Liputan6.com, Jakarta Dalam ajaran agama Islam, sujud merupakan salah satu gerakan penting yang dilakukan dalam shalat. Namun, selain sujud dalam shalat, terdapat pula sujud yang dilakukan dalam kondisi-kondisi tertentu, salah satunya adalah sujud tilawah. Sujud tilawah dilakukan sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, seperti mendengar ayat-ayat Al-Quran yang memiliki hukum sujud atau yang disebut juga sebagai ayat sajadah.
Baca Juga
Ketika malakukan sujud tilawah terdapat bacaan doa sujud tilawah yang mestinya dibaca oleh umat Islam. Selain itu, ketika melakukan sujud tilawah, penting untuk memahami tata caranya juga.
Advertisement
Tata cara melaksanakan sujud tilawah cukup sederhana, yaitu dengan membaca doa sujud tilawah ketika mendengar ayat yang memerintahkan sujud, kemudian langsung melakukan sujud seperti ketika dalam shalat.
Sujud tilawah dapat dilakukan kapan saja, baik saat sedang membaca Al-Quran di rumah, masjid, maupun tempat lainnya. Semoga dengan memahami arti dan tata cara melaksanakan sujud tilawah, kita dapat lebih menghargai dan merasakan kebesaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk memahami tata cara dan bacaan doa sujud tilawah, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (21/2/2024).
Dasar Hukum Sujud Tilawah
Doa sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT setelah mendengar atau membaca ayat-ayat tertentu dalam Al-Quran. Hukum melakukan sujud tilawah adalah sunnah mu'akkadah, yang artinya sangat dianjurkan dalam Islam. Dalil dari hukum sujud tilawah adalah hadits dari Abu Bakr As-Siddiq di mana ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Apabila seseorang membaca ayat sajdah lalu ia sujud, maka menyingkirlah syaitan dengan menangis berkata: Sungguh celaka, manusia diperintah sujud lalu ia sujud, maka baginya surga. Sedangkan aku diperintah sujud tetapi aku membangkang, maka bagiku neraka.” (HR. Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah)
Dasar hukum sujud tilawah juga dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu, di mana ia berkata: “Pernah Nabi Saw membaca al-Qur'an lalu bertemu dengan ayat sajdah, kami bersama-sama beliau sujud, sehingga kami berdesak-desakan di sekitarnya, sehingga di antara kami ada yang tidak mendapatkan tempat sujud. Hal ini bukan di dalam shalat.” (HR. Muslim).
Hal ini juga telah ditegaskan dalam beberapa hadits riwayat berikut ini:
“Wahai sekalian manusia. Kita telah melewati ayat sajadah. Barangsiapa bersujud, maka dia mendapatkan pahala. Barangsiapa yang tidak bersujud, dia tidak berdosa.” (HR. Bukhari no.1077)
Berdasarkan dalil-dalil yang telah disebutkan sebelumnya, dapat dipahami bahwa sujud tilawah merupakan sujud syukur bagi umat Islam karena Allah menginginkan kita untuk merespons ayat-ayat-Nya dengan rasa syukur.
Dengan melakukan sujud tilawah, umat Islam dapat mengingat kembali kebesaran Allah dan merasakan rasa syukur atas karunia-Nya yang terungkap dalam ayat-ayat Al-Quran. Sujud tilawah adalah salah satu bentuk ibadah yang memperkuat hubungan antara hamba dan Sang Pencipta sesuai dengan syariat Islam.
Advertisement
Doa Sujud Tilawah
Ada dua bacaan doa yang dibaca ketika melakukan sujud tilawah. Yang pertama adalah bacaan niat sujud tilawah, yang bisa dilafalkan maupun dibaca dalam hati. Adapun bacaan niat sujud tilawah adalah sebagai berikut:
Nawaitu sujuuda taalaawati sunnattan lillaahi ta'aala.
Artinya: “Aku melakukan sujud tilawah sunnah karena Allah Ta'ala.”
Selain itu, pada saat melakukan gerakan sujud, terdapat bacaan sunah yang dibaca saat sujud tilawah, sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Raudlatut Thalibin:
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Sajada wajhiya lil ladzi khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqa sam'ahu wa basharahu bi haulihi wa quwwatihi.
Artinya: “Bersujud wajahku kepada dzat yang telah menciptakannya, telah membentuknya, telah membukakan pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya.”
Juga disunnahkan membaca do'a:
اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَاجْعَلْهَا لِي عِنْدَكَ ذُخْرًا، وَضَعْ عَنِّي بِهَا وِزْرًا، وَاقْبَلْهَا مِنِّي، كَمَا قَبِلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ
Allahummaktub li biha ‘indaka ajraa, waj'alha li ‘indaka dzukhran, wa dla' ‘anni biha wizran, waqbalha minni kama qabiltaha min ‘abdika dawuda ‘alaihissalam
Artinya: “Ya Allah, tetapkanlah pahala untukku di sisi-Mu dengan sujud ini, jadikanlah sujud ini sebagai tabunganku di sisi-Mu, lepaskanlah dosa-dosaku melalui sujud ini, terimalah sujud ini dariku sebagaimana Engkau menerimanya dari hamba-Mu Nabi Daud.”
Tata Cara Sujud Tilawah
Tata sujud tilawah dibedakan menjadi dua, yakni tata cara sujud tilawah di dalam shalat dan tata cara sujud tilawah di luar shalat.
1. Tata Cara Sujud Tilawah di Dalam Sholat:
- Mengikuti Imam: Ketika Anda berada dalam shalat berjamaah dan mendengar imam membaca ayat sajdah, Anda sebagai makmum harus mengikuti gerakan imam.
- Pelaksanaan Sekali Saja: Sujud Tilawah hanya dilakukan sekali pada saat ayat sajdah dibaca.
- Pelaksanaan Sama Seperti Sujud pada Sholat: Sujud Tilawah dilakukan dengan tata cara yang sama seperti sujud dalam shalat lainnya, baik fardhu maupun sunnah.
- Takbir Awal: Mengawali sujud dengan Takbir (Allahu Akbar) dan langsung sujud tanpa melakukan ruku'.
- Tidak Ada Takbiratul Ihram: Tidak diperlukan Takbiratul Ihram (mengangkat kedua tangan) saat sujud tilawah. Ini berdasarkan pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
- Bacaan Doa Sujud Tilawah: Ketika dalam posisi sujud, membaca doa sujud tilawah.Selesai Sujud: Setelah selesai sujud tilawah, langsung bangkit dari sujud, berdiri, dan melanjutkan shalat dengan membaca Takbir (Allahu Akbar).
2. Tata Cara Sujud Tilawah di Luar Sholat:
- Dalam Keadaan Bersuci: Lakukan sujud tilawah dalam keadaan suci.
- Niat: Niat tidak perlu diucapkan.
- Menghadap Kiblat: Menghadap kiblat saat melakukan sujud tilawah.
- Takbir Awal: Mengawali dengan Takbir (Allahu Akbar).
- Sujud Langsung: Langsung sujud setelah Takbir, dan membaca doa sujud tilawah.
- Bangkit dari Sujud: Setelah selesai membaca doa saat sujud, bangkit dari sujud sambil mengucapkan Takbir (Allahu Akbar) dan berdiri.
Dengan mengikuti tata cara ini, seseorang dapat melakukan sujud tilawah dengan benar, baik dalam shalat maupun di luar shalat, sebagai bentuk penghormatan terhadap ayat-ayat Allah SWT yang memerintahkan untuk bersujud.
Advertisement
Keutamaan Melakukan Sujud Tilawah
Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan setelah membaca atau mendengar ayat-ayat tertentu dalam Al-Quran. Keutamaan melakukan sujud tilawah didasarkan pada hadits yang dikutip dari laman Rumaysho, di mana Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap kali seseorang mendengar ayat sujud dalam Al-Quran, hendaklah ia sujud. Selain itu, An Nawawi dalam shahih Muslim juga menjelaskan bab mengenai keutamaan sujud dan dorongan untuk melakukannya.
Hadits yang membicarakan keutamaan sujud secara umum juga menegaskan bahwa sujud adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga melakukan sujud tilawah juga memiliki keutamaan yang sangat besar. Menurut sumber lain, sujud tilawah merupakan cara untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah atas ayat-ayat-Nya yang agung.
Dengan melakukan sujud tilawah, kita dapat merasakan kebesaran Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar. Oleh karena itu, perlunya kita memahami tata cara melakukannya dengan baik dan benar sesuai dengan ajaran agama Islam. Semoga kita dapat terus memperbanyak sujud tilawah sebagai bentuk penghormatan kita kepada Al-Quran dan juga sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Contoh Ayat Sajadah dalam Al-Qur'an
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sujud tilawah dilakukan sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, seperti mendengar ayat-ayat Al-Quran yang memiliki hukum sujud atau yang disebut juga sebagai ayat sajadah. Adapun contoh-contoh ayat sajadah dalam Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
1. QS. al-A‘raf (7) ayat 206
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
“Wal-ladhina yu'tuna ma ataw wa qulubuhum wa jilatun annahum ila rabbihim raji'un” (Al-A'raf 7:206)
2. QS. ar-Ra‘d (13) ayat 15
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِن دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
“Walillahi yasjudu ma fis-samawati wa ma fil-ardi min dabbatin wal-malaikatu wa hum la yastakbirun” (Ar-Ra'd 13:15)
3. QS. an-Nahl (16) ayat 49
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِن دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
“Walillahi yasjudu ma fis-samawati wa ma fil-ardi min dabbatin wal-malaikatu wa hum la yastakbirun” (An-Nahl 16:49)
4. QS. al-Isra' (17) ayat 107
قُلْ آمِنُوا بِهِ أَوْ لَا تُؤْمِنُوا ۚ إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِن قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا
“Qul aminu bihi aw la tuminu, inna alladhina ootul ‘ilma min qablihi itha yutla ‘alaihim yakhirruna lil'azqani sujjadan” (Al-Isra' 17:107)
5. QS. Maryam (19) ayat 58
وَاتْتَخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنصَرُونَ
“Wat takhadhu min doonillahi aalihatan la'allahum yunsharun”
6. QS. al-Hajj (22) ayat 18
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
“Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.”
7. QS. al-Hajj (22) ayat 77
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ
“Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung.”
8. QS. al-Furqan (25) ayat 60
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا لِلرَّحْمَٰنِ قَالُوا وَمَا الرَّحْمَٰنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا
“Wa idha qiela lahumusjudu lir-Rahmani qaluu wa mar-Rahmanu ana sjudu lima ta'muruna wazadahum nufura” (Al-Furqan 25:60)
9. QS. an-Naml (27) ayat 25
اَلَّا يَسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُخْفُوْنَ وَمَا تُعْلِنُوْنَ
“mereka (juga) tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan yang kamu nyatakan.”
10. QS. as-Sajdah (32) ayat 15
اِنَّمَا يُؤْمِنُ بِاٰيٰتِنَا الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِهَا خَرُّوْا سُجَّدًا وَّسَبَّحُوْا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ
“Orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri.”
11. QS. Shaad (38) ayat 24
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
“Inna hadha al-Qur'ana yahdi lillati hiya aqwaamu wa yubashshiru al-mu'minina alladheena ya'maluna al-salihati anna lahum ajran kabira” (Sad 38:24)
12. QS. Fushshilat (41) ayat 37
وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُۗ لَا تَسْجُدُوْا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَهُنَّ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
“Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, mata-hari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.”
13. QS. an-Najm (53) ayat 62
فَاسْجُدُوا لِلَّذِي يُخْرِجُكُم مِّن بُطُونِ الْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Fasjudu lilladhi yukhrijukum min butuni al-ardi wa ilayhi turja'un” (An-Najm 53:62)
14. QS. al-Insyiqaq (84) ayat 21
وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمْ قُرْآنًا لَّا يَسْجُدُونَ
“Wa idha quri'a ‘alayhim Qur'anun la yasjudun” (Al-Inshiqaq 84:21)
15. QS. al-‘Alaq (96) ayat 19
كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ
“Kallaa la tutei'hu wasjud waqtrub” (Al-‘Alaq 96:19)
Advertisement