Liputan6.com, Jakarta Kata baku adalah bentuk kata yang dianggap benar, juga sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang sudah ditetapkan. Kata baku berpikir mengacu pada pola pikir yang rasional, logis, dan kritis. Dalam konteks berpikir, memiliki pola pikir yang kreatif sangatlah penting, karena memungkinkan seseorang mempertimbangkan berbagai macam solusi, serta ide yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.
Baca Juga
Advertisement
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kata baku berpikir memiliki kata dasar “pikir” di mana seseorang mampu menilai informasi dengan obyektif, mengidentifikasi asumsi-asumsi yang mendasarinya, serta menyusun argumentasi yang kokoh.
Kata baku berpikir juga termasuk kata kerja yang digunakan, untuk menyatakan suatu tindakan. Dengan mengetahui mana penulisan “berfikir” atau “berpikir” yang benar, Anda dapat menyusun tulisan yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku, sehingga kesalahan penulisan dapat diminimalisir dengan baik.
Berikut ini penjelasan tentang kata baku berpikir yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (12/1/2024).
Mana yang Benar, Berpikir atau Berfikir?
Pemilihan kata yang tepat dalam penulisan merupakan hal penting, dalam tata bahasa dan kaidah kebahasaan Bahasa Indonesia. Salah satu pasangan kata yang seringkali menimbulkan kebingungan adalah "berfikir" dan "berpikir".
Dalam pedoman penulisan Bahasa Indonesia, seperti yang diuraikan dalam buku "Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan Tinggi" oleh Isthifa Kemal, Fadhil Pahlevi Hidayat, Nadra Amalia, M.Pd. (2022: 50), disebutkan bahwa pemakaian kata dan istilah dalam karya ilmiah, harus memperhatikan kebenaran dan kebaikan. Penggunaan kata dan istilah harus sesuai dengan aturan pembentukan kata dan istilah Bahasa Indonesia.
Adapun salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah penulisan kata "berfikir" atau "berpikir". Dalam KBBI, penulisan yang benar adalah "berpikir". Alasan utamanya adalah karena "berpikir" memiliki kata dasar "pikir", bukan "fikir". Kata baku berpikir menurut KBBI, merujuk pada penggunaan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Ini merupakan kata kerja yang digunakan untuk menyatakan suatu tindakan.
Dengan memahami perbedaan antara penulisan "berfikir" dan "berpikir", penulis dapat menyusun tulisan yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku. Pemahaman ini membantu dalam menghindari kesalahan penulisan, menjaga kualitas tulisan dan memastikan pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.
Advertisement
Kata Baku dan Tidak Baku Huruf A-K
Aberasi = abrasi
Abjad = abjad
Absorpsi = absorsi
Adab = adap
Adhesi = adesi
Adibusana = adi busana
Adidaya = adi daya
Adjektif = ajektif
Administrator = admin
Advokat = adpokat
Baka = baqa
Balig = baligh
Balsam = balsem
Banderol = bandrol
Barzakh = barzah
Batalion = batalyon
Baterai = batere
Batil = bathil
Bayangkara = bhayangkara
Bazar = bazaar
Bus = bis
Cabai = cabe
Capai = cape, capek
Capcai = cap cai
Cedera = cidera
Cendekia = cendikia
Cendekiawan = cendikiawan
Cengkeram = cengkram
Cengkerama = cengkrama
Cengkih = cengkeh
Dispenser = despenser
Distilasi = destilasi
Dividen = devide
nDonatur = donator
Durian = duren
Epos = ephos
Esai = essai
Esens = esen
Eskadron = sekuadron
Etanol = ethanol
Fakih = faqih
Faksimili = faksimil
Familier = familiar
Farmakope = farmakop
Favorit = pavorit
Februari = pebruari
Griya = gria
Grup = group
Gua = goa
Gubuk = gubug
Gudeg = gudek
Guncang = goncang
Hadis = hadist
Hafal = hapal
Hakikat = hakekat
Hal-hal = hal-ihwal
Interogasi = interograsi
Introspeksi = interopeksi
Isap = hisap
Izin = ijin
Junior = yunior
Junktur = jungtur
Juz = jus
Kacamata = kaca mata
Kafah = kaffah
Kafetaria = cafetaria
Kaidah = kaedah
Cara Membentuk Pola Pikir Kreatif
1. Terbuka terhadap Ide Baru
Bentuk pola pikir kreatif dengan menjadi terbuka terhadap ide-ide baru. Rasakan kebebasan untuk mempertimbangkan konsep atau gagasan yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Baca literatur-literatur beragam, ikuti berita terkini, dan aktiflah dalam diskusi untuk mendapatkan wawasan baru.
2. Berpikir Asosiatif dan Fleksibel
Gunakan teknik berpikir asosiatif dan coba latihan fleksibilitas pikiran. Ketika berhadapan dengan masalah, pertimbangkan berbagai sudut pandang dan jangan ragu, untuk mengeksplorasi ide-ide yang mungkin terlihat tidak terhubung pada awalnya. Gunakan metode seperti mind mapping untuk menyambungkan ide-ide secara visual.
3. Keluar dari Zona Nyaman
Membentuk pola pikir kreatif seringkali melibatkan keluar dari zona nyaman. Terima tantangan dan ketidakpastian, sebagai kesempatan untuk pertumbuhan dan inovasi. Langkah-langkah kecil di luar batas keseharian, dapat membuka potensi baru dan memperluas kemampuan berpikir kreatif.
4. Latihan Menyelesaikan Masalah
Bergabunglah dalam sesi brainstorming dan latihan menyelesaikan masalah dengan orang lain. Diskusikan ide-ide bersama dan pertimbangkan solusi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Terlibat dalam perdebatan konstruktif dan pertukaran ide untuk merangsang pemikiran kreatif.
5. Jelajahi Berbagai Sudut Pandang
Ajak diri Anda untuk memahami berbagai sudut pandang. Diskusikan dengan orang-orang yang memiliki pandangan berbeda, atau berpartisipasi dalam kelompok diskusi. Belajar dari perbedaan dan melihat dunia dari perspektif yang beragam dapat membantu memperkaya pola pikir kreatif.
6. Stimulasi Kreativitas
Menginspirasi kreativitas dengan menjelajahi berbagai kegiatan budaya, seni, dan ilmiah. Kunjungi tempat-tempat seni, baca buku-buku inspiratif, atau ikuti lokakarya kreatif. Kreativitas sering kali muncul dari keragaman pengalaman dan ide.
7. Perhatikan Rasa Ingin Tahu
Jaga rasa ingin tahu Anda terhadap dunia. Teruslah belajar dan jelajahi topik-topik baru yang menarik minat Anda. Bertindak sebagai seorang pembelajar seumur hidup akan memberikan bahan bakar untuk pemikiran kreatif.
Advertisement