Liputan6.com, Jakarta Niat puasa ganti Ramadhan di bulan Rajab perlu dipahami setiap muslim. Pasalnya, beberapa orang mungkin masih belum paham hukum dari melaksanakan puasa ganti Ramadhan ini pada bulan Rajab, terutama dengan adanya puasa sunnah Rajab.
Baca Juga
Advertisement
Puasa ganti Ramadhan ini biasanya dialami oleh ibu hamil, perempuan haid atau nifas, dan orang sakit, yang terpaksa meninggalkan puasa Ramadhan pada waktu yang seharusnya. Sebagai ibadah wajib, puasa Ramadhan tetap harus diganti ketika terpaksa harus ditinggalkan.
Umat Islam dapat mengganti puasa Ramadhan di hari-hari setelah bulan Ramadhan, terkecuali pada hari dilarang berpuasa. Salah satu bulan yang baik untuk melaksanakan puasa ganti Ramadhan adalah pada bulan Rajab, karena berjarak satu bulan lagi menuju Ramadhan.
Puasa ganti Ramadhan disebut juga dengan puasa qadha. Puasa ganti Ramadhan adalah ibadah wajib bagi muslim yang meninggalkan puasa di bulan Ramadhan. Hal ini kerap membingungkan apakah puasa ganti Ramadhan dapat digabungkan dengan puasa sunnah Rajab pada bulan Rajab.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (13/1/2024) tentang niat puasa ganti Ramadhan di bulan Rajab.
Hukum Melaksanakan Puasa Ganti Ramadhan Sekaligus Puasa Sunnah Rajab
Sebelum mengenali niat puasa ganti Ramadhan, kamu tentu perlu mengetahui hukum melaksanakan puasa ganti Ramadhan sekaligus puasa sunnah Rajab. Ada sebagian muslim yang masih bingung terkait keinginan melaksanakan puasa sunnah Rajab, namun masih punya utang puasa Ramadhan tahun lalu. Padahal, dalam hukum Islam mengganti puasa Ramadhan hukumnya wajib.
Hukum melaksanakan puasa ganti Ramadhan sekaligus puasa sunnah Rajab yaitu boleh dilakukan. Menurut M. Mubasysyarum Bih mengutip pernyataan Syekh al-Barizi menyebutkan, menggabungkan niat puasa ganti Ramadhan dengan puasa Rajab hukumnya diperbolehkan (sah) dan pahala keduanya bisa didapatkan.
Keterangan di atas didasarkan atas kitab Fathul Mu’in beserta hasyiyahnya, I’anatuth Thalibin sebagai berikut:
“Dan dikecualikan dengan pensyaratan ta’yin (menentukan jenis puasa) dalam puasa fardhu, yaitu puasa sunah, maka sah berpuasa sunah dengan niat puasa mutlak, meski puasa sunah yang memiliki jangka waktu sebagaimana pendapat yang dipegang oleh lebih dari satu ulama”.
Jadi, hukum melaksanakan puasa ganti Ramadhan sekaligus puasa sunnah Rajab adalah dibolehkan. Hal ini karena puasa Rajab adalah puasa sunnah, sehingga niat puasa mutlak sudah dapat dijadikan sebagai niatnya. Jadi, kamu yang melakasanakan puasa ganti Ramadhan di bulan Rajab juga bisa mendapatkan pahala puasa Rajab.
Advertisement
Niat Puasa Ganti Ramadhan
Puasa ganti Ramadhan disebut juga dengan puasa qadha. Berikut niat puasa ganti Ramadhan atau puasa qadha:
Niat puasa ganti Ramadhan tulisan Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Niat puasa ganti Ramadhan Latin:
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Arti niat puasa ganti Ramadhan:
“Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Doa Berbuka Puasa
Setelah mengenali niat puasa ganti Ramadhan di bulan Rajab, kamu juga perlu mengenali doa berbuka puasa. Doa berbuka puasa pada puasa ganti Ramadhan tidak berbeda dengan puasa di bulan Ramadhan. Bahkan pelaksanaan dan tata caranya juga tidak berbeda dengan puasa Ramadhan.
Doa berbuka puasa ganti sama seperti doa yang biasa kamu ucapkan saat berbuka puasa di bulan Ramadhan, yaitu:
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Yang artinya: “Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih”.
Ketentuan Puasa Ganti Ramadhan dan Waktunya
Niat puasa Ramadhan penting untuk dipahami setiap muslim karena menjadi suatu kewajiban. Namun, ketentuannya tentu juga tak kalah penting dipahami. Puasa ganti Ramadhan atau puasa qadha wajib dilakukan sebanyak hari puasa yang telah ditinggalkan pada bulan Ramadhan.
Kewajiban membayar utang puasa tertuang dalam Al Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 184 yang artinya:
“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah ayat 184)
Sementara itu, untuk batas waktu mengganti puasa Ramadhan sendiri sebenarnya tidak ada ketentuan khusus sampai bulan apa seharusnya kamu sudah harus menggantinya. Paling penting, asalkan bulan Ramadhan selanjutnya belum datang, maka kamu tetap bisa mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan sebelum bulan Ramadhan selanjutnya datang.
Namun, lebih dianjurkan untuk menggantinya di bulan Syawal agar bisa melaksanakan puasa Syawal dan mendapatkan keutamaannya. Selain itu, kamu juga bisa melaksanakan puasa ganti Ramadhan di bulan Rajab, karena juga akan mendapatkan keutamaan puasa sunnah Rajab.
Advertisement