Sukses

Ingin Selamatkan Surat-surat Penting, Warga NTB Ini Hanyut Bersama Rumahnya

Dari video viral yang beredar tampak sang pemilik rumah berusaha menyelamatkan diri dengan naik ke atap rumah yang sudah terseret air..

Liputan6.com, Jakarta Banjir bandang yang melanda Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (9/2/2024), telah mengakibatkan dampak yang signifikan bagi ribuan warga di wilayah tersebut. Bencana alam hidrometeorologi ini disebabkan oleh hujan lebat di wilayah hulu, yang menyebabkan meluapnya air Sungai Samapuin dan mulut kali Desa Labuhan.

Banyak rumah warga yang tergenang karena banjir tersebut. Bahkan, ada laporan seorang pria yang hanyut bersama dengan bangunan rumahnya. Dari video viral yang beredar tampak sang pemilik rumah berusaha menyelamatkan diri dengan naik ke atap rumah yang sudah terseret air..

Pihak berwenang telah memberikan respons cepat untuk menangani situasi ini, namun, tetap diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak. Berikut kisah pria yang terseret arus banjir bersama dengan rumahnya yang Liputan6.com rangkum dari akun Instagram @seputar.netizen, Minggu (11/2/2024).

2 dari 2 halaman

Ingin Selamatkan Surat-surat Penting

Video detik-detik menegangkan pria terseret arus banjir bersama dengan rumahnya di Brang Biji, Sumbawa Besar, NTB menjadi viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan betapa ganasnya arus banjir hingga menenggelamkan seluruh rumah warga dalam hitungan detik. 

Tampak seorang warga berusaha menyelamatkan surat-surat penting seperti KK dan KTP masuk kedalam rumah. Namun, malang debit air tiba-tiba meningkat drastis, dalam hitungan detik air menghanyutkan rumah saat warga tersebut masih berada di dalam. Meskipun dalam keadaan panik, ia tetap berusaha tenang dan berusaha menyelamatkan diri dengan naik ke atap rumah yang hanyut.

Identitas warga tersebut kemudian terungkap sebagai Sahdan, seorang warga dari Brang Bara RT 03/RW 01, Kelurahan Brangbara, Kecamatan Sumbawa. Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut tidak dapat berbuat banyak untuk membantu Sahdan karena derasnya arus air. Setelah terbawa arus sejauh 2 kilometer, ia berhasil menepi di wilayah Kelurahan Lempeh.Â