Sukses

Mengenal Psikosomatis, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Gangguan psikosomatis, atau disebut juga psikosomatik, adalah kondisi di mana gejala fisik terkait dengan stres atau masalah emosional.

Liputan6.com, Jakarta Gangguan psikosomatis, atau disebut juga psikosomatik, adalah kondisi di mana gejala fisik terkait dengan stres atau masalah emosional. Kondisi ini seringkali membuat penderitanya merasa kesulitan untuk menentukan apakah penyebab gejala fisiknya bersumber dari masalah fisik atau psikologis. Gangguan psikosomatis bisa mempengaruhi berbagai sistem tubuh, seperti sistem gastrointestinal, kardiovaskular, dermatologi, dan lainnya.

Beberapa gejala gangguan psikosomatis meliputi sakit kepala, gangguan tidur, nyeri perut, dan gejala lain yang tidak memiliki penyebab fisik yang jelas. Penyebab dari gangguan psikosomatis bisa berasal dari stres, trauma, masalah emosional, depresi, kecemasan, dan konflik dalam hubungan interpersonal.

Ada beberapa cara untuk mengatasi gangguan psikosomatis, salah satunya adalah dengan mengidentifikasi penyebab stres atau masalah emosional yang mendasari gejala fisik. Selain itu, terapi kognitif perilaku atau terapi psikologis juga dapat membantu penderita mengelola stres dan emosi yang memicu gejala psikosomatis. Penting untuk mencari bantuan dari profesional medis atau psikologis jika mengalami gejala psikosomatis yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (24/1/2024) tentang psikosomatis.

2 dari 5 halaman

Apa Itu Psikosomatis?

Gangguan psikosomatis atau psikosomatik merujuk pada kondisi fisik yang disebabkan oleh faktor psikologis atau emosional. Dalam kondisi ini, gejala fisik yang dirasakan seseorang tidak memiliki penyebab medis yang jelas, melainkan dipicu oleh tekanan, stres, atau masalah emosional yang dialami individu tersebut.

Beberapa contoh gangguan psikosomatis meliputi sakit kepala, gangguan pencernaan, nyeri otot, dan tekanan darah tinggi. Meskipun gejala tersebut dapat terasa nyata secara fisik, namun penyebab utamanya berakar pada masalah psikologis.

Gangguan psikosomatis seringkali dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kecemasan, depresi, atau trauma psikologis. Oleh karena itu, penanganan gangguan psikosomatis tidak hanya melibatkan perawatan medis, tetapi juga intervensi psikologis untuk mengatasi akar masalah psikologis yang mendasarinya.

Penting bagi individu yang mengalami gangguan psikosomatis untuk mencari bantuan profesional baik dari dokter maupun psikolog agar dapat menangani masalah ini secara holistik.

3 dari 5 halaman

Gejala Psikosomatis

Gangguan psikosomatis adalah kondisi di mana gejala fisik yang muncul disebabkan oleh faktor psikologis atau emosional. Beberapa gejala dan tanda-tanda gangguan psikosomatis yang umum dapat meliputi:

  1. Sakit kepala: Munculnya sakit kepala yang kronis atau parah tanpa penyebab fisik yang jelas dapat menjadi tanda gangguan psikosomatis.
  2. Gangguan pencernaan: Gejala seperti perut kembung, diare, atau sembelit yang berulang tanpa penyebab medis yang jelas dapat menjadi tanda gangguan psikosomatis.
  3. Gangguan tidur: Kesulitan tidur, insomnia, atau kelelahan yang terus-menerus tanpa alasan medis yang jelas dapat menjadi tanda gangguan psikosomatis.
  4. Nyeri tubuh: Nyeri tubuh yang kronis atau sering tanpa adanya penyebab fisik yang jelas juga dapat menjadi tanda gangguan psikosomatis.
  5. Gangguan pernapasan: Nafas pendek, napas terengah-engah, atau gejala asma yang terus-menerus tanpa penyebab medis yang jelas juga dapat menjadi tanda gangguan psikosomatis.

Tanda-tanda tersebut dapat menjadi pertanda adanya gangguan psikosomatis yang perlu ditangani dengan pendekatan medis dan psikologis secara bersama-sama. Semua gejala tersebut perlu dipahami sebagai akibat kompleks dari interaksi antara faktor fisik dan psikologis.

4 dari 5 halaman

Penyebab Psikosomatis

Gangguan Psikosomatis (Psikosomatik) adalah kondisi medis dimana gejala fisik yang muncul disebabkan oleh faktor psikologis atau emosional. Penyebab kondisi psikosomatis dapat berasal dari berbagai faktor, di antaranya:

  1. Stres emosional: Tekanan, konflik, atau kecemasan yang tidak tertangani dapat menyebabkan reaksi tubuh yang mengakibatkan gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, atau nyeri otot.
  2. Trauma psikologis: Pengalaman traumatis seperti kehilangan yang mendalam, kekerasan, atau penyiksaan, dapat menyebabkan tubuh bereaksi dengan gejala fisik sebagai bentuk penanganan stres.
  3. Masalah emosional dan mental: Kondisi psikologis seperti depresi, kecemasan, atau gangguan makan dapat memengaruhi kesehatan fisik dan menyebabkan gejala psikosomatis.
  4. Kondisi lingkungan: Faktor lingkungan tempat seseorang tinggal, bekerja, atau berinteraksi dengan orang lain juga dapat berkontribusi terhadap gangguan psikosomatis.

Mengetahui penyebab kondisi psikosomatis dapat membantu individu untuk mengelola stres dan emosi mereka dengan lebih baik, serta mencari bantuan profesional jika diperlukan.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Psikosomatis

Gangguan psikosomatis, atau psikosomatik, adalah kondisi di mana gejala fisik timbul akibat masalah psikologis. Untuk mengatasi gangguan psikosomatis, kamu dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Mengelola stres: Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan mempengaruhi keseimbangan fisik dan mental.
  2. Konseling atau terapi: Berkonsultasi dengan psikolog atau terapis dapat membantu kamu mengidentifikasi dan mengatasi masalah psikologis yang mungkin menjadi penyebab gangguan psikosomatis.
  3. Olahraga dan aktivitas fisik: Berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik.
  4. Pola makan yang sehat: Memiliki pola makan yang seimbang dan sehat dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental.
  5. Istirahat yang cukup: Memastikan tubuh dan otak mendapatkan istirahat yang cukup juga penting untuk mengatasi gangguan psikosomatis.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, diharapkan kamu dapat mengatasi gangguan psikosomatis dan mendapatkan keseimbangan fisik dan mental yang lebih baik.