Liputan6.com, Jakarta Keberadaan kamera mempermudah seseorang mengabadikan kenangan. Dikenal dengan jepretan kamera, satu kali tekan gambar terabadikan sampai bertahun-tahun mendatang. Namun apa jadinya kamera yang sekali jepretan bisa memakan waktu selama seribu tahun. Aneh tapi nyata, kamera ini dijuluki Kamera Millenium.
Baca Juga
Advertisement
Sebuah proyek seni/sains yang unik dan ambisius, Kamera Milenium, tengah menjadi sorotan dengan tujuan memotret perubahan selama 1.000 tahun penuh. Kamera Milenium akan mengambil foto gurun Arizona dengan eksposur yang sangat panjang. Gagasan ini berasal dari Jonathon Keats, seorang filsuf eksperimental di Fakultas Seni Rupa Universitas Arizona.
Kamera Milenium didesain mengikuti jejak kamera lubang jarum, yang ditemukan sekitar 1.000 tahun yang lalu. Sebuah silinder tembaga dengan lembaran emas 24 karat dan lubang kecil menjadi inti dari perangkat ini. Sinar matahari yang melewati lubang tersebut akan meresap ke permukaan sensitif di bagian belakang, yang dilapisi dengan pigmen cat minyak yang disebut rose madder.
Secara bertahap, kamera Millenium akan mengabadikan cahaya yang masuk. Namun hasil dari kamera ini masih menjadi misteri hingga 1000 tahun mendatang atau tepatnya di tahun 3023. Berikut Liputan6.com merangkum keunikan Kamera Millenium melansir dari New Atlas, Selasa (16/1/2024)
Perkiraan Hasil Jepretan Kamera Millenium
Proyek ini ditujukan untuk memproyeksikan perubahan di lingkungan Tucson, Arizona, selama seribu tahun ke depan. Dengan paparan cahaya yang terkontrol, pigmen cat akan memudar secara perlahan, menciptakan foto eksposur sepanjang milenium.
Keats menjelaskan bahwa elemen yang stabil, seperti pegunungan, akan terlihat tajam, sementara objek yang berubah, seperti bangunan, akan menjadi sebagian transparan.
Kendati demikian, hasil gambar kamera millenium tidak bisa ditunggu selama satu generasi. Bahkan bisa sampai 50 generasi mendatang. Jika berdasarkan Deborah Carr seorang sosiolog di Boston University, generasi adalah sekelompok orang yang lahir pada periode waktu yang sama, biasanya dalam kurun waktu 20 tahun.
Menariknya, Kamera Milenium bukan hanya sekadar proyek untuk mendokumentasikan perubahan seiring waktu. Keats berharap perangkat ini akan menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang masa kini untuk merenungkan masa depan.
Advertisement
Berniat Pasang Kamera Millenium di Tempat Lain
Terpasang di Bukit Tumamoc pada 2023 lalu, proyek ini tidak hanya menarik perhatian para pendaki, tetapi juga menantang pandangan suram tentang masa depan.
“Sangat mudah untuk membayangkan bahwa orang-orang dalam 1.000 tahun dapat melihat versi Tucson yang jauh lebih buruk daripada yang kita lihat saat ini, namun fakta bahwa kita dapat membayangkannya bukanlah hal yang buruk,” kata Keats.
Meskipun banyak pertanyaan tentang keberlanjutan Kamera Milenium dalam skala waktu yang sama, proyek ini membawa dampak positif dengan merangsang pemikiran tentang masa lalu, kini, dan masa depan. Jonathon Keats bahkan berencana untuk memasang Kamera Milenium lainnya di lokasi-lokasi lain, membuka peluang refleksi serupa di berbagai belahan dunia.
“Ini sebenarnya hal yang baik, karena jika kita bisa membayangkannya, maka kita juga bisa membayangkan apa lagi yang mungkin terjadi, dan karena itu mungkin bisa memotivasi kita untuk mengambil tindakan guna membentuk masa depan kita,” pungkasnya.