Sukses

Profil Hadi Tjahjanto Menkopolhukam Pengganti Mahfud MD, Ketahui Pengalamannya

Hadi Tjahjanto adalah seorang perwira militer yang berpengalaman sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Liputan6.com, Jakarta - Profil Hadi Tjahjanto, pengganti Mahfud MD, sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) memiliki perjalanan karier panjang. Sebelum menjabat sebagai Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto telah melalui berbagai posisi kunci dalam kariernya.

Dari latar belakangnya sebagai perwira militer hingga pengalaman sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto telah membuktikan kualitas kepemimpinannya.

Seiring dengan perjalanan kariernya yang cemerlang, profil Hadi Tjahjanto sebagai pengganti Mahfud MD menonjolkan dedikasi yang kuat terhadap pelayanan publik. Dalam kurun waktu hampir dua tahun sebagai Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto telah menghadirkan berbagai inovasi dan kebijakan progresif.

Penunjukannya sebagai Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto membawa harapan baru dalam dinamika politik, hukum, dan keamanan di Indonesia. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam profil Hadi Tjahjanto Menkopolhukam pengganti Mahfud MD, Kamis (22/2/2024).

2 dari 3 halaman

1. Pendidikan Formal

Hadi Tjahjanto lahir pada tanggal 8 November 1963 di Malang. Ia memulai pendidikan dan pelatihan militer di Akademi Angkatan Udara pada awal 1980-an. Proses pendidikan ini mencakup berbagai aspek militer dan teknis penerbangan. Pada tahun 1986, setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi, Hadi lulus dan siap untuk memulai karier militernya.

  1. Sekolah Menengah Atas (SMA): Lulus Tahun 1982 Hadi Tjahjanto menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA pada tahun 1982. Ini merupakan langkah awal dalam pendidikan formalnya sebelum memasuki dunia pendidikan militer.
  2. Akademi Angkatan Udara: Lulus Tahun 1986 Setelah menyelesaikan SMA, Hadi bergabung dengan Akademi Angkatan Udara. Di sini, ia menjalani pelatihan intensif dan pendidikan militer untuk mempersiapkan diri menjadi seorang perwira di Angkatan Udara.
  3. Sekolah Penerbangan: Lulus Tahun 1987 Setelah lulus dari Akademi Angkatan Udara, Hadi melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti Sekolah Penerbangan. Ini adalah tahap penting dalam pengembangan keterampilan penerbangan dan pemahaman tentang teknologi pesawat udara.
  4. Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara: Lulus Tahun 1995 Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara adalah tempat di mana para perwira TNI AU mengasah kemampuan kepemimpinan, strategi militer, dan manajemen taktis. Hadi menyelesaikan pendidikan ini pada tahun 1995.
  5. S1: Lulus Tahun 1997 Hadi juga mengejar gelar sarjana (S1) di bidang yang mungkin terkait dengan kebutuhan profesionalnya di Angkatan Udara. Gelar ini memberikan dasar akademis yang kuat untuk mendukung perannya sebagai perwira militer.
  6. Sekolah Instruktur Penerbangan: Lulus Tahun 1999 Sebagai seorang instruktur penerbangan, Hadi bertanggung jawab untuk melatih dan mengembangkan kemampuan pilot baru dan yang sudah berpengalaman. Sekolah ini memberinya keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin dan pendidik yang efektif.
  7. College Interarmes De Defence (Sesko Perancis): Lulus Tahun 2001 Hadi mengeksplorasi pendidikan di luar negeri dengan mengikuti program di College Interarmes De Defence (Sesko Perancis). Ini memberinya wawasan internasional dan pemahaman yang lebih mendalam tentang strategi pertahanan dan keamanan.
  8. Sekolah Staf dan Komando TNI: Lulus Tahun 2009 Sekolah Staf dan Komando TNI adalah tahap lanjutan dalam pendidikan militer yang dirancang untuk membekali para perwira dengan keterampilan strategis dan pemahaman yang dibutuhkan untuk memimpin di tingkat operasional dan strategis.
  9. PPSA Lemhannas RI: Lulus Tahun 2015 Sebagai tahap akhir dalam pendidikan militer formalnya, Hadi mengikuti Program Pendidikan dan Pelatihan Lanjutan (PPSA) di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI). Ini adalah persiapan terakhir sebelum dia terlibat dalam peran kepemimpinan yang lebih besar dalam Angkatan Udara dan pemerintahan.

2. Awal Karier di TNI-AU

Setelah menyelesaikan pendidikan, Hadi memulai karier militer sebagai pilot pesawat angkut ringan Cassa di Skuadron 4 di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Sebagai seorang pilot muda, ia bertanggung jawab atas berbagai tugas terkait penerbangan dan latihan di skuadron tersebut. Pengalaman awal ini membentuk dasar karier militernya.

3. Peningkatan Karier di TNI-AU

Selama bertugas di TNI AU, Hadi menunjukkan komitmen dan kinerja yang baik, yang menghasilkan promosi dan tanggung jawab tambahan. Dengan naiknya pangkat dan penugasan sebagai perwira menengah, Hadi terlibat dalam berbagai aspek administrasi dan operasional di TNI AU, termasuk di antaranya sebagai Komandan Lanud Adi Sumarmo Solo.

3 dari 3 halaman

4. Pengalaman sebagai Juru Bicara dan Sekretaris Militer Presiden

Selain tanggung jawab operasional, Hadi juga terlibat dalam bidang komunikasi dan hubungan masyarakat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU dan juru bicara. Penunjukannya sebagai sekretaris militer Presiden Jokowi menunjukkan kepercayaan yang diberikan kepadanya dalam peran penting dalam administrasi presiden.

5. Pengalaman di Kementerian Pertahanan

Masuk ke dalam lingkungan Kementerian Pertahanan memberikan Hadi pengalaman yang berbeda dalam bidang strategis nasional. Sebagai Inspektur Jenderal, ia terlibat dalam penilaian dan pengawasan terhadap berbagai program dan kebijakan di Kementerian Pertahanan, yang merupakan elemen penting dalam menjaga integritas dan efektivitas lembaga pertahanan negara.

6. Panglima TNI

Pengangkatan Hadi sebagai Panglima TNI menunjukkan pengakuan atas kepemimpinan dan pengalaman militernya yang luas. Sebagai Panglima TNI, Hadi memiliki tanggung jawab tertinggi dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara, serta mengkoordinasikan operasi dan kebijakan antar cabang-cabang angkatan bersenjata.

7. Menteri ATR/BPN (Agraria/Badan Pertanahan Nasional)

Penunjukan Hadi sebagai Menteri ATR/BPN menandai pergeseran fokusnya dari aspek militer ke ranah administrasi pemerintahan. Sebagai Menteri ATR/BPN, ia bertanggung jawab atas kebijakan dan implementasi terkait agraria, tata ruang, dan pertanahan nasional, yang memiliki dampak langsung pada pembangunan dan tata kelola sumber daya negara.

Pencapaiannya ketika menjabat sebagai Menteri ATR/BPN:

  1. Pencapaian PTSL Tertinggi: Sejak 2017 Hadi Tjahjanto mencatatkan prestasi yang signifikan dalam Program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap). Pada tahun 2023, Kementerian ATR/BPN mencapai realisasi tertinggi sejak tahun 2017 dengan 12,1 juta bidang tanah terdaftar. Capaian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, bahkan saat Hadi baru menjabat setengah tahun pada tahun 2022.
  2. Luncurkan Hotline Pengaduan dan PELATARAN: Hadi Tjahjanto menunjukkan perhatiannya terhadap pelayanan kepada masyarakat dengan meluncurkan inovasi seperti hotline pengaduan (0811-1068-0000) dan program PELATARAN. Hotline ini memberikan akses langsung bagi masyarakat untuk menyampaikan pengaduan terkait pelayanan BPN. Sementara itu, PELATARAN merupakan loket khusus untuk pemilik tanah yang membutuhkan pelayanan langsung tanpa perantara, dan program ini dilaksanakan pada akhir pekan untuk meningkatkan keterjangkauan pelayanan.
  3. Tetapkan 13 Kota Lengkap: Hadi Tjahjanto berhasil mendorong 13 daerah untuk meraih predikat Kabupaten/Kota Lengkap pada akhir tahun 2023. Kabupaten/Kota Lengkap menunjukkan bahwa seluruh bidang tanah di wilayah tersebut telah terdaftar, terpetakan, dan bersertifikat. Keberhasilan ini memberikan kepastian hukum, meminimalisir sengketa dan konflik pertanahan, serta mengatasi permasalahan mafia tanah.
  4. Luncurkan Sertifikat Tanah Elektronik: Peluncuran Sertifikat Tanah Elektronik merupakan salah satu terobosan positif di bawah kepemimpinan Hadi Tjahjanto. Setelah penantian cukup panjang, program ini resmi diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2023. Hadi Tjahjanto juga menunjuk sejumlah daerah, terutama 13 Kabupaten/Kota Lengkap, untuk mengimplementasikan Sertifikat Tanah Elektronik, yang memberikan kepraktisan dan kecepatan dalam transaksi tanah.
  5. Gebuk Mafia Tanah: Hadi Tjahjanto memberikan perhatian serius terhadap masalah mafia tanah. Selama tahun 2022, Kementerian ATR/BPN berhasil menuntaskan 60 kasus mafia tanah, dan pada tahun 2023, sebanyak 62 kasus diselesaikan. Lebih dari 159 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus-kasus ini, dan lebih dari 8.018 hektar tanah berhasil diselamatkan dari modus kejahatan pertanahan. Ini tidak hanya melindungi hak-hak pemilik tanah, tetapi juga mencegah potensi kerugian tanah yang signifikan.

8. Menjadi Menkopolhukam Menggantikan Mahfud MD

Pada tanggal 5 Juni 2022, Hadi Tjahjanto diangkat oleh Jokowi sebagai Menteri ATR/BPN. Ia menjalankan tugas tersebut selama hampir dua tahun sebelum kemudian dipindahkan ke posisi Menkopolhukam pada tanggal 21 Februari 2024.

Pelantikan Hadi sebagai Menkopolhukam menempatkannya pada posisi pemerintahan tertinggi dalam bidang politik, hukum, dan keamanan menggantikan Mahfud MD. Sebagai Menkopolhukam, Hadi memiliki tanggung jawab besar dalam mengkoordinasikan kebijakan dan operasi terkait dengan stabilitas politik, hukum, dan keamanan nasional, yang merupakan aspek vital dalam menjaga ketahanan negara.