Sukses

Gabungan Kata yang Memiliki Arti Berbeda dengan Kata Asalnya Disebut Idiom

Gabungan kata yang memiliki arti berbeda dengan kata asalnya disebut idiom adalah warisan linguistik yang membentuk bagian tak terpisahkan dari kekayaan bahasa sebuah masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Gabungan kata yang memiliki arti berbeda dengan kata asalnya disebut idiom. Idiom atau kata kiasan merupakan salah satu kekayaan bahasa yang mampu menggambarkan situasi atau perasaan dengan singkat namun penuh makna. Dalam Bahasa Indonesia, idiom seringkali diucapkan untuk menyampaikan suatu pesan atau memberikan gambaran keadaan tertentu. 

Gabungan kata yang memiliki arti berbeda dengan kata asalnya disebut idiom adalah warisan linguistik yang membentuk bagian tak terpisahkan dari kekayaan bahasa sebuah masyarakat. Idiom menciptakan dimensi baru dalam ekspresi bahasa yang tidak dapat ditemukan dalam makna harfiah kata-kata individual. Fenomena ini menegaskan bahwa setiap bahasa adalah entitas yang terus berkembang, diwarnai oleh beragam ungkapan dan frasa yang unik.

Sebagai bentuk bahasa kiasan, idiom memiliki peran penting dalam mengekspresikan ide-ide besar atau konsep abstrak secara singkat dan mudah dimengerti. Idiom melampaui batasan makna literal kata-kata yang memberikan dimensi artistik dalam komunikasi. Berikut ulasan tentang gabungan kata yang memiliki arti berbeda dengan kata asalnya disebut idiom yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (1/15/2024).

2 dari 4 halaman

Gabungan Kata yang Menghasilkan Makna Berbeda

Gabungan kata yang memiliki arti berbeda dengan kata asalnya disebut idiom atau ungkapan. Idiom memang sering kali terdiri dari gabungan dua kata atau lebih yang menciptakan makna baru yang tidak dapat dipahami secara harfiah dari kata-kata individunya. Ciri utama dari ungkapan ini adalah kemampuannya untuk menggambarkan suatu konsep atau ide dengan cara yang tidak dapat diinterpretasikan secara langsung dari makna masing-masing kata.

KBBI menjelaskan idiom sebagai konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya. Sebagai sebuah konstruksi linguistik idiom menjadi jendela yang membuka ruang kekayaan makna di dalam bahasa. Berbeda dengan kata asalnya, idiom merupakan perpaduan kata-kata yang menghasilkan arti baru yang tidak dapat disimpulkan secara langsung dari makna harfiah anggota-anggotanya.

Idiom tidak hanya menjadi bentuk ungkapan, tetapi juga manifestasi dari ekspresi emosional atau konseptual. Dalam bentuk frasa atau istilah, idiom menjadi alat ekspresi yang tidak bisa diperoleh dari arti harfiahnya. Hal ini menunjukkan bahwa idiom bukan sekadar susunan kata, melainkan bentuk bahasa yang melibatkan dimensi emosional dan kreatif dalam percakapan sehari-hari.

Keunikan idiom terletak pada interpretasi kiasan dalam percakapannya, menciptakan pemahaman yang lebih dalam dan kompleks. Khususnya, idiom ini tidak dapat diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa asing, menunjukkan kompleksitas dan kekhasan setiap bentuk idiom dalam konteks budaya dan linguistiknya sendiri.

3 dari 4 halaman

Jenis Idiom Berdasarkan Unsur Pembentuknya

Jenis idiom dapat dibagi berdasarkan unsur pembentuknya menjadi idiom penuh dan idiom sebagian, berikut ulasannya.

1. Idiom Penuh

Idiom penuh adalah idiom yang unsur-unsur yang membentuknya merupakan satu kesatuan makna. Setiap unsur dalam idiom ini sudah kehilangan makna leksikalnya, sehingga yang ada adalah makna keseluruhan bentuk tersebut.

Contoh:

  1. Membanting tulang: Melakukan pekerjaan atau usaha dengan sangat keras.
  2. Menjual gigi: Menghadapi kesulitan finansial atau keuangan yang berat.
  3. Meja hijau: Merujuk pada meja tempat bermain judi atau poker.

2. Idiom Sebagian

Idiom sebagian adalah idiom di mana salah satu unsur dari kesatuan bentuk tersebut masih tetap berada dalam makna leksikalnya. Artinya, tidak semua unsur kehilangan makna leksikalnya.

Contoh:

  1. Daftar hitam: Daftar yang berisi nama-nama orang yang mencurigai atau dianggap bersalah.
  2. Koran kuning: Koran yang seringkali memuat berita sensasi atau tidak benar.
  3. Menunjukkan gigi: Menunjukkan kekuasaan atau intimidasi.

Jenis Idiom Berdasarkan Jenis Unsur yang Membentuknya

Jenis idiom berdasarkan unsur pembentuknya mencakup beberapa kategori, seperti idiom yang terdiri dari bagian tubuh, idiom yang menggunakan jenis warna, idiom yang terdiri dari kata indra, idiom nama benda alam, idiom nama-nama binatang, dan idiom nama atau bagian tumbuhan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai setiap jenis idiom tersebut.

1. Idiom yang Terdiri dari Bagian Tubuh

Idiom ini terbentuk dari unsur-unsur yang membentuk diri manusia, seperti hati, jantung, mata, dan lain sebagainya.

Contoh:

  1. Tinggi hati: Merasa bangga atau percaya diri.
  2. Panjang tangan: Merujuk pada kemampuan atau kecakapan seseorang.
  3. Angkat kaki: Pergi atau meninggalkan suatu tempat.

2. Idiom yang Menggunakan Jenis Warna

Idiom ini menggunakan nama-nama warna sebagai unsur leksikalnya.

Contoh:

  1. Meja hijau: Merujuk pada meja tempat bermain judi atau poker.
  2. Jago merah: Seseorang yang memiliki keberanian atau keahlian yang luar biasa.
  3. Darah biru: Merujuk pada keturunan bangsawan atau aristokrat.

3. Idiom yang Terdiri dari Kata Indra

Idiom ini dibentuk dari perubahan kegiatan tanggapan indra satu ke indra yang lain.

Contoh:

Berdarah dingin: Bersikap tenang dan tanpa emosi, seringkali dalam situasi sulit.

4. Idiom Nama Benda Alam

Idiom ini menggunakan nama-nama benda alam sebagai unsur leksikalnya.

Contoh:

Bulan terang: Keberuntungan atau keadaan yang baik.

5. Idiom Nama-nama Binatang

Idiom ini membentuk ungkapan berhubungan dengan binatang, bagian-bagian tubuhnya, dan sifat binatang tertentu yang diperbandingkan dengan sifat-sifat manusia.

Contoh:

  1. Kambing hitam: Seseorang atau sesuatu yang dianggap sebagai penyebab masalah atau kesalahan.
  2. Kabar burung: Informasi atau rumor yang belum tentu benar.

6. Idiom Nama atau Bagian Tumbuhan

Idiom ini menggunakan leksikal yang dibentuk dari nama-nama tumbuhan maupun bagian dari tumbuhan.

Contoh:

Lidah bercabang: Tidak dapat dipercaya atau bermuka dua.

4 dari 4 halaman

Jenis Idiom Berdasarkan Kelas Katanya

Jenis idiom dapat dibedakan berdasarkan posisinya dalam kalimat atau kelas katanya. Berikut penjelasan mengenai jenis idiom menurut kelas katanya.

1. Idiom Numeralia

Idiom ini dibentuk dengan menggunakan kata bilangan sebagai unsur pembentuknya.

Contoh:

Mendua hati: Merupakan ungkapan yang berarti ragu-ragu.

2. Idiom Verba

Idiom verba menggunakan kata kerja sebagai unsur pembentuknya.

Contoh:

Mencari muka: Artinya mencari perhatian atau mendapatkan pengakuan.

3. Idiom Nomina

Idiom nomina dibentuk dari gabungan kata benda sebagai unsur leksikalnya.

Contoh:

Kepala batu: Merupakan ungkapan yang berarti keras kepala atau sulit diatur.

4. Idiom Adverbia

Idiom adverbia menggunakan kata keterangan sebagai unsur leksikalnya. Ini bisa berupa kata keterangan tempat, waktu, sifat, atau keadaan.

Contoh:

Di sini mati kutu: Ungkapan yang berarti situasi atau kondisi yang membosankan atau sulit.

5. Idiom Adjektiva

Idiom adjektiva dibentuk dari kata sifat sebagai unsur leksikalnya.

Contoh:

Hitam manis: Merupakan ungkapan yang berarti elok atau menarik. Idiom ini menggunakan kata sifat "manis".