Negara Ini Punya Apartemen Transparan Unik Tapi Sempit, Tertarik Tinggal?

Apartemen Tembus Pandang Unik di Jepang — Negara Ini Punya Apartemen Transparan Unik Tapi Sempit (Sumber: Youtube/ Tokyo Lens)

Liputan6.com, Jakarta Di tengah kehidupan perkotaan yang padat, Tokyo menjadi saksi fenomena apartemen transparan yang mencengangkan. Dengan harga sewa yang melambung tinggi, apartemen-apartemen kecil ini menantang persepsi tentang ruang hidup yang nyaman.

Tokyo, sebagai salah satu kota metropolitan terpadat di dunia, telah lama dihadapkan dengan masalah kepadatan penduduk yang tinggi dan keterbatasan ruang. Sebagai respons terhadap tantangan ini, muncullah tren apartemen-apartemen kecil yang inovatif, bahkan hingga menghadirkan konsep apartemen transparan.

Konsep yang mungkin bagi sebagian orang terdengar tak lazim. Mengingat kebanyakan bangunan akan mempertimangkan privasi saat berada di dalam hunian. Namun hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi yang mencari pengalaman tinggal yang unik di tengah hiruk-pikuknya kota Tokyo.

Salah satu contoh dari fenomena ini adalah sebuah apartemen kecil yang menjadi pusat perhatian dalam sebuah video yang diunggah oleh YouTuber terkenal, Norm Nakamura. Dalam video tersebut, Nakamura memperlihatkan kepada penontonnya sebuah apartemen sempit dan unik yang terletak di salah satu kawasan premium di Tokyo, Jepang.

Berikut Liputan6.com merangkum keunikan apartemen dengan dinding luar kaca transparan ini melansir dari India Times, Senin (19/2/2024).

Tradisi unik di bulan Ramadhan juga terasa di Jepang. Meski tidak banyak umat muslim di negara tersebut, mereka punya kebiasaan unik yang dilakukan. Umat muslim di Jepang akan makan dorayaki sebagai menu berbuka puasa.

2 dari 3 halaman

Harga Sewanya Selangit

Dengan harga sewa sekitar $900 (lebih dari Rp 14 juta) per bulan, apartemen ini menawarkan lebih dari sekadar ruang hunian kecil; dinding-dinding kaca yang transparan memberikan penghuni pengalaman unik yang memperluas pandangan mereka keluar dari ruangan.

Sepadan dengan biaya sewa. Namun harga tersebut masih dua kali lipat rata-rata sewa rumah di Jepang sekitar Rp 3-8 juta sebulan.

Dalam perjalanan virtual yang dipandu oleh Nakamura, penonton diajak menjelajahi setiap sudut ruangan yang terbatas namun terasa terang dan terbuka berkat kehadiran kaca-kaca tembus pandang tersebut.

Namun, kebingungan pun muncul ketika Nakamura mencoba mencari tempat tidur yang nyaman atau ruang untuk menyimpan barang-barang pribadi seperti pakaian dan peralatan dapur.

Pertanyaan tentang kenyamanan dan fungsionalitas ruang menjadi topik yang menarik untuk dibahas dalam konteks desain apartemen yang begitu unik ini.

3 dari 3 halaman

Bukan Jadi Pilihan Hunian Jangka Panjang

Reaksi terhadap video ini pun bermacam-macam. Sebagian penonton mengungkapkan kekaguman mereka atas inovasi desain yang menarik, sementara yang lain meragukan kelayakan hunian tersebut dalam jangka panjang. Ada pula yang menaruh perhatian pada masalah ancaman kesehatan dan keselamatan yang mungkin muncul dalam apartemen yang begitu sempit.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa apartemen transparan ini telah menjadi sebuah misteri yang menarik bagi banyak orang. Seakan-akan menjadi adegan dari serial fiksi ilmiah, kehidupan di dalamnya menimbulkan rasa ingin tahu yang mendalam.

Diskusi tentang harga sewa yang tinggi dan kemungkinan masalah kehidupan sehari-hari menjadi semakin menarik saat dilihat dari perspektif yang lebih luas tentang tantangan yang dihadapi oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar seperti Tokyo.

Dalam konteks ini, bangunan-bangunan apartemen mungil di Tokyo mencerminkan kreativitas dan inovasi dalam menyesuaikan diri dengan keterbatasan ruang yang menjadi kenyataan dalam kehidupan perkotaan modern.