Sukses

27 Contoh Kampanye Pemilu Sesuai Metodenya di UU Pemilu, Apa Saja Larangannya?

Contoh kampanye pemilu di Indonesia, yakni kegiatan yang dilakukan oleh calon-calon dan parpol untuk kenalkan visi, misi, serta program.

Liputan6.com, Jakarta - Contoh kampanye pemilu di Indonesia adalah berupa serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh calon-calon dan partai politik untuk memperkenalkan visi, misi, serta program kerja mereka kepada masyarakat. Kampanye pemilu bertujuan memberikan informasi kepada pemilih agar mereka dapat membuat keputusan yang tepat pada hari pemungutan suara.

Kampanye pemilu adalah kegiatan peserta pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh peserta pemilu untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri peserta pemilu,” bunyi Pasal 1 angka 35 UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Momentum pemilu 2024, yang dijadwalkan pada 14 Februari, menciptakan dinamika tinggi di tengah masyarakat Indonesia, di mana kampanye pemilu menjadi sorotan utama. Komisi Pemilihan Umum (KPU) tegaskan jadwal kampanye pemilu 2024 adalah 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024. Simak penjelasan lengkap tentang contoh kampanye pemilu tersebut.

Berikut Liputan6.com ulas tentang kampanye pemilu, contoh, dan larangannya, Jumat (2/2/2024).

2 dari 5 halaman

Interaksi Peserta Pemilu dengan Publik

Kampanye pemilu memanfaatkan berbagai media, termasuk media sosial, iklan televisi, radio, dan juga pertemuan langsung dengan pemilih potensial. Pesan-pesan kampanye disusun dengan cermat untuk menarik perhatian dan mendapatkan dukungan dari berbagai segmen masyarakat.

Robi Cahyadi Kurniawan dalam penelitiannya yang dimuat dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (2009) yang diterbitkan oleh UGM (Universitas Gajah Mada) menyampaikan bahwa kampanye politik adalah proses interaksi yang intensif antara peserta pemilu dengan publik.

Selain itu, dalam praktiknya, kampanye pemilu sering kali melibatkan upaya persuasif yang intensif, baik secara langsung maupun melalui media massa, untuk memengaruhi opini dan pandangan masyarakat terhadap calon-calon dan partai politik yang bersaing.

Namun demikian, kampanye pemilu juga sering kali memunculkan berbagai kontroversi dan tantangan, termasuk isu-isu terkait dengan uang politik, ketidaksetaraan akses media, dan penyebaran informasi yang tidak akurat. Meskipun diatur oleh undang-undang, praktik-praktik kampanye yang kurang fair dan transparan masih menjadi perhatian dalam setiap pemilu di Indonesia.

Peraturan yang telah ditetapkan, seperti yang diatur dalam Pasal 278 ayat (1) UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, mencoba untuk mengatur durasi dan batasan-batasan kampanye. Akan tetapi, implementasinya masih menimbulkan berbagai polemik dan tantangan.

Menurut UU Pemilu tersebut, contoh kampanye politik ada banyak sekali sesuai dengan metodenya. Total ada sembilan metode kampanye politik yang bisa digunakan di tahun 2024. Apa saja?

3 dari 5 halaman

1. Melakukan Pertemuan Terbatas

Pertemuan terbatas merupakan kesempatan bagi calon atau partai politik untuk berinteraksi secara langsung dengan sekelompok kecil orang. Biasanya, pertemuan terbatas ini diadakan di ruang tertutup seperti kantor, rumah, atau ruang komunitas.

Contoh kampanye politik yang dapat dilakukan adalah diskusi kecil dengan kelompok petani tentang kebijakan pertanian, pertemuan dengan perwakilan pengusaha kecil menengah untuk mendengarkan aspirasi mereka, atau dialog dengan organisasi mahasiswa untuk memahami isu-isu kampus.

2. Melakukan Pertemuan Tatap Muka

Pertemuan tatap muka merupakan salah satu metode yang paling efektif dalam kampanye pemilu karena melibatkan interaksi langsung antara calon dan pemilih.

Contoh kampanye politik yang dapat dilakukan adalah berkunjung ke pasar tradisional untuk berbicara dengan pedagang dan pengunjung, mengadakan kopi darat dengan kelompok ibu rumah tangga untuk mendengarkan keluhan mereka, atau menghadiri acara keagamaan di tempat ibadah untuk berdialog dengan jemaat.

3. Melakukan Penyebaran Bahan Kampanye Pemilu kepada Umum

Penyebaran bahan kampanye pemilu kepada umum mencakup distribusi berbagai materi kampanye seperti selebaran, brosur, atau pamflet kepada masyarakat luas. Contoh kampanye politik dapat mencakup penyebaran brosur yang menjelaskan program-program calon di pusat perbelanjaan, distribusi selebaran tentang visi partai politik di terminal bus, atau pemasangan pamflet kampanye di tempat-tempat umum seperti taman atau stasiun kereta.

4. Pemasangan Alat Peraga di Tempat Umum

Pemasangan alat peraga kampanye di tempat umum adalah strategi visual yang dapat menarik perhatian masyarakat.

Contoh kampanye politik mencakup pemasangan spanduk besar di jalan-jalan utama yang ramai dilalui kendaraan, poster kampanye di sudut-sudut kota yang strategis, atau baliho yang menampilkan calon dan program-programnya di pusat-pusat keramaian.

5. Media Sosial

Media sosial telah menjadi platform yang sangat penting dalam kampanye pemilu modern. Contoh kampanye politik melalui media sosial mencakup penggunaan Facebook untuk menyebarkan informasi tentang acara kampanye, Twitter untuk berinteraksi langsung dengan pemilih, atau Instagram untuk membagikan cerita dan gambar-gambar dari kegiatan kampanye.

 

4 dari 5 halaman

6. Memasang Iklan Media Massa Cetak, Media Massa Elektronik, dan Internet

Iklan dalam media massa cetak, elektronik, dan internet adalah cara yang efektif untuk menjangkau audiens yang luas. Contoh kampanye politik mencakup iklan cetak di surat kabar nasional yang menjelaskan visi calon presiden, iklan televisi yang menyoroti prestasi partai politik, atau kampanye iklan daring yang disesuaikan dengan preferensi pencari informasi di internet.

7. Menggelar Rapat Umum

Rapat umum adalah kesempatan bagi calon atau partai politik untuk berbicara kepada massa dalam skala yang lebih besar.

Contoh kampanye politik mencakup penyelenggaraan rapat umum di lapangan terbuka yang dihadiri oleh ribuan orang, konser kampanye dengan penampilan artis terkenal untuk menarik perhatian masyarakat, atau acara kampanye di desa-desa yang dihadiri oleh tokoh-tokoh lokal.

8. Melakukan Debat Pasangan Calon tentang Materi Kampanye Pasangan Calon

Debat antara pasangan calon adalah kesempatan untuk memperjelas perbedaan antara visi dan program mereka. Contoh kampanye politik mencakup debat publik di televisi nasional yang menyoroti isu-isu penting bagi masyarakat, debat di radio lokal yang memungkinkan interaksi langsung dengan pendengar, atau debat daring yang memungkinkan pemilih untuk mengikuti diskusi dari mana pun mereka berada.

9. Menggelar Kegiatan Lain yang Tidak Melanggar Larangan Kampanye Pemilu dan Ketentuan Perundang-undangan

Metode ini memberikan ruang untuk kreativitas dalam merancang strategi kampanye yang tidak melanggar aturan.

Contoh kampanye politik mencakup pemasangan seni jalanan yang menyuarakan aspirasi politik, flash mob yang mengundang perhatian publik untuk memperkenalkan calon atau partai politik, atau kegiatan sosial yang terintegrasi dengan pesan kampanye untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat.

Apabila bisa memahami berbagai metode kampanye pemilu yang tersedia, calon dan partai politik dapat merancang strategi yang efektif untuk mencapai tujuan mereka dan memenangkan dukungan pemilih pada Pemilu 2024.

 

5 dari 5 halaman

Larangan Kampanye Pemilu Menurut UU Pemilu

  1. Mempersoalkan Dasar Negara Pancasila, Pembukaan UUD 1945, dan Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia: Larangan ini menghindari adanya kampanye yang meragukan atau mempertanyakan prinsip-prinsip dasar negara Indonesia. Contoh: Seorang calon mengkritik Pancasila dan menyatakan bahwa ideologi lain lebih cocok untuk Indonesia.
  2. Melakukan Kegiatan yang Membahayakan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia: Larangan ini bertujuan untuk melindungi kestabilan dan keutuhan negara. Contoh: Seorang calon mengorganisir demonstrasi besar-besaran yang dapat mengganggu stabilitas politik dan keamanan negara.
  3. Menghina Seseorang, Agama, Suku, Ras, Golongan, Calon, dan/atau Peserta Pemilu Lain: Larangan ini mencegah adanya kampanye yang menyerang secara personal atau diskriminatif terhadap individu atau kelompok. Contoh: Seorang calon mempublikasikan pernyataan yang menghina agama atau ras tertentu.
  4. Menghasut dan Mengadu Domba Perseorangan ataupun Masyarakat: Larangan ini bertujuan untuk mencegah konflik sosial dan politik yang disebabkan oleh provokasi dan hasutan. Contoh: Seorang calon menghasut massa untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap kelompok yang berbeda pandangan politik.
  5. Mengganggu Ketertiban Umum: Larangan ini melarang tindakan yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan umum selama masa kampanye. Contoh: Seorang calon mengorganisir konvoi kendaraan yang mengganggu lalu lintas dan ketertiban di jalan raya.
  6. Mengancam untuk Melakukan Kekerasan atau Menganjurkan Penggunaan Kekerasan: Larangan ini melindungi keamanan dan keselamatan selama masa kampanye dengan mencegah adanya ancaman atau ajakan kekerasan. Contoh: Seorang calon mengancam akan menggunakan kekerasan untuk menekan lawan politiknya.
  7. Merusak dan/atau Menghilangkan Alat Peraga Kampanye Peserta Pemilu: Larangan ini melindungi hak peserta pemilu untuk melakukan kampanye dengan bebas dan adil. Contoh: Seorang pendukung calon menghancurkan atau mencuri spanduk atau baliho lawan politiknya.
  8. Menggunakan Fasilitas Pemerintah, Tempat Ibadah, dan Tempat Pendidikan: Larangan ini mencegah penyalahgunaan fasilitas publik untuk kepentingan politik. Contoh: Seorang calon menggunakan ruang pertemuan di kantor pemerintah untuk menggelar acara kampanye.
  9. Membawa atau Menggunakan Tanda Gambar dan/atau Atribut selain dari Peserta Pemilu yang Bersangkutan: Larangan ini melarang penggunaan atribut atau tanda gambar yang dapat menyesatkan pemilih atau merugikan peserta pemilu lainnya. Contoh: Seorang pendukung calon menggunakan atribut atau simbol partai politik lain untuk menyesatkan pemilih.
  10. Menjanjikan atau Memberikan Uang atau Materi Lainnya kepada Peserta Kampanye Pemilu: Larangan ini melarang praktik politik uang yang dapat merusak integritas pemilu dan mempengaruhi keputusan pemilih secara tidak adil. Contoh: Seorang calon menawarkan uang atau barang kepada pemilih sebagai imbalan atas dukungan mereka dalam pemilu.

Penerapan larangan-larangan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kampanye pemilu berlangsung dengan adil, bersih, dan demokratis. Selain itu, juga memperkuat prinsip-prinsip demokrasi dan supremasi hukum dalam konteks pemilihan umum di Indonesia.