Sukses

Apa itu Nisfu Syaban? Berikut Keutamaan dan Amalan yang Dianjurkan

Sebagai sebuah momen bersejarah dalam kalender Islam, apa itu Nisfu Syaban membangkitkan semangat umat Muslim untuk memperbanyak ibadah dan introspeksi diri.

Liputan6.com, Jakarta Malam Nisfu Syaban yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban dalam penanggalan Hijriah, adalah salah satu momen yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dalam tradisi Islam, malam ini dianggap istimewa dan penuh berkah. Dipercaya bahwa pada malam ini, Allah SWT memberikan ampunan kepada hamba-Nya dan menetapkan takdir untuk tahun yang akan datang.

Sebagai sebuah momen bersejarah dalam kalender Islam, apa itu Nisfu Syaban membangkitkan semangat umat Muslim untuk memperbanyak ibadah dan introspeksi diri. Berbagai amalan mulia dilakukan pada malam ini untuk memperoleh keberkahan sebanyak-banyaknya. Mulai dari zikir, doa, puasa sunnah, hingga berbagai amal ibadah lainnya. 

Apa itu Nisfu Syaban menjadi momen beribadah juga kesempatan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mengisi malam tersebut dengan amal ibadah yang baik, umat Muslim berharap dapat meraih ampunan dan berkah yang melimpah dari Sang Pencipta. Berikut ulsan lebih lanjut tentang apa itu Nisfu Syaban yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (22/2/2024).

2 dari 5 halaman

Malam Dibukakan 300 Pintu Rahmat

Nisfu Syaban, merupakan momen yang sangat istimewa dalam kalender Islam, yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban, tepatnya hari ke-15 bulan Syaban. Apa itu Nisfu Syaban berasal dari kata majemuk daru bahasa Arab, ‘nisfu’ dan ‘syaban’.

Nisfu berasal dari kata nashafa, yanshifu, nashfan yang bermakna mencapai tengah-tengah atau setengah. Sementara Syaban bermakna bulan Syaban, atau bulan ke-8 tahun Hijriah. Maka, Nisfu Syaban secara harfiah dapat diartikan sebagai pertengahan bulan Syaban. 

Allah SWT membuka 300 pintu rahmat dan ampunan bagi manusia pada malam Nisfu Syaban. Dilansir dari ntb.kemenag.go.id, dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

"Jibril telah datang kepadaku pada malam Nisfu Syaban lalu berkata; "Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat, oleh karena itu, bangunlah dan dirikanlah sholat, serta angkatlah kepalamu dan kedua tanganmu ke langit (Berdo'a)."

Kemudian Nabi bertanya, “Apakah arti malam ini?"

Jibril pun menjawab, “Malam ini telah dibuka 300 pintu rahmat dan pintu ampunan, Allah SWT orang akan mengampuni dosa sekalian yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Kecuali seorang ahli sihir. Tukang ramal. Orang yang suka bermusuhan. Orang yang suka mengadu domba. Pemabuk. Orang yang durhaka pada kedua orang tuanya. Dan orang yang memutuskan silaturahim. Mereka tidak akan di ampuni oleh Allah SWT."

Masyarakat kemudian muslim menjadikan malam Nisfu Syaban sebagai momen untuk memperbanyak ibadah sesuai dengan contoh yang diberikan Rasulullah. Selain mendapat pahala, melakukan ibadah sunah di malam Nisfu Syaban juga akan meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah SWT.

3 dari 5 halaman

Sejarah Peringatan Malam Nisfu Syaban

Memperbanyak ibadah di malam Nisfu Syaban memang dicontohkan langsung oleh Rasulullah. Namun malam Nisfu Syaban sebagai sebuah peringatan merupakan tradisi yang dimulai oleh sekelompok ulama Tabi'in di daerah Syam. Al-Imam Al-Qasthalani dalam kitabnya Al-Mawahib Al-Laduniyah menjelasakan, ulama-ulama seperti Khalid bin Ma'dan dan Makhul adalah contoh dari mereka yang memulai tradisi ini dengan sungguh-sungguh beribadah pada malam Nisfu Syaban.

Peringatan ini kemudian menyebar dan diikuti oleh masyarakat, terutama di wilayah Suriah modern. Namun, penting untuk dicatat bahwa perayaan malam Nisfu Syaban ini tidak ada pada zaman Rasulullah dan para Sahabatnya. Seiring dengan penyebarannya, tradisi ini mendapat respon yang beragam dari ulama dan cendekiawan Islam.

Beberapa ulama, terutama di wilayah Hijaz, termasuk Atha' dan Ibnu Abi Malikah, menolak peringatan malam Nisfu Syaban ini. Mereka menganggapnya sebagai bid'ah atau inovasi dalam agama. Pendapat ini juga dikuatkan oleh Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari kalangan fuqaha' Madinah, serta Ashab Maliki dan ulama lainnya.

4 dari 5 halaman

Keutamaan Malam Nisfu Syaban

Malam apa itu Nisfu syaban menjadi momen yang dipenuhi dengan keistimewaan yang luar biasa bagi umat Muslim. Berdasarkan sejumlah hadits Rasulullah SAW, terdapat beberapa keutamaan yang menegaskan pentingnya memperbanyak amalan pada malam tersebut, berikut di antanta.

1. Malam Diangkatnya Amalan kepada Allah SWT

Dalam hadits riwayat Imam Nasa'i, Rasulullah SAW menjelaskan,

"Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; Aku bertanya; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya'ban?" Beliau bersabda: "Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan yang di sana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa." (H.R. Imam Nasa'i No. 2356)

2. Allah Mengampuni Dosa-dosa Seluruh Makhluknya

Malam Nisfu Syaban menjadi malam yang tepat untuk meminta ampunan dan membersihkan diri dari dosa-dosa.

"Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah telah menceritakan kepada kami Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin 'Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah SWT melihat kepada makhluk-Nya pada malam nisfu Sya'ban, lalu memberikan ampunan kepada seluruh makhluk-Nya kecuali dua orang yang saja, orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh seseorang." (HR. Musnad Ahmad No.6642)

3. Allah Mengabulkan Semua Doa-doa

Dalam salah satu riwayat hadits dijelaskan bahwa, 

"Menceritakan kepada kami Hasan bin Ali al-Khallah, menceritakan kepada kami Abd. Razzaq, memberitakan kepada kami Ibnu Abi Sabrah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari Mu'awiyah bin Abdillah bin Ja'far, dari Ayahnya, dari Ali bin Abi Thalib, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Bilang datang malam nisfu sya'ban maka lakukanlah Qiyamul Lail dan puasa pada siang harinya, karena ketika matahari terbenam Allah turun pada malam itu ke langit dunia dan berkata, Adakah yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya, adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberikannya, adakah yang tertimpa penyakit, niscaya Aku akan menyembuhkannya, adakah..., adakah..., hingga terbit fajar." (HR. Ibnu Majah No. 1388)

4. Malam yang Paling Mustajab untuk Berdoa

Malam Nisfu Syaban termasuk salah satu dari lima malam yang tidak akan ditolak doa di dalamnya. Dalam salah satu riwayat Rasulullah bersabda,

"Lima malam yang tidak akan ditolak doa di dalamnya: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan Malam Idul Adha". 

5. Malam Dibukanya 300 Pintu Rahmat dan Ampunan Allah SWT

Seperti sudah dijelakan sebelumnya malam Nisfu Syaban adalah malam dibukanya 300 pintu rahmat dan ampunan Allah SWT. 

5 dari 5 halaman

Ibadah yang Dianjurkan di Malam Nisfu Syaban

Apa itu  Nisfu Syaban menjadi momen yang tepat untuk memperbanyak amalan ibadah. Berikut beberapa amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban.

1. Membaca Al-Quran

Membeca Al-Quran menjadi amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. dalam sebuat riwayat hadits dijelsakan,

Dari Abu Umamah, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR Muslim)

2. Perbanyak Istighfar

Istighfar atau meminta ampunan kepada Allah SWT juga menjadi amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban. Memohon ampunan adalah langkah penting dalam membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan, dan Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan bagi hamba-Nya.

3. Puasa

Sebenarnya tidak ada hari khusus yang dianjurkan untuk melakukan puasa sunah di bulan Syaban. Artinya, tidak hanya pada hari ke-15 bulan Syaban puasa sunah dapat dilakukan. Memperbanyak puasa sunah di bulan Syaban juga dapat menjadi sarana membiasakan diri berpuasa menjelang bulan Ramadan.

4. Pengingat untuk Segera Menunaikan Qadha Ramadan

Nisfu Syaban juga menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk segera menunaikan qadha puasa Ramadan yang masih tertunda. Menunaikan kewajiban ini adalah langkah penting dalam menegakkan ketaatan kepada Allah SWT.

Shalat tahajud adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama pada malam Nisfu Syaban. Rasulullah SAW menjelaskan, 

"Sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah -Muharram-. Sebaik-baiknya shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR Muslim).

Â