Liputan6.com, Jakarta Kata baku objek atau obyek? Mungkin sebagian dari kita pernah bingung dalam menuliskan kata benda yang satu ini. Sebenarnya, kata yang benar adalah "objek". Objek adalah stuktur kalimat yang biasanya berupa kata benda atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. Menurut KBBI, objek adalah benda atau hal yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan dan sebagainya.
Kata baku objek ini kerap digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata objek sendiri memiliki arti sebagai suatu hal atau benda yang menjadi fokus dari perhatian. Dalam penggunaan sehari-hari, kita sering menggunakan kata objek dalam berbagai konteks, seperti objek foto, objek penelitian, atau objek wisata. Penggunaan kata objek ini seharusnya tidak disalahartikan dengan kata "obyek" yang mana tidak digunakan dalam penulisan baku.
Dengan mengetahui kata yang benar dan baku, kita dapat menghindari kesalahan dalam penulisan dan tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, penting untuk memahami penggunaan kata baku objek dalam konteks kalimat, untuk menghindari kerancuan dalam komunikasi. Jadi, jika ada kebingungan dalam penulisan kata objek, ingatlah bahwa yang benar adalah "objek" dalam bahasa Indonesia yang baku.
Advertisement
Berikut ini penulisan kata baku objek yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/1/2024).
Mana yang Benar, Objek atau Obyek?
Kata baku objek atau obyek adalah kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Untuk menggunakannya dengan benar, penting untuk memahami aturan penulisan yang tepat serta arti yang sebenarnya. Sebagai contoh, kata 'televisi' adalah kata baku untuk objek yang biasa digunakan untuk menonton acara televisi. Sedangkan kata 'TV' merupakan singkatan dari 'televisi' namun dianggap lebih informal.
Dalam penggunaan kata baku objek, penting untuk memperhatikan aturan penulisan yang benar sehingga tidak menimbulkan kebingungan dalam percakapan sehari-hari. Dengan memahami arti dan penulisan kata baku objek secara benar, kita dapat menghindari kesalahan dalam berkomunikasi dan memperkaya kosakata kita dalam bahasa Indonesia. Dalam dunia pendidikan, seringkali kita menemui kata "objek" dalam percakapan sehari-hari. Jika mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang benar dan baku adalah objek, dengan menggunakan huruf j. Sedangkan, kata obyek merupakan kata yang tidak baku. Asal kata objek di Indonesia adalah dari kata serapan bahasa Inggris, yaitu object.
Dalam konteks pendidikan, objek dapat merujuk kepada berbagai hal, seperti objek pembelajaran, tafsir objek dan sebagainya. Penting untuk memperhatikan penulisan yang benar, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan menunjukkan kualitas tulisan yang baik. Dalam penulisan, penggunaan kata baku objek juga penting untuk menjaga kualitas tulisan dan memperlihatkan keprofesionalan dalam berkomunikasi secara tertulis. Selain itu, penggunaan kata baku objek juga dapat mempermudah pemahaman antar pembaca.
Advertisement
Pengertian Kata Baku dan Fungsinya
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan ejaan yang telah disempurnakan, oleh KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan merupakan bentuk kata yang digunakan dalam kosakata formal. Contoh dari kata baku termasuk 'membaca' dan 'memasak'. Di sisi lain, kata tidak baku merujuk kepada kata yang tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan oleh KBBI dan umumnya digunakan dalam percakapan sehari-hari. Contoh kata tidak baku mencakup 'nonton' (dari menonton) dan 'nggak' (dari tidak).
Untuk mengidentifikasi apakah suatu kata termasuk baku atau tidak, dapat merujuk pada KBBI. Jika kata tersebut tidak terdapat dalam KBBI atau tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, maka kemungkinan besar itu adalah kata tidak baku. Dengan memahami perbedaan antara kata baku dan tidak baku, seseorang dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan lebih tepat dan baik. Kata baku dalam bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam penulisan dan penuturan formal.
Fungsi utama dari kosakata baku adalah sebagai pedoman bagi para penutur bahasa Indonesia, dalam berkomunikasi secara formal dan tertulis. Kata baku digunakan dalam situasi formal, resmi, atau akademik, di mana kejelasan dan ketepatan bahasa sangat penting. Penggunaan kata baku melibatkan penulisan resmi, pidato, karya ilmiah dan komunikasi resmi lainnya. Contoh situasi penggunaan kata baku mencakup penulisan surat bisnis, laporan, dokumen kontrak, karya ilmiah seperti jurnal, paper, atau tesis, serta komunikasi formal seperti pidato di acara resmi, presentasi di tempat kerja, atau dalam pengaturan akademik. Dalam konteks ini, kata baku mencerminkan bentuk bahasa yang telah distandarisasi, dianggap benar sesuai kaidah bahasa yang berlaku dan memastikan keseragaman serta kejelasan dalam penggunaan bahasa.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
1. Abjad – Abjat
2. Advokat - Adpokat
3. Aktif - Aktip
4. Al Quran - alquran
5. Apotek- Apotik
6. Asas- Azas
7. Atlet - Atlit
8. Atmosfer - Atmosfir
9. Baut - Baud
10. Berpikir - Berfikir
11. Besok - Esok
12. Bus - Bis
13. Cabai - Cabe
14. Cendekiawan - Cendikiawan
15. Cenderamata - Cinderamata
16. Daftar - Daptar
17. Definisi - Difinisi
18. Depot - Depo
19. Detail - Detil
20. Diagnosis - Diagnosa
21. Diesel Disel
22 Dipersilakan- Dipersilahkan
23 Dolar - Dollar
24 Ekspor - Eksport
25 Ekstrem - Ekstrim
26. Ekuivalen - Ekwivalen
27. Embus - Hembus
28. Februari - Pebruari
29. Film - Filem
30. Fisik - Phisik
31. Fondasi - Pondasi
32. Formal - Formil
33. Foto - Photo
34. Frekuensi - Frekwensi
35. Gizi - Gisi
36. Gladi - Geladi
37. Hafal - Hapal
38. Hak - Haq
39. Hakikat - Hakekat
40. Hierarki - Hirarki
41. Hipotesis - Hipotesat
42. Ijazah - Ijasah
43. Ikhlas - Ihlas
44. Imbau - Himbau
45. Indera - Indra
46. Insaf -n Insyaf
47. Istri - Isteri
48. Izin - Ijin
49. Jadwal - Jadual
50. Jenazah - Jenasah
Advertisement