Pacar? Kamu selalu bertanya bagaimana caranya menikmati hidup." - Seno Gumira Ajidarma
  13. "Tahukah kamu orang yang paling tak berperasaan? Dia yang jauh dari kekasih di saat hujan, tapi tak menghasilkan puisi." - Sujiwo Tedjo
  14. "Dahulu aku sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud, akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung? Laut? Bertahun lalu aku temukan puisi memancar mancar dari matamu, masuk ke dalam tubuhku. Seperti yang kau duga pada akhirnya aku tahu puisi tak pernah punya rupa. Ia rasa yang menggenang, meluap di jemari kenangan. Kenangan bernama engkau." - Helvy Tiana Rosa
  15. "Carilah misi kalian masing-masing. Mungkin misi kalian adalah belajar Al-Qur'an, mungkin menjadi orator, mungkin membaca puisi, mungkin menulis, mungkin apa saja. Temukan dan semoga kalian menjadi orang yang berbahagia." - Ahmad Fuadi
4 dari 4 halaman

Kata-kata Puisi yang Mengispirasi

  1. "Puisiku bukan puisi tapi kata-kata gelap yang berkeringat dan berdesakan mencari jalan. Ia tak mati-mati meski bola mataku diganti." - Wiji Thukul
  2. "Senja yang retak. Kapal-kapal berlayar membawa kenangan. Airmatamu menjelma puisi paling duri, paling angin." - Helvy Tiana Rosa
  3. "Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi." - Jalaluddin Rumi
  4. "Dengan puisi saya belajar menyelami jiwa kemanusiaan dan ayat-ayat Tuhan. Dengan puisi saya belajar menjadi manusia. Dengan sajak saya menemukan kembali kesegeran jiwa remaja saya." - D. Zawawi Imron
  5. "Aku lelah karena cinta, aku muak dengan puisi dan sajak, tapi uang membuatku bahagia sepanjang masa." - Hilaire Belloc
  6. "Pagi menyelinap di jemarimu sebagai sepi yang selalu ditangkap puisi, mengabadikan sepasang jejak yang sembunyi." - Helvy Tiana Rosa
  7. "Aku di sini kamu di sana, tapi kita tetap bisa berpelukan dalam doa dan puisi." - Helvy Tiana Rosa
  8. "Dan kerinduan pagi pada matari memberi jejak pada puisi yang resah senantiasa, memanjati dinding hari dalam dekapan memori, menanti takdir berikutnya bagi cinta tanpa spasi ini." - Helvy Tiana Rosa
  9. "Puisi lebih baik dan lebih filosofis dari sejarah, karena puisi mencurahkan seluruh alam semesta, di mana sejarah hanya menceritakan sebagian." - Aristoteles
  10. "Pada akhirnya aku terpaksa kembali pada puisi sebagai sebuah perayaan kangen berkali kali dalam hening paling bening tentangmu." - Helvy Tiana Rosa
  11. "Jemari lentikmu anggun mengokang laras puisi yang muntahkan ribuan makna." - Jerinx
  12. "Anda boleh menulis puisi untuk atau kepada siapa saja asal jangan sampai lupa menulis untuk atau kepada saya. Siapakan saya? Saya adalah Kata." - Joko Pinurbo
  13. "Jika puisi datang tidak sealami daun ke pohon, sebaiknya tidak usah datang sama sekali." - John Keats
  14. "Sebuah puisi berawal dalam kegembiraan dan diakhiri dengan kebijaksanaan." - Robert Frost
  15. "Kau pergi terlalu jauh,dan inilah mengapa aku sering menulis puisi. Tubuhku lebih mudah menemukanmu lewat kata-kata daripada kacamata." - Syifa Khairunnisa