Sukses

Kelas Akselerasi adalah Percepatan Pendidikan, Ini Pro Kontranya

Satu aspek yang mencolok dalam kelas akselerasi adalah durasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan program.

Liputan6.com, Jakarta Kelas akselerasi adalah sebuah program pendidikan yang menawarkan wadah khusus bagi siswa yang menonjol dan memiliki prestasi akademis tinggi. Mereka yang terpilih untuk mengikuti program ini dianggap sebagai anak-anak jenius di lingkungan sekolah mereka. Dalam kelas akselerasi, mereka diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi materi secara lebih mendalam dan maju melalui kurikulum dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas reguler.

Satu aspek yang mencolok dalam kelas akselerasi adalah durasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan program. Berbeda dengan siswa kelas reguler yang membutuhkan tiga tahun untuk mendapatkan ijazah SMA, siswa kelas akselerasi dapat menyelesaikan kurikulum yang sama dalam waktu hanya dua tahun. Program ini meningkatkan intensitas belajar siswa-siswa hingga waktu pendidikan mereka menjadi lebih singkat dibanding kelas reguler.

Selain kemampuan akademis, keputusan untuk memasuki kelas akselerasi harus diimbangi pertimbangan faktor-faktor seperti motivasi, kematangan emosional, dan kesiapan untuk menghadapi tantangan baru. Sebab, program ini menawarkan lingkungan belajar yang lebih menantang dengan tujuan mengoptimalkan potensi siswa secara optimal. Berikut ulasan lebih lanjut tentang kelas akselerasi adalah program pendidikan untuk anak-anak dengan kemampuan di atas rata-rata yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (22/2/2024).

2 dari 4 halaman

Apa itu Kelas Akselerasi

Kelas akselerasi adalah program khusus yang ditujukan untuk anak-anak berbakat, yang menawarkan percepatan dalam proses pembelajaran baik dari segi waktu maupun kurikulum. Sebagai contoh, siswa di tingkat SMP umumnya memerlukan tiga tahun untuk menyelesaikan pendidikan mereka, di kelas akselerasi, mereka dapat menyelesaikan program belajar dalam waktu dua tahun.

Program ini didesain sedemikian rupa agar anak-anak berbakat dapat mencapai potensi maksimal mereka dalam prestasi akademis sesuai dengan bakat yang dimiliki. Anak-anak yang sesuai untuk masuk ke dalam kelas akselerasi adalah mereka yang memiliki kecerdasan tinggi, kreativitas yang berkembang, dan motivasi yang tinggi untuk belajar. diperlukan kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa untuk dapat mengikuti tantangan pembelajaran yang intensif.

Kriteria untuk masuk ke dalam kelas akselerasi umumnya melibatkan berbagai aspek, seperti memiliki IQ minimal 130 dan memiliki prestasi, motivasi, serta kreativitas yang unggul. Namun, kecerdasan saja tidaklah cukup, karena diperlukan juga prestasi lain yang menonjol untuk memastikan bahwa anak benar-benar cocok dan mampu bertahan dalam lingkungan pembelajaran yang khusus ini.

 

 

3 dari 4 halaman

Jenis Program Akselerasi

Program akselerasi menawarkan berbagai cara bagi siswa berbakat untuk mengejar pembelajaran sesuai dengan potensi mereka. Berikut adalah beberapa jenis program akselerasi yang dianjurkan oleh Australian Association for the Education of the Gifted and Talente. 

1. Loncat Kelas

Program ini memungkinkan siswa untuk melompati satu atau lebih kelas dalam satu atau lebih mata pelajaran. Sebagai contoh, seorang siswa dapat langsung naik dari kelas 3 SD ke kelas 5 SD, memberikan mereka kesempatan untuk mengeksplorasi materi yang lebih menantang dan sesuai dengan kemampuan mereka.

2. Masuk Sekolah Lebih Awal

Program ini memperbolehkan siswa untuk memulai pendidikan formal mereka pada usia yang lebih muda dari rekan sekelas mereka. Ini memberikan kesempatan bagi siswa yang lebih berkembang secara akademis untuk tidak terjebak dalam pembelajaran yang mungkin terlalu lambat bagi mereka.

3. Percepatan Kelas

Dalam percepatan kelas, siswa belajar dengan dua atau lebih kurikulum dalam waktu yang lebih cepat dari tahun akademik normal. Ini berarti mereka dapat menyelesaikan materi dua kelas atau lebih dalam satu tahun pelajaran. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk berkembang lebih cepat dalam aspek akademis tertentu.

4. Percepatan Berbasis Mata Pelajaran

Program ini memberikan siswa kesempatan untuk belajar di tingkat kelas yang lebih tinggi untuk mata pelajaran tertentu. Ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti belajar di kelas mereka sendiri dengan materi kelas yang lebih tinggi, menghadiri kelas yang lebih tinggi untuk mata pelajaran tersebut, atau bahkan melalui pendaftaran ganda di tingkat sekolah yang lebih tinggi untuk mata pelajaran tertentu, seperti mempelajari mata pelajaran universitas saat masih di sekolah menengah.

belajar mereka, memastikan bahwa mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka dalam lingkungan pembelajaran yang mendukung.

4 dari 4 halaman

Pro Kontra Kelas Akselerasi

Pro dan kontra terkait kelas akselerasi masih menjadi perdebatan di dunia pendidikan. Ini juga menjadi bahan pertimbangan orang tua dan pendidik dalam mengambil keputusan terkait pendidikan anak.

Kelas akselerasi diakui oleh para ahli sebagai program yang ideal bagi anak-anak dengan kemampuan di atas rata-rata. Anak-anak berbakat memang memiliki kecenderungan kehilangan motivasi dan merasa bosan jika dibiarkan di kelas reguler yang tidak menantang. Melalui kelas akselerasi, anak-anak ini dapat mengembangkan potensi mereka dengan lebih baik dan mempercepat proses pendidikan mereka. Selain itu, mereka dapat memulai karir atau studi lanjutan lebih awal, memungkinkan mereka untuk meraih kesuksesan lebih cepat.

Namun, ada pula dampak negatif yang harus dipertimbangkan. Kritikus kelas akselerasi menekankan bahwa perkembangan sosial dan emosional anak bisa terganggu karena masuk ke kelas yang lebih tinggi secara kronologis. Anak-anak yang lebih muda rentan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru, kesulitan dalam menjalin hubungan sosial, dan bahkan risiko menjadi target bullying oleh teman sekelas yang lebih tua.

Orang tua perlu mempertimbangkan dengan seksama karakteristik dan kesiapan anak mereka sebelum memutuskan apakah kelas akselerasi merupakan pilihan yang tepat. Kesiapan secara sosial dan emosional harus menjadi pertimbangan utama, selain kemampuan akademis. Selain itu, memahami bahwa setiap anak memiliki kebutuhan dan karakteristik yang unik penting untuk diingat, dan keputusan harus didasarkan pada pemahaman mendalam tentang anak itu sendiri.

Dalam menghadapi dilema ini, penting bagi orang tua untuk konsultasi dengan ahli pendidikan dan psikologis, serta mendengarkan pendapat anak mereka sendiri. Keselamatan dan kesejahteraan anak harus selalu menjadi prioritas utama, dan keputusan harus dibuat dengan memperhatikan semua faktor yang relevan.