Liputan6.com, Jakarta Malaikat Jibril dikenal karena tugas utamanya sebagai malaikat penyampai wahyu kepada nabi terakhir, Muhammad SAW. Sebagian besar umat Muslim tahu bahwa Jibril adalah malaikat yang turun dengan wahyu Alquran kepada Nabi Muhammad. Akan tetapi, banyak dari mereka mungkin belum mengetahui bahwa tugas Jibril tidak berakhir setelah penyampaian wahyu Alquran.
Setelah selesai dengan tugas utamanya, Malaikat Jibril masih memiliki banyak tugas lain yang harus dilaksanakan. Saat ini, tugasnya termasuk menjabat sebagai malaikat penjaga di sisi Allah, membantu memimpin para malaikat yang memiliki tugas-tugas lain, serta menjaga dan mengatur angin sesuai dengan perintah Allah SWT.
Baca Juga
Dengan demikian, meskipun tugas utamanya sebagai penyampai wahyu telah selesai, Malaikat Jibril tetap memiliki peran penting dalam kehidupan umat manusia dan alam semesta yang diciptakan oleh Allah.
Advertisement
Lalu apa saja tugas Malaikat Jibril sekarang? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (27/1/2024).
1. Menjadi Pemimpin Para Malaikat
Salah satu tugas penting Malaikat Jibril adalah menjadi pemimpin para malaikat. Selain dari tugas utamanya sebagai pembawa wahyu dari Allah SWT kepada para nabi, Jibril juga bertanggung jawab dalam memegang tonggak kepemimpinan yang sebelumnya dipegang oleh Iblis. Setelah Iblis dihukum dan dilaknat oleh Allah SWT, tanggung jawab kepemimpinan tersebut diambil alih oleh Malaikat Jibril.
Salah satu kelompok malaikat yang dipimpin oleh Jibril adalah malaikat pemikul Arasy. Mereka merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling besar dan memiliki peran penting dalam menjaga dan memelihara kebesaran-Nya. Rasulullah SAW sendiri telah memberikan kesaksian tentang keagungan malaikat ini, bahwa ia diberi izin untuk menceritakan tentang salah satu malaikat Allah yang berperan sebagai pemikul Arasy.
Di antara malaikat yang dipimpin oleh Jibril adalah malaikat pemikul arasy. Pemikul ciptaan Allah SWT yang terbesar. Rasulullah SAW bersabda:
“Aku diidzinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat Allah pemikul arasy, yaitu antara daging telinga (tempat anting. pen) dengan pundaknya sejauh tujuh ratus tahun perjalanan.” (HR. Abu Dawud no 4727).
Advertisement
2. Menyampaikan Rahmat Allah
Malaikat Jibril memiliki tugas penting dalam menyampaikan rahmat Allah kepada hamba-hamba yang taqwa. Selain menjadi pemimpin bagi para malaikat, Jibril juga berperan dalam membawa wahyu dari Allah kepada Nabi-nabi. Namun, tugasnya tidak hanya sebatas itu. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa jika Allah mencintai seseorang, Dia akan memanggil Jibril untuk memberitahukan tentang cinta-Nya itu.
Setelah mendapat kabar tersebut, maka Jibril pun mengumumkan di hadapan penghuni langit tentang kasih sayang Allah terhadap hamba tersebut dan mereka pun juga mencintainya secara otomatis. Hal ini menunjukkan bahwa rahmat dan cinta-Nya tidak hanya dirasakan oleh manusia di dunia saja, tetapi juga disampaikan melalui malaikat serta diterima oleh para makhluk di alam gaib. Perkara yang dikabulkan dalam permohonannya tersebut juga dapat terjadi di dunia.
Di dalam Shahih Bukhari juga disebutkan, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan berfirman bahwasannya Allah mencintai fulan maka cintailah fulan, dan Jibrilpun mencintainya. Kemudia Jibril pun mengumumkan kepada penghuni langit, bahwasannya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia, dan para penghuni langit pun mencintai fulan. Kemudian dikabulkanlah permohonannya di dunia.” (HR. Bukhari).
3. Mendampingi Manusia ketika Mengalami Sakaratul Maut
Mendampingi manusia ketika mengalami sakaratul maut adalah tugas yang diembankan kepada malaikat Jibril. Dalam keadaan ini, Jibril hanya mendampingi orang-orang yang dalam keadaan suci, yang memiliki hati yang bersih dan terhubung dengan Tuhan. Jibril turun ke sisi orang tersebut atas perintah Allah, membawa rahmat dan kemudahan bagi mereka yang sedang menghadapi kematian.
Syekh Nawawi dalam kitab Nuruzh Zhalam menjelaskan,
قال الجلال السيوطي وإنه يحضر موت من يموت على وضوء
Artinya: “Imam Jalaluddin Al-Suyuthi berkata bahwa Malaikat Jibril menghadiri kematian seseorang yang meninggal dalam keadaan punya wudhu.”
Advertisement
4. Menahan Doa
Malaikat Jibril memiliki tugas lain selain menyampaikan wahyu kepada para nabi. Salah satu tugasnya adalah menahan doa seorang hamba agar tidak langsung sampai kepada Allah SWT. Ada banyak alasan mengapa doa tersebut ditahan, salah satunya adalah karena Allah SWT senang mendengar doa tersebut. Doa merupakan suatu bentuk ibadah yang penting bagi umat manusia untuk berkomunikasi dengan Tuhannya. Ketika seseorang berdoa, ia berharap agar keinginannya dikabulkan oleh Allah SWT.
Namun terkadang, doa-doa tersebut ditahan oleh malaikat Jibril sehingga tidak langsung sampai kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan riwayat dari Imam Al-Baihaqi yang dikutip dari Tsabit. Meskipun demikian, kita sebagai hamba harus tetap memperhatikan tata cara dan adab dalam berdoa serta selalu berharap yang terbaik dari Allah SWT. Kita juga harus percaya bahwa Allah SWT mendengar setiap doa yang kita panjatkan meskipun belum dikabulkan, karena mungkin doa tersebut tengah ditahan oleh Malaikat Jibril.
Hal ini sebagaimana riwayat Imam Al-Baihaqi dari Tsabit, dia berkata,
“Telah sampai kepadaku bahwa Allah Swt mendelegasikan Malaikat Jibril dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril; Wahai Jibril, tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya. Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya; Wahai Jibril, penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya.”
5. Mengurus Angin
Malaikat Jibril memiliki tugas penting dalam mengurus angin. Selain menjadi wahyu yang mengantarkan wahyu dari Allah kepada para Nabi, Jibril juga bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan dengan angin. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran angin dalam kehidupan manusia dan alam semesta secara keseluruhan. Mengurus angin, Malaikat Jibril membantu menjaga keseimbangan dan harmoni di alam semesta, sehingga memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia.
Menurut riwayat dari Imam Al-Baihaqi dalam kitab Syu'abul Iman, tugas mengurus angin ini merupakan salah satu misi utama Malaikat Jibril. Ini sebagaimana riwayat Imam Al-Baihaqi dalam kitab Syu'abul Iman berikut,
“Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, Malaikat Maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara (malaikat). Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan. Malaikat Maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka.”
Advertisement
6. Turun ke Dunia ketika Malam Lailatul Qadar
Salah satu momen yang paling istimewa dalam bulan Ramadhan adalah malam Lailatul Qadar. Dalam malam ini, dikatakan bahwa seluruh malaikat turun ke Bumi membawa rahmat. Malaikat yang memimpin para malaikat ini adalah Jibril, salah satu malaikat terpenting dalam agama Islam. Peristiwa ini juga menjadi petunjuk bahwa Jibril masih turun ke dunia untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Al Quran memberikan petunjuk tentang kehadiran Jibril saat Lailatul Qadar melalui surah Al Qadr ayat 4. Pada kata "ruh", mayoritas ulama berpendapat bahwa itu adalah nama dari malaikat Jibril yang menjadi pemimpin atas malaikat lainnya. "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (QS Al Qadr: 4).