Liputan6.com, Jakarta - Membaca kata Bismillah menjadi tradisi penting dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Sebagian besar dari mereka sudah terbiasa mengucapkannya sebelum memulai aktivitas apa pun, tetapi seberapa dalam pemahaman terhadap makna sejati dan keutamaan dari kata Bismillah yang benar?
Kata Bismillah yang benar adalah "Bismillahirrahmaanirrahiim" dan arabnya “بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ”. Menggali lebih dalam tentang arti bismillah ini bukan hanya sekadar ritual, melainkan membuka pintu ke arah spiritualitas yang lebih mendalam.
Penting bagi umat Muslim untuk memahami bahwa kata Bismillah yang benar bukan hanya serangkaian kata, melainkan doa pembukaan yang mengandung makna yang mendalam. Memahami arti sejati kata ini membantu umat Muslim menjalin hubungan yang lebih erat dengan Allah. Sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, "Bismillah" mengandung doa perlindungan, rahmat, dan keberkahan dari Sang Pencipta.
Advertisement
Pemahaman yang benar tentang kata Bismillah juga akan mendatangkan banyak keutamaan. Dari terlindungnya anak dari gangguan setan hingga keberkahan dalam setiap tindakan. Oleh karena itu, menggali makna kata Bismillah yang benar menjadi langkah awal untuk merasakan keberlimpahan rahmat Allah dalam setiap perjalanan kehidupan.
Berikut Liputan6.com ulas kata Bismillah yang benar, arti, dan keutamaan membacanya, Rabu (31/1/2024).
Bismillahirrahmaanirrahiim atau بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Kata Bismillah yang benar merujuk pada bacaan awal yang umumnya disebut sebelum memulai sesuatu. Dalam bahasa Arab, "Bismillah" ditulis sebagai "بِسْمِ اللّٰهِ" yang kemudian dilanjutkan dengan "الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ" sebagai lanjutan dari bacaan. Pengucapan lengkapnya adalah "Bismillahirrahmaanirrahiim" dan arabnya “بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ”.
Bacaan ini memiliki makna mendalam sebagai penghormatan dan permohonan pertolongan kepada Allah SWT sebelum memulai suatu tindakan atau aktivitas.
Frasa ini terdiri dari tiga bagian, yakni "bismillah," "arrahman," dan "arrahim." "Bismillah" secara harfiah berarti "dengan menyebut nama Allah," sementara "arrahman" dan "arrahim" merujuk kepada sifat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Menurut Kementerian Agama Kalimantan Timur, kata bismillahirrahmanirrahim yang benar mengandung arti "dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang."
Lebih utama untuk membaca kata "Bismillahirrahmaanirrahiim" secara lengkap daripada hanya kata Bismillah saja karena membaca secara lengkap mengandung makna yang lebih kaya dan lebih menyeluruh. Membaca keseluruhan kata Bismillah, seseorang menyatakan kepatuhan dan penghormatan yang lebih besar kepada Allah SWT serta memohon rahmat dan perlindungan-Nya dalam segala urusan dan tindakan yang dilakukan.
Hal ini mencerminkan kesadaran dan keikhlasan dalam mengawali setiap langkah dengan doa dan tawakal kepada Allah.
Bacaan lengkap "Bismillahirrahmaanirrahiim" juga mengingatkan akan sifat-sifat Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Memahami arti dari bacaan ini, seseorang diingatkan akan rahmat dan kasih sayang Allah yang meliputi segala aspek kehidupan. Ini menegaskan keyakinan bahwa setiap langkah yang diawali dengan nama-Nya pasti akan diberkahi dan diberi kemudahan oleh-Nya.
Advertisement
Tiga Bentuk Kata Bismillah yang Benar
Perbedaan dari kata Bismillah yang benar dalam tiga bentuk yang berbeda tersebut terletak pada penyajian dan pembacaannya:
1. Bismillahirrahmanirrahim dengan Harakat (Tashkil)
Dalam penulisan dengan harakat, seperti "بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ", huruf-huruf Arab dilengkapi dengan tanda harakat yang menunjukkan cara pengucapan. Tanda-tanda harakat ini membantu pembaca dalam melafalkan kata-kata dengan benar sesuai dengan aturan tajwid.
Penggunaan harakat memberikan kejelasan dalam pengucapan dan mempermudah pemahaman, terutama bagi mereka yang belum terbiasa membaca Arab tanpa harakat.
2. Bismillahirrahmanirrahim tanpa Harakat (Arab Gundul)
Dalam tulisan Arab tanpa harakat, atau yang dikenal sebagai Arab Gundul, seperti "بسم الله الرحمن الرحيم", huruf-huruf Arab ditulis tanpa tanda harakat. Hal ini menunjukkan bentuk tulisan Arab yang lebih sederhana dan sering digunakan dalam naskah-naskah Al-Qur'an dan teks-teks Arab lainnya.
Meskipun tidak ada tanda harakat, pembaca yang terlatih dapat mengenali dan melafalkan huruf-huruf tersebut dengan benar berdasarkan konteksnya.
3. Bismillahirrahmanirrahim Bentuk Memanjang
Dalam bentuk memanjang, "بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ", huruf "بِسْمِ" disajikan secara memanjang untuk menekankan pengucapan awal yang diperlambat. Hal ini sering digunakan dalam seni kaligrafi Arab atau dalam teks-teks yang ingin menekankan pentingnya awal yang suci dan disucikan oleh menyebut nama Allah.
Keutamaan Membaca Kata Bismillah
1. Terlindung dari Setan
Membaca "Bismillah" merupakan benteng perlindungan dari gangguan setan. Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, jika seseorang membaca "Bismillah" sebelum mendatangi pasangannya, anak yang lahir dari hubungan tersebut akan terlindungi dari gangguan setan selamanya. Ini menunjukkan kekuatan spiritual dan perlindungan yang diberikan oleh Allah kepada mereka yang memulai segala aktivitas dengan menyebut nama-Nya.
2. Kisah Nabi Isa AS Menulis Bismillah
Kisah Nabi Isa AS menulis "Bismillah" menggambarkan pentingnya penghormatan terhadap nama Allah. Nabi Isa AS memahami dan menerjemahkan setiap huruf dalam "Bismillah" dengan penuh makna, menegaskan keagungan, kekuasaan, dan kasih sayang Allah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penghormatan dan pemahaman akan kebesaran Allah serta keberkahan yang terkandung dalam setiap huruf "Bismillah."
3. Ayat Al-Quran
Ayat "Bismillahirrahmanirrahim" adalah ayat yang istimewa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Keseluruhan ayat ini menyiratkan kemuliaan dan rahmat Allah yang meliputi seluruh ciptaan-Nya. Penurunan ayat ini menegaskan bahwa "Bismillah" adalah doa pembukaan yang memohon perlindungan dan rahmat Allah sebelum memulai segala sesuatu.
"Sebuah ayat diturunkan kepadaku, ayat yang tidak pernah diturunkan kepada seorang nabi selainku kecuali Sulaiman bin Dawud. Ayat itu berbunyi bismillahirrahmanirrahim," (Ibnu Murduwiyah dan HR At-Thabarani).
4. Jarak Allah dengan Asma-Nya Sangat Dekat
Pengajaran tentang jarak Allah dengan asma-Nya yang sangat dekat menegaskan hubungan yang erat antara hamba dan Sang Pencipta. Rasulullah menjelaskan bahwa "Bismillah" adalah salah satu asma Allah, dan jarak antara Allah dan asma-Nya sangat dekat. Hal ini mengingatkan umat Islam akan pentingnya pengakuan dan penghormatan kepada Allah dalam setiap langkah kehidupan.
"Itu (bismillah) adalah salah satu asma Allah. Jarak Allah dan asma-Nya yang maha besar itu hanya sebatas jarak hitam mata dan putih mata saking dekatnya," (Ibnu Abi Hatim dan HR Al-Hakim).
Advertisement
5. Setan Mengecil
Membaca "Bismillah" juga memiliki kekuatan untuk membuat setan mengecil. Rasulullah menegaskan bahwa jika seseorang mengucapkan "Bismillah," setan akan mengecil menjadi seukuran lalat. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan spiritual "Bismillah" lebih besar dari kekuatan setan, dan dengan menyebut nama Allah, manusia dilindungi dari tipu daya setan.
"Jangan bilang 'celaka setan', karena ia (setan) akan membesar (hingga sebesar rumah [HR Ahmad, Ibnu Murduwiyah, dan An-Nasa'i]) dan berkata, 'Demi kekuatanku, aku akan gulingkan dia.' Tetapi jika kau bilang, 'Bismillah,' maka setan akan mengecil hingga sebesar lalat," (HR Ahmad).
6. Mendapat Keberkahan
Ketika turunnya ayat "Bismillahirrahmanirrahim", semua unsur alam menunjukkan tanda-tanda keberkahan. Hal ini menegaskan bahwa setiap hal yang dimulai dengan menyebut nama Allah akan mendapat keberkahan-Nya.
Diriwayatkan bahwa bahkan awan, angin, laut, dan setan pun merasakan kehadiran dan keberkahan Allah ketika "Bismillah" diucapkan. Ini menegaskan bahwa setiap langkah yang diawali dengan "Bismillah" akan mendapat perlindungan, rahmat, dan keberkahan Allah.
"Seandainya salah seorang dari kalian mendatangi istrinya lalu membaca 'Bismillah. Allahumma jannibnas syaithana wa jannibis syaithana ma razaqtana,' niscaya jika ditakdirkan keturunan dari hubungan tersebut, maka setan tidak membahayakan anak itu selamanya," (HR Bukhari dan Muslim).