Liputan6.com, Jakarta - Generasi Z, yang juga dikenal sebagai Gen Z. Mereka merupakan kelompok generasi yang memiliki karakteristik unik, tahun kelahiran spesifik, dan perbedaan signifikan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Gen Z artinya mencakup individu yang lahir pada rentang tahun 1997 sampai dengan 2012, seperti yang disampaikan dalam hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik.
Baca Juga
Advertisement
Arti dari Gen Z bukan hanya terletak pada rentang tahun kelahiran. Melainkan pada sifat dan pandangan hidup yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, keterbukaan terhadap keragaman, serta interaksi intensif dengan dunia digital.
Gen Z memiliki karakteristik yang mencerminkan pengaruh era digital dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan smartphone, media sosial, dan teknologi internet, menciptakan generasi yang terampil dalam menggunakan teknologi. Artinya, Gen Z membawa perubahan dalam cara berkomunikasi, interaksi sosial, dan pemahaman terhadap informasi, membentuk identitasnya yang unik dan berbeda dari generasi sebelumnya.
Perbedaan Gen Z dengan generasi sebelumnya juga terlihat dalam pandangan mereka terhadap dunia. Generasi ini dikenal sebagai generasi yang terbuka terhadap keragaman, memiliki akses instan terhadap informasi global, dan lebih terlibat dalam isu-isu sosial. Arti dari Gen Z mencakup kemampuan mereka untuk membentuk opini yang beragam dan kritis, mencerminkan pandangan yang inklusif dan responsif terhadap perubahan zaman.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang sosok gen Z yang dimaksudkan, Minggu (21/1/2024).
Karakteristik Khas dari Gen Z
1. Disebut Generasi Tanpa Batasan
Generasi Z, yang sering disebut sebagai generasi tanpa batasan, memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari generasi sebelumnya. Menurut Ryan Jenkins dalam karyanya berjudul Four Reasons Generation Z will be the Most Different Generation, Gen Z memiliki harapan, preferensi, dan perspektif kerja yang menantang bagi organisasi.
Mereka dikenal sebagai generasi yang minim batasan, yang mencerminkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan perubahan teknologi. Jenkins menyatakan, "Gen Z mampu memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan mereka, teknologi mereka gunakan sama alaminya layaknya mereka bernafas."
2. Tumbuh di Era Media Sosial
Karakteristik utama Gen Z adalah keterhubungannya melalui media sosial. Menurut Bruce Tulgan dan RainmakerThinking, Inc. dalam karyanya berjudul Meet Generation Z: The Second Generation within The Giant Millenial Cohort, bahwa media sosial adalah gambaran masa depan generasi ini.
Mereka tumbuh di era di mana media sosial menjadi jembatan atas keterasingan, memungkinkan semua orang untuk terhubung, berkomunikasi, dan berinteraksi. Keterhubungan Gen Z dengan orang lain dianggap sebagai hal yang terpenting, dan media sosial menjadi sarana untuk mencapai hal tersebut.
3. Memiliki Kesempurnaan Keterampilan dan Keterbukaan
Mereka mampu menjelajah dan terkoneksi dengan banyak orang secara virtual melalui internet, namun perlu mentransfer keterampilan dari generasi sebelumnya, seperti keterampilan interpersonal, budaya kerja, dan keterampilan teknis.
Keunikan Gen Z juga terlihat dalam kemampuan mereka menerima berbagai pandangan dan pola pikir, mencerminkan keterbukaan mereka terhadap keragaman dan perbedaan. Tulgan dan RainmakerThinking, Inc. menyatakan, "Keterbukaan generasi ini dalam menerima berbagai pandangan dan pola pikir menyebabkan mereka mudah menerima keragaman dan perbedaan pandangan akan suatu hal."
Â
Â
Advertisement
4. Disebut Generasi Digital Natives
Generasi Z dikenal sebagai digital natives, lahir di era di mana teknologi sudah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka. Mereka memiliki akrabitas yang tinggi dengan teknologi, tumbuh di lingkungan yang didominasi oleh internet dan media sosial.
"Generasi Z tumbuh di era digital, di mana internet, media sosial, dan teknologi merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka," dikutip dari buku berjudul Gen Z: The Culture, Beliefs and Motivations Shaping the Next Generation.
5. Kepedulian Tinggi terhadap Isu-isu Sosial dan Lingkungan
Meskipun akrab dengan teknologi, Gen Z juga menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Banyak dari mereka terlibat dalam gerakan sosial dan berupaya untuk membuat perubahan positif di komunitas mereka. Mereka tidak hanya fokus pada dunia digital, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam upaya nyata untuk meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan sekitar mereka.
6. Identitas yang Dinamis dan Sulit Didefinisikan
Identitas diri Gen Z cenderung dinamis dan sulit didefinisikan karena banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Dalam situasi di mana teknologi dan akses informasi melimpah, identitas mereka terbentuk oleh berbagai pengalaman dan pandangan yang terus berubah.
Sebagaimana disebutkan oleh sumber sebelumnya, "Dampaknya kemudian, Gen Z menjadi sulit mendefinisikan dirinya sendiri. Identitas diri yang terbentuk sering kali berubah berdasarkan pada berbagai hal yang mempengaruhi mereka berpikir dan bersikap terhadap sesuatu."
Identitas yang dinamis ini mencerminkan adaptabilitas dan kemampuan Gen Z untuk berinovasi dalam menghadapi perubahan zaman.
Tahun Berapa Gen Z
Menurut hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, Indonesia saat ini tengah mengalami Bonus Demografi. Ini periode di mana jumlah penduduk usia produktif meningkat secara signifikan. Hasil sensus tersebut mengungkapkan bahwa Generasi Z atau Gen Z, yang lahir pada rentang tahun 1997 hingga 2012, mendominasi komposisi penduduk Indonesia dengan persentase mencapai 27,94%.
Sebagai perbandingan, Generasi Milenial, yang sering dianggap sebagai motor pergerakan masyarakat, memiliki jumlah yang sedikit lebih rendah, yakni 25,87%. Jika demikian, Gen Z memegang peran kunci dalam membentuk dinamika dan arah perkembangan Indonesia saat ini dan di masa mendatang.
Corey Seemiller dan Meghan Grace, dalam bukunya yang berjudul Generation Z: A Century in the Making, menjelaskan rentang tahun kelahiran Gen Z antara 1995 hingga 2010. Meskipun rentang tahun ini dapat sedikit bervariasi tergantung pada penafsiran dan sumber data, namun data Sensus Penduduk 2020 Indonesia sejalan dengan rentang waktu yang dijelaskan oleh Seemiller dan Grace.
Kehadiran Gen Z, dengan karakteristik dan pandangan dunia yang unik, mencerminkan evolusi dan adaptasi terhadap kemajuan teknologi dan perubahan sosial. Ketika menjadi mayoritas penduduk, Gen Z di Indonesia memiliki potensi besar untuk membentuk tren budaya, ekonomi, dan kehidupan sosial.
Ketika menggali lebih dalam, penting untuk menyadari bahwa Gen Z bukan hanya sekadar kelompok demografis yang besar, tetapi juga agen perubahan. Keterlibatan mereka dalam perkembangan masyarakat, terutama melalui penggunaan teknologi, menandai pergeseran paradigma dalam interaksi sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
Advertisement
Perbedaan Gen Z dengan Lainnya
Generasi Z, yang tumbuh dalam era digital sejak lahir, memiliki perbedaan khas yang membedakannya dari generasi sebelumnya. Menurut penjelasan dalam buku iGen: Why Today’s Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy--and Completely Unprepared for Adulthood--and What That Means for the Rest of Us oleh Jean M. Twenge, Generasi Z adalah generasi pertama yang hidup dan berinteraksi dalam dunia yang dipenuhi dengan smartphone, media sosial, dan teknologi internet.
Hal ini memengaruhi interaksi mereka dengan teknologi, cara berkomunikasi dengan orang lain, dan pandangan mereka terhadap dunia.
Generasi Z memiliki interaksi yang lebih intensif dengan teknologi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka tumbuh dengan kehadiran smartphone dan media sosial sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Interaksi yang konstan dengan teknologi ini membentuk cara mereka berkomunikasi dan memproses informasi, menciptakan perbedaan dalam gaya hidup digital yang unik.
Mereka lebih terbiasa dengan bentuk-bentuk komunikasi digital, seperti pesan teks dan media sosial, dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang mungkin lebih mengandalkan komunikasi tatap muka atau melalui telepon. Perubahan ini menciptakan dinamika baru dalam hubungan sosial dan pengaruhnya pada cara berinteraksi dalam konteks personal dan profesional.
Pandangan dunia Generasi Z dipengaruhi oleh paparan mereka terhadap informasi dan budaya digital. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang terhubung secara global melalui internet, sehingga memiliki pandangan yang lebih luas dan inklusif terhadap berbagai isu sosial dan budaya. Kemampuan mereka untuk mengakses beragam perspektif secara instan memainkan peran dalam membentuk sikap toleransi dan pemahaman yang mendalam terhadap kompleksitas dunia modern.
Dalam perspektif masa depan, Generasi Z dianggap memiliki peran penting dalam mendorong inovasi dan perubahan. Dalam buku Gen Z @ Work: How the Next Generation Is Transforming the Workplace karya David Stillman dan Jonah Stillman, disebutkan pemahaman mereka terhadap teknologi akan menjadi pendorong utama inovasi di tempat kerja dan masyarakat pada umumnya.
Keterampilan teknologi yang melekat pada Generasi Z membuka peluang untuk peran kepemimpinan dalam mengarahkan perubahan dan menciptakan solusi baru. Kreativitas, adaptabilitas, dan ketangguhan dalam menggunakan teknologi menjadi ciri khas yang membedakan Generasi Z dari generasi sebelumnya.