Liputan6.com, Jakarta Arti kata ambigu dalam bahasa Indonesia penting untuk diketahui oleh setiap orang. Pasalnya kata ambigu sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Dalam tata bahasa, arti kata ambigu sering mengecoh atau membingungkan pembaca. Kata ambigu banyak menjadi penyebab kesalahan tafsir suatu konteks.
Arti kata ambigu adalah suatu kondisi di mana suatu informasi atau pernyataan tidak jelas atau dapat diartikan dengan lebih dari satu cara. Penggunaan ambigu sering terjadi dalam bahasa, musik, seni, hukum, dan situasi sehari-hari.
Baca Juga
Dalam mempelajari bahasa, arti kata ambigu penting diketahui. Memahami arti kata ambigu bisa membantu menafsirkan sebuah kalimat. Sebab kata ini kerap menimbulkan kebingungan atau ketidakpasatian, terutama saat berkomunikasi dengan orang lain.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai arti kata ambigu beserta penggunaan dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (11/1/2024).
Arti Kata Ambigu
Arti kata ambigu adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak jelas atau dapat memiliki lebih dari satu makna atau interpretasi. Dalam bahasa Indonesia, ambigu mengacu pada suatu hal yang dapat menimbulkan kebingungan atau ketidakjelasan dalam pemahaman. Kata tersebut sering digunakan untuk menggambarkan situasi atau ungkapan yang bisa diartikan secara berbeda oleh orang yang berbeda.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, arti kata ambigu adalah sesuatu yang bermakna lebih dari satu. Ini membuat kadang-kadang sebuah kata atau kalimat menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dan sebagainya. Ambiguitas berasal dari bahasa Inggris yaitu ambiguity yang memiliki arti suatu konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti.
Arti kata ambigu juga dapat merujuk pada karya seni, musik, atau sastra yang sengaja dibiarkan terbuka untuk berbagai interpretasi oleh penonton atau pendengar. Dalam konteks ini, arti kata ambigu dapat dianggap sebagai suatu kekuatan yang memungkinkan setiap individu untuk memahami dan menafsirkan karya tersebut sesuai dengan pengalaman serta perspektif masing-masing.
Advertisement
Penggunaan Kata Ambigu
Arti kata ambigu dapat timbul dalam berbagai variasi tulisan atau tuturan. Sebuah kata, frase, atau kalimat bersifat ambigu jika memiliki lebih dari satu arti. Adanya kalimat ambigu dapat menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan isi atau maksud dari bacaan.
Kata ambigu dapat ditemukan baik dalam bahasa yang disampaikan secara lisan maupun tertulis. Penggunaan kata ambigu biasanya ditemukan dalam penulisan sastra atau seni. Terkadang ambiguitas bisa menjadi hal yang baik, terutama dalam puisi dan mendongeng. Konteks turut memainkan peran dalam menyelesaikan ambiguitas. Misalnya, sepotong informasi yang sama bisa bersifat ambigu dalam satu konteks dan tidak ambigu pada konteks lain.
Namun, dalam konteks yang lebih teknis, penggunaan kata ambigu seringkali dihindari demi kejelasan dan ketepatan dalam penyampaian informasi. Oleh karena itu, penulis harus berhati-hati dalam memilih kata-kata yang jelas dan dapat dipahami oleh pembaca.
Hal ini juga menjadi penting dalam komunikasi lisan, terutama dalam konteks profesional seperti rapat atau presentasi. Penggunaan kata ambigu dapat memunculkan kebingungan dan kesalahpahaman di antara pendengar.
Jenis-Jenis Ambigu dan Contohnya
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis ambigu dan contohnya yang bisa anda pahami, yakni:
1. Ambiguitas fonetik
Ambiguitas fonetik muncul akibat berbaurnya bunyi-bunyi bahasa yang dilafalkan. Jenis ambigu ini terbentuk saat kata atau kalimat jika dilafalkan terlalu cepat dapat mengakibatkan keraguan maknanya. Ambiguitas fonetik terjadi ketika adanya persamaan bunyi kata saat diucapkan. Agar memahami makna ambiguitas fonetik, berikut ini contohnya dalam kalimat adalah:
- Beruang: Beruang bisa berarti mempunyai uang atau nama binatang.
- Jarak: Jarak bisa berarti rentang wilayah atau nama sejenis tumbuhan.
- Salam: Kata salam bisa berarti sapaan dan nama bumbu dapur.
- Gelar: Gelar bisa bermakna pangkat atau membuka gulungan tikar.
- Batu: Kata batu bisa bermakna nama benda padat yang sangat keras atau nama kota di Jawa Timur.
- Bunga: Bunga bisa bermakna tanaman atau imbalan yang digunakan pada penggunaan uang atau modal di bank.
2. Ambiguitas leksikal
Ambiguitas pada tingkat leksikal meliputi polivalensi, ketidakjelasan batas makna suatukata, dan penggunaan gaya bahasa. Setiap kata atau frasa dalam bahasa kadang memiliki makna lebih dari satu, sehingga pendengar atau pembaca sering melakukan kesalahan dalam menafsirkan makna tersebut.
Pengertian ambigu leksikal menyebabkan makna suatu kata dapat saja berbeda tergantung pada konteks kalimatnya. Ambiguitas leksikal terkadang digunakan dengan sengaja untuk membuat permainan kata dan jenis permainan kata lainnya. Dalam tataran leksikal, ambiguitas dapat dilihat dari dua sisi yaitu polisemi dan homonim. Agar memahami makna ambiguitas leksikal, berikut ini contohnya dalam kalimat adalah:
- Terlarang, tidak halal
- Suci, tidak boleh dibuat sembarangan
- Sama sekali tidak, sungguh-sunguh tidak
- Terlarang oleh undang-undang, tidak sah.
3. Ambiguitas gramatikal
Ambiguitas gramatikal terjadi pada proses pembentukan pada tingkat kebahasaan, yaitu morfologi (morfem dan kata) dan sintaksis (frasa, klausa, dan kalimat). Dalam morfologi, pengertian ambigu mengakibatkan perubahan makna. Contoh dari ambiguitas dalam morfologi adalah sebagai berikut:
- Pemukul: kata ‘pemukul’ dapat bermakna ganda ‘orang yang memukul’ atau alat untuk memukul.
Sedangkan dalam sintaksis, ambiguitas muncul pada frasa, klausa, dan kalimat. Tiap kata yang membentuk frasa atau kalimat itu telah jelas, tetapi dalam pengombinasiannya dapat memiliki tafsiran lebih dari satu pengertian. Contoh dari ambiguitas dalam sintaksis adalah sebagai berikut:
- Frasa orang tua dapat bermakna ‘orang yang tua’ atau ‘ibu-bapak’.
Advertisement