Sukses

12 Makanan Khas Imlek Pembawa Keberuntungan, Untuk Kekayaan Hingga Umur Panjang

12 makanan khas Imlek yang membawa keberuntungan dan artinya

Liputan6.com, Jakarta Tahun Baru Cina, sebuah perayaan yang penuh warna dan makna simbolis, tidak hanya dipenuhi dengan tradisi perayaan, tetapi juga dengan hidangan khas yang sarat arti keberuntungan. Dalam makanan Tahun Baru Cina, setiap hidangan dipilih dengan cermat untuk membawa harapan kebahagiaan, kemakmuran, dan kesuksesan di tahun yang baru. Dari ikan yang melambangkan kelimpahan hingga pangsit yang menjadi simbol kekayaan, setiap sajian memiliki kisah dan makna filosofis yang mendalam.

Salah satu hidangan utama yang melambangkan kelimpahan adalah ikan, yang diyakini dapat membawa surplus setiap tahun. Ikan yang dipilih berdasarkan homofonik mengandung harapan untuk keberuntungan di tahun yang akan datang. Selain itu, pangsit, dengan bentuknya yang menyerupai syiling perak, menjadi simbol kekayaan dan harta. 

Seluruh hidangan, mulai dari daging ayam utuh yang melambangkan keseluruhan dan keberuntungan, hingga kue ketan yang mengandung harapan untuk pendapatan yang lebih tinggi, membentuk pesta rasa yang kaya dengan makna filosofis dan kepercayaan tradisional. Namun, Tahun Baru Cina tidak hanya tentang hidangan utama, tetapi juga tentang sayuran, buah, dan hidangan pembuka lainnya yang memperkaya makna perayaan ini. 

Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari China High Lights, 12 makanan khas Imlek yang membawa keberuntungan dan artinya, pada Selasa (6/2).

2 dari 7 halaman

1. Ikan - Peningkatan Kemakmuran

Ikan adalah salah satu makanan Tahun Baru China yang paling khas. Dalam bahasa Cina, "ikan" (鱼 Yú /yoo/) terdengar seperti 'kelebihan'. Ikan adalah hidangan tradisional pada menu makan malam Tahun Baru China. Orang Cina selalu suka memiliki kelebihan pada akhir tahun, karena mereka berpikir jika mereka berhasil menyimpan sesuatu di akhir tahun, maka mereka bisa mendapatkan lebih banyak di tahun berikutnya.

Ikan sebaiknya menjadi hidangan terakhir yang tersisa dengan sedikit sisa, karena ini memiliki makna baik untuk kelebihan setiap tahun. Ini dipraktikkan di utara Sungai Yangtze, tetapi di daerah lain, kepala dan ekor ikan sebaiknya tidak dimakan sampai awal tahun baru, yang mengungkapkan harapan bahwa tahun akan dimulai dan selesai dengan kelebihan.

Ikan kukus adalah salah satu resep Tahun Baru China yang paling terkenal. Pemilihan ikan untuk makan malam Tahun Baru didasarkan pada homofonik yang menguntungkan.

  1. Ikan Gurame: Karena karakter pertama dari 'ikan gurame' (鲫鱼 jìyú /jee-yoo/) terdengar seperti kata Cina 吉 (jí /jee/ 'keberuntungan'), makan ikan gurame dianggap membawa keberuntungan untuk tahun berikutnya.
  2. Ikan Lumpur Cina: Bagian pertama dari bahasa Cina untuk "ikan lumpur" (鲤鱼 lǐyú /lee-yoo/) diucapkan seperti kata hadiah (礼 lǐ /lee/). Jadi, orang Cina berpikir makan ikan lumpur selama Tahun Baru China melambangkan harapan untuk keberuntungan.
  3. Lele: Bahasa Cina untuk "lele" (鲶鱼 niányú /nyen-yoo/) terdengar seperti 年余 (nián yú) yang berarti 'lebihan tahun'. Jadi, makan lele adalah harapan untuk lebihan dalam tahun.

Makan dua ikan, satu pada Malam Tahun Baru dan satu pada Hari Tahun Baru, (jika ditulis dengan cara tertentu) terdengar seperti harapan untuk tahun lebihan demi tahun lebihan. Jika hanya satu lele yang dimakan, memakan bagian atas pada Malam Tahun Baru dan sisanya pada hari pertama tahun baru dapat diucapkan dengan makna homofonik yang sama.

 

2. Pangsit Cina - Kekayaan

Dengan sejarah lebih dari 1.800 tahun, pangsit (饺子 Jiǎozi /jyaoww-dzrr/) adalah makanan keberuntungan klasik untuk Tahun Baru Imlek, dan hidangan tradisional yang dimakan pada Malam Tahun Baru Cina, sangat populer di Cina, terutama di Utara Cina.

Pangsit Cina dapat dibuat untuk menyerupai syiling perak Cina (yang bukan batangan, tetapi berbentuk perahu, oval, dan berbalik di kedua ujungnya). Legenda mengatakan bahwa semakin banyak pangsit yang Anda makan selama perayaan Tahun Baru, semakin banyak uang yang dapat Anda hasilkan di Tahun Baru.

Pangsit umumnya terdiri dari daging cincang dan sayuran yang diiris halus yang dibungkus dengan kulit adonan tipis dan elastis. Isian populer termasuk daging babi cincang, udang cincang, ikan, daging ayam cincang, daging sapi, dan sayuran. Mereka dapat dimasak dengan cara direbus, dikukus, digoreng, atau dipanggang.

Cara membuatnya: Hampir semua orang Cina bisa membuat pangsit. Pertama, mereka mencampur adonan, kedua membuat adonan menjadi "pembungkus" bulat dengan rolling pin, ketiga mengisi pembungkus dengan isian, keempat menjepit "pembungkus" bersama-sama menjadi bentuk yang diinginkan, dan kelima memasaknya.

 

3 dari 7 halaman

3. Ayam Utuh - 'Keberuntungan' dan 'Keseluruhan'

Ayam adalah homofon untuk ji (吉, berarti 'keberuntungan' dan 'kemakmuran'). Itulah satu hal yang membuatnya menjadi hidangan yang sangat disambut dalam makan malam reuni. Ayam biasanya disajikan utuh — dengan kepala dan kaki — untuk melambangkan 'kesatuan' dan 'keseluruhan', sambil juga menandakan 'awal dan akhir yang baik' dari tahun.

Ayam biasanya dipanggang atau direbus untuk hidangan reuni dengan bahan sederhana seperti jahe atau kecap. Secara tradisional, ayam utuh pertama kali ditawarkan kepada leluhur dan dewa-dewa untuk berkah dan perlindungan.

Menariknya, kaki ayam biasanya dimakan oleh pencari nafkah dalam keluarga, karena mereka mungkin membantu mereka 'menggenggam' kekayaan (kata 'menggenggam' adalah homofon dari 'cakar' ayam).

 

4. Kue Keranjang untuk Tahun Baru Cina — Pendapatan atau Posisi yang Lebih Tinggi

Kue Keranjang (年糕 Niángāo /nyen-gaoww/) adalah makanan keberuntungan yang dimakan pada Malam Tahun Baru Cina. Dalam bahasa Cina, kue ketan terdengar seperti artinya "makin tinggi setiap tahun". Dalam pikiran orang Cina, ini berarti semakin tinggi Anda, semakin makmur bisnis Anda dan peningkatan umum dalam hidup. Bahan utama niangao adalah beras ketan, gula, kacang, kurma Cina, dan daun teratai.

4 dari 7 halaman

5. Lumpia — Kekayaan

Lumpia (春卷 Chūnjuǎn /chwnn- jwen/) mendapatkan namanya karena dimakan selama Festival Musim Semi. Lumpia adalah hidangan Tahun Baru Cina yang sangat populer terutama di Cina Timur: Jiangxi, Jiangsu, Shanghai, Fujian, Guangzhou, Shenzhen, Hong Kong, dll.

Lumpia adalah hidangan dim sum khas Kanton berbentuk silinder yang diisi dengan sayuran, daging, atau sesuatu yang manis. Isian dibungkus dengan pembungkus adonan tipis, kemudian digoreng, ketika lumpia diberi warna kuning keemasan.

 

6. Bola Ketan Manis — Kebersamaan Keluarga

Bola ketan manis (汤圆 Tāngyuán /tung-ywen/) adalah makanan utama untuk Festival Lentera di Cina, namun, di Cina bagian selatan, orang makan mereka sepanjang Festival Musim Semi. Pengucapan dan bentuk bulat tangyuan terkait dengan pertemuan kembali dan bersama-sama. Itulah mengapa mereka disenangi oleh orang Cina selama perayaan Tahun Baru.

5 dari 7 halaman

7. Mie Panjang Umur — Kebahagiaan dan Panjang Umur

Mie panjang umur (长寿面 Chángshòu Miàn /chung-show myen/) dengan tidak mengherankan melambangkan harapan untuk panjang umur. Panjangnya dan cara persiapan tanpa dipotong juga simbolis terhadap hidup pemakannya.

Ini adalah makanan keberuntungan yang dimakan pada Hari Tahun Baru Cina di Cina Utara.

Mie ini lebih panjang dari mie biasa dan tidak dipotong, entah digoreng dan disajikan di atas piring, atau direbus dan disajikan dalam mangkuk dengan kuahnya.

 

8. Bakso Kepala Singa — 'Persatuan Keluarga'

Bakso Kepala Singa (狮子头, shīzitóu) adalah hidangan Tahun Baru Cina yang populer, terutama di Shanghai.

Bakso yang lembut dan juicy ini bisa dibuat sendiri, dikukus, disajikan dengan sayuran, dan dilumuri saus manis dan klebrig. Bakso ini dinamai demikian karena bentuknya yang menyerupai kepala singa.

Singa mewakili 'kekuatan' dalam budaya Cina, sementara bakso melambangkan 'persatuan keluarga' (karena kebulatannya).

6 dari 7 halaman

9. Babi Goreng dengan Talas — 'Kemakmuran'

Babi goreng dengan talas adalah hidangan populer yang sering muncul di meja makan selama perayaan Tahun Baru Cina di selatan Cina.

Daging babi melambangkan 'kehidupan yang kaya dan makmur', 'kekayaan', 'kekuatan', dan 'berkah yang berlimpah'. Babi yang dikukus mengungkapkan harapan bahwa Tahun Baru akan makmur.

Irisan daging babi yang lembut dengan profil rasa manis, asin, dan asam yang harmonis dipadukan dengan irisan talas yang lembut dan berpati.

 

10. Udang — 'Kebahagiaan'

Udang adalah hidangan Tahun Baru Cina yang populer di kalangan orang Kanton. Udang melambangkan 'keceriaan', serta 'kebahagiaan' dan 'keberuntungan', karena kata Kanton untuk udang, ha, terdengar seperti tawa.

7 dari 7 halaman

11. Sayuran — 'Musim Semi', 'Kekayaan', dan Lainnya

Menu makan malam reuni Tahun Baru Cina tidak lengkap tanpa sayuran. Sayuran melambangkan 'musim semi', 'pembaruan', 'energi', 'kemajuan', dan 'kekayaan'. Ada beberapa sayuran tradisional, masing-masing dari mereka melambangkan sesuatu yang spesifik.

  • Selada: Dalam bahasa Cina dan Kanton, kata untuk 'selada' terdengar sangat mirip dengan kata untuk 'menjadi kaya'.
  • Bok choy bayi: Ini dapat melambangkan 'kekayaan' dan 'keberuntungan' untuk tahun ini serta 'keberuntungan' untuk masa depan.

Gailan (Kanton) atau jielan (Mandarin), yaitu brokoli Cina, melambangkan 'keselarasan'.

 

12. Buah — Kekenyangan dan Kekayaan

Beberapa buah dimakan selama periode Tahun Baru Cina, seperti jeruk dan jeruk bali, serta jeruk bali. Mereka dipilih karena mereka sangat bulat dan berwarna "emas", melambangkan kekenyangan dan kekayaan, tetapi lebih jelas lagi karena bunyi keberuntungan yang mereka bawa ketika diucapkan.

Makan dan menampilkan jeruk dan jeruk bali dipercayai dapat membawa keberuntungan dan kekayaan karena pengucapan, dan bahkan penulisan mereka. Bahasa Cina untuk jeruk (dan jeruk bali) adalah 橙 (chéng /chnng/), yang terdengar sama dengan bahasa Cina untuk 'sukses' (成). Salah satu cara menulis jeruk bali (桔 jú /jyoo/) berisi karakter Cina untuk keberuntungan (吉 jí /jee/).

Makan jeruk bali juga diyakini dapat membawa kemakmuran yang berkelanjutan. Semakin banyak yang Anda makan, semakin banyak kekayaan yang akan dibawa, sesuai dengan pepatah tradisional.