Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Imlek tidak lengkap tanpa kehadiran kue-kue tradisional yang khas dan memiliki makna mendalam. Di Indonesia, kue-kue Imlek menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual perayaan tahun baru ini. Dari sekian banyaknya jenis kue, ada 13 di antaranya yang selalu wajib ada dan dipersiapkan dengan penuh makna.
Kue Imlek apa saja yang wajib ada? Selain kue keranjang, onde-onde adalah salah satu di antaranya, kudapan yang tidak hanya ditemui saat Imlek tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Teksturnya yang renyah di luar dan lembut di dalam mencerminkan keharmonisan dan kehangatan keluarga yang selalu hadir dalam setiap momen perayaan.
Masing-masing kue tradisional Imlek memiliki makna yang dalam. Dari mochi yang melambangkan keluarga yang selalu bersatu hingga untir-untir yang menandakan semangat perjuangan dan keberanian menghadapi tantangan. Ada nilai-nilai kebersamaan, keberanian, dan harapan akan kebahagiaan dan kesuksesan di tahun yang baru.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas kue Imlek dan maknanya yang dimaksudkan, Minggu (11/2/2024).
1. Kue Keranjang
Kue keranjang, atau yang juga dikenal sebagai nian gao, merupakan salah satu kue tradisional Imlek yang paling terkenal dan disukai. Dalam menyambut Tahun Baru Cina, kue ini menjadi pemandangan umum di supermarket, mall, dan toko-toko sekitar.
Bentuknya yang mirip keranjang kecil memberikan nama pada kue ini. Teksturnya kenyal, padat, dan agak lengket, memberikan pengalaman unik saat dikonsumsi.
Dibuat dari bahan-bahan seperti gula merah, beras ketan, tepung gandum, dan sedikit garam, kue keranjang memiliki makna simbolis tentang kerukunan dan persatuan antaranggota keluarga. Presentasi bertumpuknya mencerminkan harapan akan kehidupan yang lebih baik dan kelimpahan rezeki.
2. Kue Ku
Kue Ku, melambangkan kemakmuran, kebaikan hidup, dan keberuntungan, menarik perhatian dengan bentuknya yang menyerupai tempurung kura-kura berwarna merah terang. Memiliki kulit luar yang kenyal dan lengket, dan isian kacang hijau yang manis di bagian dalamnya, kue Imlek ini menjadi favorit karena keunikan rasanya.
Kehadirannya tidak terbatas hanya pada perayaan budaya Tionghoa; mudah ditemukan di pasar tradisional atau toko lainnya. Kue Ku menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin merasakan kelezatan tradisional Imlek.
3. Kue Ong Lei
Kue Ong Lei, sering disajikan dalam perayaan Imlek, mirip dengan nastar lebaran dengan topping selai nanas. Buah nanas dalam kue ini memiliki filosofi membawa hoki atau keberuntungan sepanjang tahun. Dipanggang hingga teksturnya kering di luar namun lembut dan manis segar di dalam, Kue Ong Lei menawarkan rasa yang memikat. Simbolisme buah nanas yang penuh harapan, kue ini menjadi pelengkap yang populer selama perayaan Imlek.
4. Kue Kembang Loyang
Kembang loyang, meskipun berasal dari India, juga telah menjadi bagian dari perayaan Imlek di banyak rumah etnis Tionghoa. Terbuat dari campuran tepung beras, tepung terigu, gula, dan santan, kembang loyang memiliki tekstur renyah dengan rasa yang tidak terlalu manis.
Tampilannya yang mirip bunga membuatnya disebut sebagai "rose cookie." Keberadaan kue Imlek ini menjadi simbol perpaduan budaya dan keragaman kuliner yang merayakan momen kebersamaan dan kegembiraan selama perayaan Imlek.
Advertisement
5. Wajik
Wajik, bentuknya menyerupai ketupat dengan warna kecoklatan dan rasanya manis, melambangkan kebahagiaan dan kekompakan keluarga. Rasanya yang lengket dan manis legit menjadi favorit di berbagai acara perayaan Imlek. Ada harapan untuk mewujudkan cita-cita dan kedekatan keluarga, wajik menjadi salah satu sajian yang dinantikan setiap tahunnya.
6. Moon Cake
Moon Cake atau kue bulan adalah pilihan lain yang sering disuguhkan saat perayaan Tahun Baru Cina. Dengan bentuk bulat dan motif khas, kue ini memiliki isian seperti pasta kacang merah dan biji teratai. Dilengkapi dengan tulisan Cina yang berarti panjang umur, masyarakat Tionghoa percaya bahwa memakan moon cake membawa harapan akan umur yang lebih panjang.
Meskipun harganya lebih mahal, kue Imlek ini mudah ditemukan di supermarket atau toko roti, bahkan di luar perayaan Imlek.
7. Lapis Legit
Lapis Legit, melambangkan kekayaan dan keberuntungan, menjadi pilihan kue khas Imlek yang lezat. Dengan bentuk yang menyerupai kue basah, lapis legit memiliki motif bertumpuk yang unik. Membuatnya membutuhkan kesabaran dan hati-hati, tetapi hasilnya sangat memuaskan. Memliki cita rasa yang khas dan mudah ditemukan di berbagai resep khas Imlek, Lapis Legit menjadi pilihan yang sempurna untuk menyajikan keberuntungan dan kelezatan dalam satu sajian.
8. Kue Mangkuk
Kue Mangkuk, dengan bahan dasar campuran tepung beras, tepung terigu, dan tape singkong, menawarkan rasa manis yang lembut, padat, dan kenyal. Saat Tahun Baru Cina, kue ini disajikan dalam warna merah, coklat, dan pink, melambangkan rezeki berlimpah sepanjang tahun. Hidangan ini mudah ditemukan di pasar tradisional atau toko roti terdekat.
Kue Imlek ini memiliki harga yang terjangkau. Biasanya disajikan dalam jumlah ganjil yang melambangkan kebahagiaan, Kue Mangkuk menjadi pilihan terbaik untuk menyajikan kelezatan tradisional Imlek.
9. Sunrise Pie
Sunrise Pie, dengan rasa renyah dan manis, melambangkan keceriaan dan kebahagiaan dalam setiap gigitannya. Bentuknya menyerupai pie susu, hidangan ini mudah disukai karena cita rasanya yang unik. Memiliki makna bahwa setiap hari akan cerah dan penuh kebahagiaan, kue Imlek menjadi pilihan yang sempurna untuk menambahkan keceriaan dalam perayaan Tahun Baru Cina.
10. Kue Onde-Onde
Kue Imlek memiliki beragam jenis dan variasi, salah satunya adalah onde-onde. Meskipun tidak eksklusif hanya disajikan saat perayaan Imlek, onde-onde tetap menjadi bagian penting dalam tradisi kuliner saat momen tersebut tiba. Kue ini sangat populer di Indonesia dan sering dianggap mirip dengan mochi, kudapan Jepang yang terkenal.
Onde-onde terbuat dari tepung yang diisi dengan pasta kacang merah, kemudian dibalut dengan biji wijen putih dan digoreng. Teksturnya yang renyah di luar namun lembut di dalam membuatnya menjadi favorit bagi banyak orang, baik saat perayaan khusus maupun pada hari-hari biasa.
11. Kue Mochi
Selain onde-onde, mochi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari tradisi makanan Imlek. Meskipun secara tradisional asalnya dari Jepang, mochi juga disantap oleh penduduk Tiongkok selama perayaan besar mereka. Lebih dari sekadar makanan lezat, mochi mengandung makna keluarga yang selalu berkumpul di awal tahun baru.
Kekentalan dan kelembutan kue Imlek mochi, yang terbuat dari tepung beras ketan, memberikan rasa khas yang menggugah selera dan memperkuat ikatan keluarga.
12. Kue Untir-Untir
Untir-untir, atau yang dalam bahasa Mandarin disebut ma hua, juga menjadi camilan yang tak kalah populer saat perayaan Imlek. Asalnya dari wilayah Daying, Provinsi Sichuan, China, ma hua muncul sebagai solusi untuk mengusir kalajengking beracun yang melimpah di daerah tersebut. Camilan ini terbuat dari adonan panjang yang dibentuk menyerupai ekor kalajengking, kemudian digoreng dan dimakan.
Awalnya, ma hua dimakan saat titik balik matahari musim panas, namun kini menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek, menambah warna dan keberagaman dalam hidangan khas saat momen berharga tersebut.
13. Manisan Segi Delapan
Manisan segi delapan menjadi representasi kesenangan dan keberuntungan dalam hidup, menggabungkan berbagai macam manisan seperti leci, melon, jeruk, kelapa kering, semangka, kacang tanah, dan biji teratai dalam wadah oktagon. Angka delapan di sini memiliki makna khusus dalam budaya Tionghoa, dianggap sebagai angka keberuntungan.
Setiap jenis manisan memiliki simbolnya sendiri, mulai dari kekuatan ikatan keluarga hingga kesuburan, menciptakan makna mendalam dalam setiap sajian.
Advertisement