Sukses

Apakah Eksim pada Bayi Bisa Sembuh? Pahami Penyebab dan Cara Mengatasi

Beberapa kasus eksim pada bayi tidak bisa sembuh sepenuhnya.

Liputan6.com, Jakarta - Eksim pada bayi seringkali menjadi keprihatinan bagi orang tua yang melihat si kecil mengalami ketidaknyamanan kulit. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, "Apakah eksim pada bayi bisa sembuh?" Meskipun eksim pada bayi memiliki kemungkinan kesembuhan, penting untuk memahami bahwa kondisi ini cenderung bersifat kronis, dan beberapa kasus eksim pada bayi tidak bisa sembuh sepenuhnya.

Penyebab eksim pada bayi masih menjadi misteri, dan meskipun ada upaya untuk mengidentifikasi faktor pencetusnya, belum ada jaminan kesembuhan total. Kemungkinan penyebabnya melibatkan faktor genetik, riwayat alergi dalam keluarga, dan lingkungan.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa eksim pada bayi akan memerlukan perawatan jangka panjang, bahkan jika gejalanya bisa dikelola dengan baik. Mengatasi eksim pada bayi, fokusnya bukan hanya pada kesembuhan mutlak, tetapi juga pada upaya pencegahan dan perawatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup si kecil.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang apakah eksim pada bayi bisa sembuh, Selasa (23/1/2024).

2 dari 4 halaman

Eksim pada Bayi Tidak Bisa Disembuhkan

Eksim atopik pada bayi, juga dikenal sebagai dermatitis atopik (DA), merupakan kondisi peradangan kulit yang sering muncul pada masa kanak-kanak. Menurut Dr. Fitriani, seorang Spesialis Kulit dan Kelamin di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang, dikutip dari Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI ungkap sekitar 50% kasus eksim pada bayi akan menghilang pada masa remaja, namun sebagian dapat menetap atau bahkan baru timbul saat dewasa.

Kendati begitu, eksim atopik pada bayi dapat membaik dengan tatalaksana yang tepat. Eksim pada bayi tidak dapat sembuh sempurna, melainkan hanya dapat dikontrol.

Meskipun eksim atopik pada bayi tidak dapat sembuh sepenuhnya, Dr. Fitriani menekankan bahwa sebagian besar pasien akan mengalami perbaikan dengan penanganan yang tepat. Penting bagi pasien dan orang tua bayi yang mengidap eksim untuk memahami bahwa penyakit ini dapat dikontrol, dan kekambuhan dapat dicegah dengan menerapkan strategi pencegahan yang baik.

Oleh karena itu, kesembuhan eksim pada bayi bukanlah suatu kepastian, namun kontrol yang baik dapat memberikan kualitas hidup yang lebih baik.

Masih mengutip dari sumber yang sama, sekitar 90% pasien eksim atopik pada bayi akan mengalami kesembuhan saat mencapai masa pubertas. Sebagian dari mereka akan mengalami perkembangan menjadi rinitis alergika, sementara sepertiganya akan berkembang menjadi asma. Ini menunjukkan bahwa meskipun eksim atopik pada bayi tidak dapat sembuh sepenuhnya, seiring dengan pertumbuhan, kondisi kulit bayi dapat membaik secara signifikan.

 

3 dari 4 halaman

Mitos dan Fakta Penyebab Eksim pada Bayi

Penyebab eksim pada bayi masih menjadi misteri, seperti yang dijelaskan oleh Siloam Hospital. Meskipun belum diketahui secara pasti, banyak mitos yang berkembang terkait dengan faktor pemicu eksim pada bayi. Salah satu mitos yang mencuat adalah bahwa eksim dapat disebabkan oleh konsumsi ibu selama menyusui.

Namun, National Eczema Association menegaskan bahwa eksim pada bayi tidak semata-mata disebabkan oleh ASI yang mengandung zat pemicu peradangan.

Meskipun banyak yang meyakini bahwa eksim pada bayi berkaitan dengan alergi makanan, National Eczema Association mencatat bahwa hanya sekitar 30% penderita eksim yang memiliki riwayat alergi makanan. Ini menunjukkan bahwa eksim pada bayi lebih kompleks dan tidak dapat diidentifikasi hanya dari riwayat alergi makanan semata.

Selain itu, bayi dengan eksim seringkali memiliki keluarga dengan riwayat eksim, asma, atau rhinitis alergi, menyoroti peran faktor genetik dalam kondisi ini.

Beberapa mitos menyebutkan bahwa ruam kemerahan di pipi bayi dapat disebabkan oleh ASI yang mengandung zat pemicu peradangan. Namun, perlu dipahami bahwa semua anggapan tersebut kurang tepat. Kendati mitos tentang konsumsi ibu selama menyusui mungkin tersebar luas, Siloam Hospital menekankan bahwa eksim adalah jenis dermatitis yang umum terjadi pada bayi dan anak kecil.

Eksim umumnya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang lebih kompleks. Pemahaman yang akurat dan penanganan yang tepat menjadi kunci untuk mengatasi eksim pada bayi.

 

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Eksim pada Bayi

Masih mengutip dari Kemenkes RI, begini cara mengatasi eksim pada bayi yang direkomendasikan:

1. Pakai Handuk Lembut untuk Mengeringkan Kulit

Untuk mengatasi eksim pada bayi, gunakan handuk lembut dan tekan lembut saja saat mengeringkan kulit. Hindari menggosok kulit yang dapat memicu iritasi.

2. Gunakan Emolien untuk Melembutkan Kulit

Emolien, seperti losion, krim, atau ointment, dapat melembutkan kulit bayi dan mengurangi rasa gatal. Ointment dianggap paling efektif, tetapi krim atau losion lebih disukai karena tidak lengket. Pilih produk emolien yang kaya ceramide untuk menjaga kelembaban kulit.

3. Aplikasikan Emolien Sebelum Menggunakan Tabir Surya

Jika menggunakan tabir surya, aplikasikan emolien setengah jam sebelumnya. Ini membantu menjaga kelembaban kulit dan melindungi dari efek iritan dan alergen.

4. Pertimbangkan Penggunaan Steroid Topikal pada Kasus Inflamasi Akut

Pada kondisi inflamasi akut, pertimbangkan penggunaan steroid topikal atau kalsineurin inhibitor topikal setelah penggunaan emolien. Steroid topikal membantu mengurangi peradangan dan memberikan efek antiinflamasi.

5. Atasi Keluhan Gatal dengan Antihistamin Oral

Jika bayi mengalami keluhan gatal yang mengganggu tidur, pertimbangkan penggunaan antihistamin oral, seperti hydroxyzine, diphenhydramine, atau chlorpheniramine. Namun, perlu diingat bahwa efek sedasi dari antihistamin dapat mempengaruhi konsentrasi bayi.

6. Hindari Penggunaan Steroid Sistemik Jangka Panjang

Untuk mengatasi dermatitis atopik akut yang berat, penggunaan steroid sistemik mungkin diperlukan. Namun, hindari penggunaan jangka panjang karena berisiko efek samping yang besar.

 

Â