Sukses

66 Kata-Kata Motivasi Ali bin Abi Thalib yang Menggugah Jiwa, Memetik Hikmah dari Kebijaksanaan Sahabat Nabi

Kata-kata motivasi dari Ali bin Abi Thalib memiliki makna mendalam dan dapat memberikan dorongan semangat bagi umat muslimin dan muslimah.

Liputan6.com, Jakarta Ali bin Abi Thalib, sosok yang dikenal sebagai sepupu sekaligus menantu dari Nabi Muhammad, merupakan salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Islam. Beliau dikenal sebagai sosok yang cerdas, bijak, serta penuh hikmah. Bahkan Nabi Muhammad sendiri pernah menyebutkan Ali sebagai gerbang ilmu, menegaskan kebijaksanaan dan pengetahuan yang dimiliki oleh Ali bin Abi Thalib.

Kata-kata motivasi Ali bin Abi Thalib memiliki makna mendalam dan dapat memberikan dorongan semangat bagi umat muslimin dan muslimah. Melalui kata-kata kebijaksanaannya, Ali bin Abi Thalib mengajak umat Islam untuk memetik hikmah dari setiap peristiwa, menjalani kehidupan dengan penuh kesabaran, serta berjuang untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat.

Dengan menggali kata-kata motivasi Ali bin Abi Thalib, diharapkan umat Islam dapat memperoleh inspirasi dan motivasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kebijaksanaan beliau untuk menemukan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.

Berikut adalah kumpulan kata-kata motivasi Ali bin Abi Thalib sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (11/1/2024).

2 dari 6 halaman

Kata-Kata Motivasi Ali bin Abi Thalib tentang Ilmu

1. "Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya." – Ali bin Abi Thalib

2. "Ilmu apabila kau belanjakan maka akan bertambah, tetapi harta jika kau belanjakan maka ia akan berkurang." – Ali bin Abi Thalib

3. "Ilmu itu warisan para nabi dan harta itu warisan Qarun, Syaddad, Firaun dan lainnya." - Ali bin Abi Thalib

4. "Ilmu menjagamu, sedang engkau menjaga harta." – Ali bin Abi Thalib

5. "Pemilik harta mempunyai banyak musuh, dan orang memiliki ilmu mempunyai banyak teman." – Ali bin Abi Thalib

6. "Pemilik harta bisa dipanggil si pelit dan menjadi hina sedangkan pemilik ilmu dipanggil dengan sebutan agung dan mulia." – Ali bin Abi Thalib

7. "Harta akan dihisab pada hari kiamat sedangkan pemilik ilmu akan memberi syafaat pada hari kiamat." – Ali bin Abi Thalib

8. "Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta." – Ali bin Abi Thalib

9. "Lebih baik mendengarkan musuh yang bijak daripada meminta nasihat dari teman yang bodoh." – Ali bin Abi Thalib

10. Betapa terhormatnya ilmu, karena orang yang tidak memilikinya mengatakan bahwa dia memiliki ilmu. Dan betapa tidak terhormatnya kebodohan, karena orang yang memilikinya mengatakan bahwa dia tidak bodoh." – Ali bin Abi Thalib

11. "Jangan menasihati orang bodoh, karena dia akan membencimu. Nasihatilah orang yang berakal, karena dia akan mencintaimu." – Ali bin Abi Thalib

12. "Tiada kekayaan yang lebih utama daripada akal. Tiada keadaan yang lebih menyedihkan daripada kebodohan. Tiada warisan yang lebih baik daripada pendidikan. Dan tiada pembantu yang lebih baik daripada musyawarah." – Ali bin Abi Thalib

 

3 dari 6 halaman

Kata-Kata Motivasi Ali bin Abi Thalib tentang Jodoh

1. "Orang yang cantik tidak selamanya orang baik, tapi orang yang baik selalu cantik." – Ali bin Abi Thalib

2. "Ada dua cara untuk menjalani hidup yang menyenangkan, entah itu di dalam hati seseorang ataukah dalam doa seseorang." – Ali bin Abi Thalib

3. "Berikan perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga yang lembut, bukan budak rumah tanggamu." – Ali bin Abi Thalib

4. "Berikan ribuan kesempatan kepada lawan untuk menjadi kawan, tapi jangan berikan satu kesempatan pun bagi kawan untuk menjadi lawan." – Ali bin Abi Thalib

5. "Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: 1) di saat membutuhkan, 2) di belakangmu, dan 3) setelah kematianmu." – Ali bin Abi Thalib

6. "Ucapan sahabat yang jujur lebih besar harganya daripada harta benda yang diwarisi dari nenek moyang." – Ali bin Abi Thalib

7. "Selemah-lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat. Dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang menyia-nyiakan sahabat yang telah dicari." – Ali bin Abi Thalib

8. "Sungguh wanita mampu menyembunyikan cinta selama 40 tahun, namun tak sanggup menyembunyikan cemburu meski hanya sesaat." – Ali bin Abi Thalib

9. "Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu." – Ali bin Abi Thalib

4 dari 6 halaman

Kata-Kata Motivasi Ali bin Abi Thalib tentang Anak

1. “Sebenarnya aku tak mau memperhatikan orang lain selain diri sendiri. Namun, aku sadar, wujudku tak lama lagi di dunia ini. Setelah aku tiada, hanya engkau anakku yang akan menjadi tumpuan hidupku. Kau (Hasan Bin Ali) adalah diriku, maka aku tulis surat ini.”

2. "Wahai anakku, hidupkanlah dirimu dengan nasihat. Padamkanah nafsumu itu dengan zuhud kekuatan dan keyakinan. Terangilah hatimu dengan hikmah dan selalu ingat kematian dalam segala aktivitasmu. Jika bertemu kawanmu, tunjukan padanya aneka petaka yang serba dadakan di dunia. Peringatkan padanya, bahwa keburukan akan terjadi pada pergantian siang dan malam. Ingatkanlah hatimu!"

3. "Paparkan dalam benakmu sejarah generasi masa lalu, dan ingatkan dalam benakmu tentang orang-orang terdahulu. Jelajahi pemukiman dan peninggalan mereka dan renungkan apa yang mereka lakukan. Menurut Quraish Shihab, Sayyidina Ali pernah melakukan hijrah dari kota Madinah ke kota Irak. Hal ini dikarenakan masyarakat Madinah mulai pudar memerhatikan masalah ukhrawi dan lebih condong kepada persoalan duniawi."

4. "Wahai anakku, janganlah kau beli duniamu dengan akhiratmu. Hindarilah berucap menyangkut apa yang engkau tidak ketahui atau berbicara yang bukan urusanmu. Anakku, jangan kau telusuri jalan yang enggan untuk menelusurinya, ikutilah jalan yang pasti. Ketahuilah, sesungguhnya berhenti pada kebingungan tersesat lebih baik daripada mengarungi bahaya dalam kesesatan.

5. "Wahai anakku, sesungguhnya semua amalan yang aku sukai dari dirimu ialah bertaqwa kepada Allah. Kerjakan segala yang wajib terlebih dahulu, baru kau amalkan semua sunnahnya. Teladani orang-orang shalih dan para leluhur dari kerabatmu. Menurut Ustad Quraish Shihab, kerabat disini ditunjukan pada Abdul Muthalib,Hasyim, dan seterusnya."

6. "Wahai anakku, jadikanlah dirimu neraca antara dirimu dan selainmu. Cintailah kerabatmu dengan seutuhnya seperti halnya kau mencintai diri sendiri. Janganlah kau mengucapkan tentang suatu hal yang tidak kau ketahui, meski pengetahuanmu itu sedikit. Dan jangan kau ucapkan sesuatu yang engkau tidak senang ketika orang lain mengucapkannya padamu."

7. "Wahai anakku, nafkahkan hasil usahamu dan jangan jadi penyimpan untuk orang lain. jika engkau dibutuhkan, maka berilah hartamu itu karena ia akan jadi bekal bagimu suatu saat nanti. Ketahuilah! Penguasa pembendaharaan langit dan bumi mengizinkanmu untuk berdoa dan doamu terjamin dikabulkan. Engkau harus sadar bahwa hidupmu akan berlangsung menuju akhirat. Hidupmu bukan hanya di dunia saja, akhirat menunggumu."

8. "Wahai anakku, jangan berharap dengan harapan yang terlalu besar (muluk-muluk).Orang yang hebat adalah ia yang mengukur sebuah harapan dengan kemampuannya. Gunakanlah kesempatan!. Karena sebaik-baiknya kesempatan ialah yang menasihatimu. Jangan engkau mengandalkan angan kosong, karena angan kosong adalah sikap sang picik. Ketahuilah! Kecerdasan adalah dia yang memelihara pengalaman, dan sebaik-baik pengalaman adalah ia yang menasihatimu."

9. "Janganlah kau mengendarai perdebatan, ia akan menjerumuskanmu. Pertahankanlah jalinan hubungan dengan kerabatmu di saat ia memutuskan tali silaturahminya padamu. Bersikap tulus untuk menasihati sesama, baik itu akan bermanfaat bagimu atau sebaliknya. Padamkan amarahmu, ulurkan tanganmu dan bersikap lemah lembut. Jika engkau dendam pada kawanmu, beri ia ruang sedikit, siapa tahu ia akan menjadi penolongmu suatu nanti. Dan ingat, jangan mengabaikan hak temanmu dengan berandalkan hubungan baik dengannya. Jika kau abaikan hak temanmu, ia tak mau lagi berteman denganmu."

10. "Berbagilah kebaikan untuk orang lain, jangan hanya andalkan kebaikan untukmu saja. Hiduplah di dunia ini dengan genggaman cinta dan kasih sayang pada sesama, dan curahkan kebaikan pada mereka.

 

5 dari 6 halaman

Kata-Kata Motivasi Ali bin Abi thalib tentang Kehidupan

1. Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu.

2. Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya.

3. Jangan gunakan ketajaman kata-katamu pada ibumu yang mengajarimu cara berbicara.

4. Kemarahan dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan.

5. Kesalahan terburuk kita adalah ketertarikan kita pada kesalahan oran

6. Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal: kepercayaan, cinta dan rasa hormat.

7. Tidak ada gunanya seorang penolong yang selalu menghina atau teman yang selalu berburuk sangka.

8. Ketulusan seseorang sesuai dengan kadar kemanusiaannya.

9. Kenali kebenaran, maka kamu akan tahu orang-orang yang benar. Benar Tidak diukur oleh orang-orangnya, tetapi manusia diukur oleh kebenaran.

10. Jangan pernah membuat keputusan dalam kemarahan dan jangan pernah membuat janji dalam kebahagiaan.

11. Jangan melibatkan hatimu dalam kesedihan atas masa lalu atau kamu tidak akan siap untuk apa yang akan datang.

12. Pergunjingan adalah puncak kemampuan orang-orang yang lemah.

13. Barangsiapa menyalakan api fitnah, maka dia sendiri yang akan menjadi bahan bakarnya.

14. Jadilah orang yang dermawan tapi jangan menjadi pemboros. Jadilah orang yang hidup sederhana, tetapi jangan menjadi orang yang kikir.

15. Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.

6 dari 6 halaman

Kata-Kata Motivasi Ali bin Abi Thalib tentang Harapan

1. Jangan melibatkan hatimu dalam kesedihan atas masa lalu atau kamu tidak akan siap untuk apa yang akan datang.

2. Pergunjingan adalah puncak kemampuan orang-orang yang lemah.

3. Barangsiapa menyalakan api fitnah, maka dia sendiri yang akan menjadi bahan bakarnya.

4. Jadilah orang yang dermawan tapi jangan menjadi pemboros. Jadilah orang yang hidup sederhana, tetapi jangan menjadi orang yang kikir.

5. Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.

6. Kesabaran itu ada dua macam: sabar atas sesuatu yang tidak kau ingin dan sabar menahan diri dari sesuatu yang kau ingini.

7. Memaafkan adalah kemenangan terbaik.

8. Jangan sekali-kali merasa malu memberi walaupun sedikit, sebab tidak memberi sama sekali pasti lebih sedikit nilainya.

9. Yang paling mampu memaafkan ialah orang yang paling berkuasa untuk menghukum.

10. Jadilah seperti bunga yang memberikan keharumannya bahkan pada tangan yang menghancurkannya.

11. Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya.

12. Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu, masuklah ke dalamnya sebab ketakutan menghadapinya lebih menganggu daripada sesuatu yang kau takuti sendiri.

13. Apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi maka senangilah apa yang terjadi.

14. Seseorang yang putus asa melihat kesulitan dalam setiap kesempatan, tetapi orang yang optimis melihat peluang dalam setiap kesulitan.

15. Jangan membenci apa yang tidak kamu ketahui, karena sebagian besar pengetahuan terdiri dari apa yang tidak kamu ketahui.

16. Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu.

17. Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.

18. Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik.

19. Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya.

20. Tidak ada yang lebih menyakitkan jiwa dan hati yang baik selain hidup di antara orang-orang yang tidak dapat memahaminya.