Sukses

Bacaan Doa Buka Puasa Nisfu Syaban Arab, Latin dan Artinya

Bacaan doa buka puasa nisfu syaban dalam bahasa Arab, latin dan artinya

Liputan6.com, Jakarta Bacaan doa buka puasa nisfu syaban adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh umat muslim di tengah bulan Nisfu Syaban. Doa buka puasa nisfu syaban ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat muslim, karena bulan Nisfu Sya'ban merupakan bulan penuh berkah dan ampunan. Banyak umat muslim yang memanfaatkan malam nisfu sya'ban untuk melakukan ibadah, termasuk berpuasa dan berdoa. Doa buka puasa nisfu syaban ini sangat penting untuk dibaca sebagai tanda syukur atas rahmat dan ampunan yang diberikan oleh Allah SWT.

Doa buka puasa nisfu syaban merupakan salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim. Dengan membaca doa tersebut, umat muslim diharapkan mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Bacaan doa buka puasa nisfu syaban juga menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Melalui doa ini, umat muslim mengungkapkan rasa syukur dan kepatuhan kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan-Nya.

Bacaan doa buka puasa nisfu syaban juga menjadi simbol kebersamaan umat muslim dalam menjalankan ibadah. Dengan mengucapkan doa bersama-sama, umat muslim dapat merasakan kebersamaan dan kekuatan dalam menjalankan ibadah. Doa buka puasa nisfu syaban juga menjadi wadah untuk memperkuat silaturahmi dan ukhuwah islamiyah di antara sesama umat muslim. Oleh karena itu, semoga dengan membaca doa buka puasa nisfu syaban, umat muslim semakin dekat dengan Allah SWT dan mendapatkan berkah serta ampunan-Nya.

Untuk lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber bacaan doa buka puasa nisfu syaban dalam bahasa Arab, latin dan artinya pada Jumat (23/2).

2 dari 4 halaman

Doa Buka Puasa Nisfu Syaban

Doa Buka Puasa Nisfu Syaban memiliki kedalaman makna dan keistimewaan tersendiri dalam rangkaian ibadah umat Islam. Pada malam yang penuh berkah ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan ibadah sebagai bentuk penghormatan dan kesungguhan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu doa yang dianjurkan pada saat berbuka puasa Nisfu Syaban adalah:

"ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ"

(Dzahabazh zhoma'u wabtallatil uruqu wa tsabatal ajru insya Allah)

Artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."

Doa ini mencerminkan rasa syukur dan ketergantungan umat Muslim kepada Allah yang telah memberikan kekuatan untuk menahan lapar dan dahaga selama berpuasa. Selain itu, doa ini juga mengandung harapan akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Selain doa di atas, terdapat pula doa lanjutannya:

"اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ"

(Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina)

Artinya: Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmatMu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.

Doa ini mencakup ungkapan rasa syukur atas nikmat puasa, keimanan, ketergantungan kepada Allah, serta doa memohon rahmat-Nya yang melimpah. Dengan doa ini, umat Muslim menyadari bahwa segala sesuatu yang mereka lakukan selama berpuasa adalah sebagai bentuk ibadah kepada Allah dan sebagai wujud ketaatan kepada-Nya.

 

3 dari 4 halaman

Anjuran Puasa Nisfu Syaban dan Dalilnya

Anjuran puasa Nisfu Syaban didasarkan pada beberapa hadits yang menyebutkan anjuran dari Rasulullah SAW untuk berpuasa pada pertengahan bulan Syaban. Berikut adalah salah satu hadits yang merincikan anjuran puasa Nisfu Syaban:

Hadits Anjuran Puasa Nisfu Syaban:

Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan at-Tirmidzi:

"Apabila masuk setengah bulan Sya'ban, maka hendaklah kalian memperbanyak puasa di dalamnya, karena pada malam nisfu (pertengahan) Sya'ban, Allah menetapkan takdir hamba-hamba-Nya."

(HR. at-Tirmidzi)

Hadits ini mengandung anjuran untuk memperbanyak puasa pada bulan Syaban, terutama pada malam pertengahannya atau Nisfu Syaban. Dalam hadits ini, Rasulullah SAW menekankan pentingnya menjalankan puasa pada bulan ini karena pada malam tersebut Allah menentukan takdir hamba-hamba-Nya.

Doa yang Dikabulkan pada Malam Nisfu Syaban:

Beberapa riwayat menunjukkan bahwa malam Nisfu Syaban merupakan malam di mana doa-doa dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, berpuasa pada malam ini dianggap sebagai cara untuk mendapatkan ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah.

Meskipun sebagian ulama memiliki perbedaan pendapat tentang status hadits terkait Nisfu Syaban, sebagian besar menganggapnya sebagai hadits hasan (baik) atau dha'if jiddan (lemah sekali). Oleh karena itu, anjuran berpuasa Nisfu Syaban dianggap sebagai amalan sunnah yang dianjurkan.

Dengan menjalankan puasa Nisfu Syaban sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW, umat Islam berharap untuk mendapatkan berbagai keberkahan dan ampunan Allah, serta mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

4 dari 4 halaman

Tata Cara Puasa Nisfu Syaban

Tata cara Puasa Nisfu Syaban merupakan serangkaian amalan yang dapat dilakukan oleh umat Islam untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan Allah SWT. Inilah beberapa langkah yang dapat diikuti:

1. Melafalkan Niat

Puasa Nisfu Syaban dimulai dengan melafalkan niat. Niat ini dapat diucapkan secara lisan atau dalam hati, dengan contoh niat sebagai berikut:

"نَوَيْتُ الصَّوْمَ فِى النّصفِ مِنْ شَعْبَانَ سُنَّة اللَّهِ تَعَالَى"

(Nawaitush shauma fin nishfi min sya'bana sunnatan lillahi ta'ala)

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah pada pertengahan bulan Syaban karena Allah Swt."

2. Makan Sahur

Sebagaimana puasa sunnah lainnya, puasa Nisfu Syaban lebih baik dimulai dengan makan sahur. Makan sahur dilakukan sebelum masuk waktu subuh dan imsak, memastikan umat Islam memiliki kekuatan untuk menunaikan ibadah puasa dengan baik.

3. Menahan Diri

Selama berpuasa, umat Islam diwajibkan menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan perilaku-perilaku yang dapat merusak nilai ibadah. Ketaatan terhadap aturan-aturan puasa menjadi kunci keberhasilan amalan ini.

4. Menjaga Diri

Selain menahan diri secara fisik, umat Islam juga dihimbau untuk lebih menjaga diri dari perbuatan-perbuatan dosa, seperti berkata kotor, menggunjing, atau melakukan perbuatan tercela. Puasa Nisfu Syaban tidak hanya mengajarkan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang tinggi.

5. Segera Berbuka Puasa

Kedisiplinan dalam menaati waktu berbuka puasa juga menjadi bagian penting dari tata cara puasa Nisfu Syaban. Umat Islam diwajibkan untuk segera berbuka puasa pada waktu yang tepat saat tiba waktu maghrib, sebagai bentuk ketaatan dan tunduk kepada perintah Allah SWT.

Dengan mempraktikkan tata cara puasa Nisfu Syaban ini, umat Islam diharapkan dapat mendapatkan keberkahan dan ampunan Allah SWT, serta memperoleh manfaat spiritual dalam menghadapi bulan suci Ramadhan yang segera tiba.