Liputan6.com, Jakarta Hak angket adalah salah satu kewenangan yang dimiliki oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu masalah atau kebijakan yang dianggap penting. Dengan hak angket, anggota DPR memiliki otoritas untuk mengumpulkan informasi dan data, serta mengadakan pemeriksaan terhadap pejabat atau lembaga yang terkait dengan masalah yang sedang diselidiki.
Baca Juga
Advertisement
Fungsi hak angket bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah. Dalam menjalankan hak angket, anggota DPR dapat melakukan berbagai tindakan, seperti memanggil saksi, mengadakan rapat-rapat tertutup, serta meminta laporan tertulis dari pihak-pihak terkait.
Tujuan dan fungsi hak angket yang paling utama, adalah mengungkap fakta-fakta yang menjadi dasar pengambilan kebijakan, serta untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil sesuai dengan kepentingan rakyat. Namun, penggunaan hak angket harus dilakukan dengan hati-hati dan disertai oleh bukti yang cukup. Hal ini agar penyelidikan yang dilakukan tidak hanya sekedar berujung pada perdebatan politik semata.
Selain itu, pelaksanaan hak angket juga harus memperhatikan asas-asas keadilan dan hukum, serta tidak boleh digunakan sebagai alat untuk mempersekusi atau melakukan penyalahgunaan terhadap pihak tertentu. Dengan demikian, fungsi hak angket diharapkan dapat menjadi alat kontrol yang efektif, dalam menjaga keseimbangan kekuasaan antara lembaga legislatif dan eksekutif.
Berikut ini fungsi hak angket dari DPR yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (21/2/2024).
Fungsi Hak Angket
Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014, memiliki sejumlah fungsi yang diarahkan untuk mengawasi dan menegakkan kedisiplinan pejabat pemerintahan. Penerapan hak ini memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan kekuasaan dan menjamin transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
1. Menyelidiki Pelaksanaan Undang-Undang atau Kebijakan Pemerintah
Hak Angket DPR dapat digunakan untuk menyelidiki pelaksanaan undang-undang atau kebijakan pemerintah yang diduga melanggar peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, fungsi ini memberikan ruang bagi DPR untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diimplementasikan sesuai dengan landasan hukum yang berlaku.
2. Menyelidiki Ketidakpatuhan terhadap Panggilan DPR
Fungsi kedua Hak Angket terfokus pada penyelidikan terhadap pejabat negara, pemerintahan, badan hukum, atau warga yang tidak mematuhi panggilan DPR setelah tiga kali pemanggilan berturut-turut tanpa alasan sah. Hal ini menciptakan landasan bagi DPR untuk menegakkan kedisiplinan dan memastikan partisipasi aktif dari pihak terkait dalam proses demokrasi.
3. Menyelidiki PengabaianÂ
Hak Angket juga dapat digunakan untuk menyelidiki pejabat negara atau pemerintahan yang mengabaikan atau tidak melaksanakan rekomendasi DPR terkait kepentingan bangsa dan negara. Fungsi ini memberikan wewenang kepada DPR untuk mengevaluasi sejauh mana implementasi rekomendasi DPR dalam kebijakan pemerintah.
4. Menyelidiki Ketidakpatuhan terhadap KeputusanÂ
Fungsi terakhir Hak Angket menyoroti penyelidikan terhadap pejabat yang tidak melaksanakan kewajiban, keputusan, atau kesimpulan rapat hasil kerja komisi DPR dengan pemerintah. Ini memastikan bahwa hasil kerja dan keputusan DPR dihormati dan diimplementasikan oleh pihak eksekutif.
Melalui penerapan fungsi-fungsi ini, Hak Angket DPR bukan hanya sebagai alat pengawasan, tetapi juga sebagai instrumen untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam berbagai aspek pemerintahan. Dengan demikian, hak angket menjadi pondasi yang kuat dalam menjaga prinsip-prinsip demokrasi dan good governance di Indonesia.
Advertisement
Pengertian Hak Angket dan Dasar Hukumnya
Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan suatu wewenang, yang menjadi kekuatan sentral dalam sistem demokrasi Indonesia. Dengan dasar hukum yang kuat, hak ini memberikan DPR kemampuan untuk menyelidiki dan meninjau masalah-masalah yang dianggap memiliki dampak signifikan terhadap kepentingan negara dan masyarakat. Dalam prakteknya, hak angket digunakan sebagai instrumen pengawasan terhadap kinerja pemerintah. DPR dapat meminta penjelasan dan memberikan pertanyaan mendalam kepada pihak-pihak terkait, termasuk unsur pemerintah. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif terkait suatu isu, memahami permasalahan dengan lebih mendalam, dan merumuskan langkah-langkah konstruktif untuk perubahan kebijakan atau tindakan konkret.
DPR dapat memulai penyelidikan ini atas usulan dari fraksi-fraksi di DPR atau bahkan atas inisiatif sendiri. Setelah proses penyelidikan selesai, DPR memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan atau memberikan rekomendasi terkait dengan masalah yang sedang diselidiki. Dasar konstitusional Hak Angket DPR tertuang dalam Pasal 20A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Landasan hukum hak angket DPR juga dapat ditemukan dalam berbagai peraturan, termasuk Pasal 73-87 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). UU MD3 secara komprehensif mengatur kewenangan, tugas, dan wewenang DPR, termasuk kewenangan untuk melaksanakan Hak Angket.
Dengan landasan hukum yang kuat ini, hak angket DPR menjadi alat yang efektif dalam melakukan penyelidikan terhadap isu-isu strategis. Ini memberikan dasar yang kuat dan mengikat, menegaskan peran kritis DPR dalam menjaga kepentingan negara dan masyarakat melalui mekanisme pengawasan yang ketat dan proporsional.
Contoh Penggunaan Hak Angket DPR
Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan kewenangan yang memberikan DPR wewenang untuk melakukan penyelidikan mendalam, terhadap suatu masalah atau kebijakan pemerintah. Instrumen ini memiliki peran sentral, dalam mengawasi kinerja pemerintah dan lembaga negara lainnya, menjadikannya sebagai elemen krusial dalam sistem demokrasi Indonesia.
Salah satu episode penting dalam penerapan Hak Angket DPR terjadi pada tahun 2009, saat DPR menggunakan haknya untuk menyelidiki kasus Bank Century. Penerapan hak angket ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang dinilai kontroversial dalam menangani kasus tersebut. Hasil dari penyelidikan ini tidak hanya memberikan gambaran mendalam tentang kebijakan pemerintah, tetapi juga mencetuskan dampak signifikan yang mendorong perubahan dalam mekanisme pengawasan terhadap sektor perbankan.
Contoh lain menyangkut penggunaan Hak Angket dalam kasus PT Freeport Indonesia. Hak ini digunakan untuk mengawasi kinerja perusahaan dan kebijakan pemerintah terkait dengan sumber daya alam. Dengan mendalami masalah ini, hak angket DPR tidak hanya menjadi alat pengawasan, tetapi juga menjadi instrumen untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan dalam kebijakan terkait sumber daya alam yang vital.
Penting untuk mencatat bahwa contoh-contoh kasus tersebut mencerminkan relevansi dan dampak besar hak angket DPR dalam pengawasan kinerja pemerintah dan lembaga negara. Melalui proses penyelidikan yang teliti, hak angket bukan hanya sekadar instrumen kontrol, tetapi juga merupakan alat untuk mendorong perubahan positif dan peningkatan dalam tata kelola pemerintahan.
Advertisement