Liputan6.com, Jakarta - Tekan pusar tanda hamil efektif atau tidak? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan wanita yang mencari tanda-tanda awal kehamilan. Praktik menekan pusar sebagai cara untuk memeriksa tanda kehamilan telah menjadi salah satu topik yang menarik perhatian banyak orang, tetapi seberapa efektif dan akurat metode ini sebenarnya?Â
Baca Juga
Banyak wanita percaya bahwa tekan pusar dapat mengungkapkan petunjuk awal kehamilan, tetapi kebenaran di balik metode ini belum sepenuhnya dipahami. Adanya kebingungan tentang keefektifan tekan pusar sebagai indikator kehamilan, penting untuk memahami metode ini dengan lebih cermat sebelum mengandalkannya sebagai cara untuk mengetahui apakah seseorang sedang hamil atau tidak.
Advertisement
Pada pembahasan kali ini, akan diulas berbagai aspek terkait tekan pusar tanda hamil. Dari teknik yang digunakan hingga keakuratan hasilnya, pemahaman yang lebih baik tentang fenomena ini akan membantu wanita dalam menilai kehandalan metode ini sebagai salah satu cara untuk mengetahui kehamilan.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang tekan pusar tanda hamil, cara, dan hal yang harus diwaspadai, Senin (12/2/2024).
Tekan Pusar Tanda Hamil
Tekan pusar tanda hamil tidaklah efektif sebagai metode diagnosis kehamilan yang akurat. Meskipun pusar termasuk salah satu bagian tubuh yang berubah saat seorang wanita hamil, tekanan pada pusar tidak dapat diandalkan sebagai cara cek indikator kehamilan.
Para ahli kesehatan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber literatur kesehatan, menegaskan bahwa tekan pusar tidak dapat digunakan sebagai pengganti tes kehamilan yang lebih andal dan akurat.
Ketika seorang wanita hamil, terkadang pusar dapat mengalami perubahan, seperti menjadi keluar atau menonjol di balik pakaian. Namun, perubahan ini biasanya terjadi pada trimester kedua kehamilan, ketika tekanan dari dalam perut meningkat akibat pertumbuhan janin. Meskipun terlihat sebagai tanda fisik kehamilan, perubahan pada pusar tidak dapat dijadikan patokan pasti untuk mendiagnosis kehamilan.
Para ahli kesehatan menekankan pentingnya menggunakan tes kehamilan yang akurat untuk mendiagnosis kehamilan. Tes kehamilan yang dilakukan dengan benar dan pada waktu yang tepat akan memberikan hasil yang lebih dapat diandalkan daripada mengandalkan tekan pusar tanda hamil. Tes kehamilan dapat dilakukan dengan menguji urine atau darah untuk mendeteksi keberadaan hormon kehamilan.
Meskipun demikian, ketika kehamilan sudah diketahui dan berada pada trimester kedua, tekanan pada pusar dapat dilakukan sebagai salah satu cara untuk merasakan kondisi kehamilan. Pada trimester kedua, janin sudah berkembang dengan lebih baik dan terkadang dapat dirasakan gerakannya ketika ditekan pada area perut sekitar pusar.
Namun, hal ini tidak dianjurkan sebagai satu-satunya cara untuk memastikan kehamilan, dan konsultasi dengan tenaga medis tetap diperlukan untuk pemantauan yang lebih akurat.
Advertisement
Cara Tekan Pusar Tanda Hamil
Cara tekan pusar tanda hamil, lebih tepatnya untuk memeriksa posisi rahim sebaiknya dilakukan dengan penuh perhatian dan kehati-hatian. Tekan pusar dilakukan untuk cek posisi rahim, bukan untuk cek hamil atau tidak seorang wanita. Begini caranya yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber literatur kesehatan:
1. Berbaring dalam keadaan perut kosong
Langkah pertama adalah memastikan bahwa perut masih kosong atau belum terisi makanan. Hal ini penting untuk memfasilitasi perabaan yang lebih akurat pada bagian perut dan pusar.
Setelah itu, baringkan tubuh dengan lutut menekuk ke atas dan kaki menapak datar pada permukaan. Postur tubuh yang nyaman ini membantu dalam mendeteksi perubahan atau benjolan pada perut dengan lebih baik.
2. Rilek dan letakkan sisi telapak tangan kiri ke pusar
Sebelum melakukan tekanan, tarik napas secara lambat dan dalam, membiarkan tubuh merasa rileks terlebih dahulu. Kondisi pikiran dan tubuh yang tenang sangat penting agar hasil perabaan lebih akurat. Setelah itu, letakkan sisi telapak tangan kiri di bagian perut tengah atau pusar, tepat di atas tulang selangka.
Gunakan sisi telapak tangan untuk mengangkat lipatan lemak yang ada di perut ke atas, menciptakan kondisi yang memudahkan untuk meraba perubahan pada perut.
3. Perlahan, gerakkan tangan kanan masuk dan keluar bagian perut
Selanjutnya, letakkan tangan kanan tepat di atas tulang selangka dengan jari mengarah pada tulang, sambil terus menahan beban perut dengan tangan kiri. Gerakkan tangan kanan masuk dan keluar bagian perut secara perlahan, sembari menurunkan posisi kaki menjadi lurus sejajar.
Pada kondisi hamil, akan terasa adanya benjolan yang menyerupai bola yang cukup padat tepat di belakang tulang selangka. Benjolan tersebut dapat menjadi tanda ujung rahim di perut ibu.
4. Jangan menekannya terus-menerus
Namun, jika setelah langkah-langkah tersebut tidak dapat merasakan benjolan, disarankan untuk tidak menekan perut terus menerus. Sebaiknya ibu hamil menunggu sekitar 1 minggu lagi hingga rahim naik ke bagian atas rongga panggul. Proses ini memerlukan kesabaran dan pemahaman terhadap perubahan yang terjadi dalam tubuh selama masa kehamilan.
Jika masih ada ketidakpastian atau kekhawatiran, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut.
Waspadai Perut Berdenyut di Sekitar Pusar
Tekan pusar tanda hamil tidaklah efektif sebagai indikator kehamilan yang dapat diandalkan. Namun, perlu diwaspadai jika terjadi perut berdenyut di sekitar pusar saat hamil, karena bisa menjadi tanda adanya kondisi serius seperti aneurisma aorta abdominalis (AAA).
Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah aorta di dalam perut membesar, meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah tersebut, sebagaimana dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Aneurisma aorta abdominalis (AAA) merupakan kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Jika tidak terdeteksi dan ditangani sejak dini, AAA dapat berakibat fatal jika pembuluh darah aorta pecah. Pendarahan internal yang diakibatkan oleh pecahnya AAA dapat menyebabkan syok hipovolemik, yang mengancam nyawa dan memerlukan penanganan medis darurat.
Selain perut berdenyut di sekitar pusar, ada beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai sebagai tanda potensial adanya AAA. Gejala tersebut meliputi nyeri perut yang terus-menerus, nyeri pada bagian bawah punggung, pusing, kulit pucat dan berkeringat, jantung berdebar dengan cepat, sesak napas, serta kehilangan kesadaran atau pingsan.
Untuk mencegah dan mendeteksi AAA secara dini, penting bagi wanita hamil untuk mengikuti pemeriksaan kehamilan secara teratur dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala yang mencurigakan. Kemenkes RI menekankan perlunya kesadaran dan pengetahuan mengenai kondisi-kondisi berbahaya seperti AAA agar dapat ditangani dengan tepat dan cepat guna mencegah komplikasi yang lebih serius.
Jika terdapat gejala yang mencurigakan atau perubahan fisik yang tidak biasa selama kehamilan, segera hubungi tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang sesuai.
Advertisement