Sukses

Aksesibilitas Adalah Keteraksesan, Ini Faktor dan Jenisnya

Pengertian, faktor dan jenis Aksesibilitas

Liputan6.com, Jakarta Aksesibilitas adalah konsep yang mendasar dalam membangun masyarakat yang inklusif dan ramah bagi semua individu, tanpa memandang latar belakang, kondisi fisik, atau kebutuhan khusus. Aksesibilitas adalah jantung dari kesetaraan dan kesempatan yang adil, memberikan akses yang mudah dan setara terhadap layanan, fasilitas, dan lingkungan bagi semua orang. Dalam esensinya, aksesibilitas adalah landasan bagi keadilan sosial dan pembangunan yang berkelanjutan.

Aksesibilitas adalah lebih dari sekadar kemampuan fisik untuk mengakses tempat-tempat umum. Aksesibilitas adalah tentang menghilangkan hambatan-hambatan yang dapat menghalangi individu dari berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya. Ini mencakup akses fisik yang memadai, tetapi juga mencakup akses terhadap informasi, transportasi, layanan kesehatan, dan pendidikan. Dengan demikian, aksesibilitas tidak hanya tentang menciptakan jalur yang dapat dilalui, tetapi juga tentang membangun jembatan yang menghubungkan semua orang ke peluang yang sama.

Dalam dunia yang semakin terhubung dan kompleks, pemahaman tentang aksesibilitas menjadi semakin penting. Aksesibilitas adalah prinsip yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat, mulai dari desain bangunan dan infrastruktur hingga pengembangan teknologi dan layanan. Ini bukan hanya masalah praktis, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar, mengakui bahwa setiap individu memiliki hak untuk diakui, dihormati, dan diakses dalam segala hal. Oleh karena itu, memperjuangkan aksesibilitas bukan hanya tugas bagi beberapa, tetapi tanggung jawab bersama bagi semua.

Untuk itu, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian, faktor dan jenis Aksesibilitas pada Jumat (23/2). 

2 dari 4 halaman

Pengertian Aksesibilitas

Aksesibilitas, dalam konteks bahasa Inggris, merujuk pada hal yang mudah dicapai. Lebih dari sekadar ketersediaan, aksesibilitas menyoroti ketersediaan yang dapat dijangkau dengan mudah. Menurut definisi dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, aksesibilitas diartikan sebagai kemudahan yang disediakan bagi penyandang disabilitas untuk mencapai kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.

Dalam pengertian yang lebih luas, aksesibilitas juga mencakup ukuran kemudahan lokasi untuk dijangkau melalui sistem transportasi. Pengukuran keterjangkauan ini mencakup aspek waktu, biaya, dan usaha yang diperlukan dalam perpindahan antar tempat atau kawasan. Blunden dan Black menambahkan dimensi geografis dan jaringan transportasi sebagai bagian dari konsep aksesibilitas.

Menurut Carr, aksesibilitas adalah hak seseorang dalam ruang publik, dengan tiga konsep utama: aksesibilitas fisik, aksesibilitas visual, dan aksesibilitas simbolik. Dalam konteks anak berkebutuhan khusus, aksesibilitas diartikan sebagai memfasilitasi kemudahan bagi penyandang cacat agar tercapai kesamaan kesempatan dalam mengakses berbagai kegiatan.

Pendekatan Sheth dan Sisodia mengaitkan aksesibilitas dengan pemasaran, di mana aksesibilitas dilihat dari dua dimensi: ketersediaan produk dan kenyamanan dalam memperoleh dan menggunakan produk. Sumaatmadja menambahkan dimensi kesamaan kesempatan bagi semua kelompok sasaran tanpa diskriminasi berdasarkan karakteristik seperti gender, etnis, dan agama.

Miro menyoroti bahwa aksesibilitas mencakup kemampuan mencapai tempat, kegiatan, sumber daya, pelayanan, informasi, atau tujuan lainnya dengan mudah. Dengan demikian, aksesibilitas tidak hanya melibatkan aspek fisik tetapi juga mengakomodasi berbagai karakteristik individu atau kelompok untuk mencapai kesetaraan dalam manfaat kebijakan atau program.

3 dari 4 halaman

Faktor Aksesibilitas

Aksesibilitas dipengaruhi oleh berbagai faktor yang melibatkan aspek fisik, sosial, dan ekonomi. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi aksesibilitas meliputi:

  1. Infrastruktur Transportasi: Ketersediaan dan kualitas infrastruktur transportasi memainkan peran kunci dalam menentukan aksesibilitas suatu lokasi. Jaringan jalan, trotoar yang ramah penyandang disabilitas, dan sistem transportasi umum yang efisien adalah faktor penting yang mempengaruhi sejauh mana suatu tempat dapat dijangkau.
  2. Faktor Geografis: Topografi dan karakteristik geografis suatu daerah dapat mempengaruhi aksesibilitas. Daerah dengan topografi yang sulit atau geografi yang kompleks mungkin memerlukan infrastruktur transportasi dan akses yang lebih canggih.
  3. Ketersediaan Fasilitas Publik: Ketersediaan fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan, dan area rekreasi dapat memengaruhi aksesibilitas suatu wilayah. Kemudahan akses ke fasilitas ini memainkan peran dalam kualitas hidup masyarakat setempat.
  4. Faktor Ekonomi: Kemampuan finansial individu dapat memengaruhi aksesibilitas. Biaya transportasi, harga properti, dan biaya hidup di suatu daerah dapat menjadi faktor pembatas untuk mencapai kesetaraan akses.
  5. Desain dan Perencanaan Kota: Penataan dan perencanaan kota yang baik dapat meningkatkan aksesibilitas. Pemikiran desain universal dalam pembangunan kota dapat memastikan bahwa infrastruktur dan fasilitas dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus.
  6. Teknologi dan Inovasi: Kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, dapat membantu meningkatkan aksesibilitas. Sistem navigasi, transportasi online, dan aplikasi lainnya dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk perjalanan yang lebih efisien.
  7. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah terkait transportasi, pembangunan kota, dan inklusivitas sosial dapat memainkan peran besar dalam meningkatkan aksesibilitas. Kebijakan yang mendukung aksesibilitas bagi semua lapisan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang inklusif.

Dengan memperhatikan dan mengatasi faktor-faktor ini, dapat diupayakan peningkatan aksesibilitas suatu wilayah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hidup dan partisipasi masyarakat.

4 dari 4 halaman

Jenis Aksesibilitas

Aksesibilitas dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang mencakup berbagai aspek dan dimensi. Berikut adalah beberapa jenis aksesibilitas yang umum ditemui:

Aksesibilitas Fisik:

  • Trotoar dan Jalan Ramah Penyandang Disabilitas: Aksesibilitas fisik mencakup keberadaan trotoar yang lebar dan rampa yang memungkinkan akses bagi penyandang disabilitas atau mereka yang menggunakan kursi roda.
  • Fasilitas Ramah Anak dan Lansia: Aksesibilitas fisik juga dapat mencakup desain ruang umum yang ramah bagi anak-anak dan lansia, termasuk taman yang mudah diakses dan area permainan yang aman.

Aksesibilitas Visual:

  • Sistem Petunjuk dan Informasi: Fasilitas umum yang dilengkapi dengan sistem petunjuk suara atau petunjuk visual dapat membantu orang dengan keterbatasan penglihatan.
  • Pencahayaan yang Memadai: Pencahayaan yang baik di tempat umum juga dapat meningkatkan aksesibilitas bagi orang dengan masalah penglihatan.

Aksesibilitas Auditorium dan Tempat Hiburan:

  • Area Khusus Penonton Disabilitas: Auditorium dan tempat hiburan yang memperhatikan aksesibilitas akan menyediakan area khusus untuk penonton dengan kebutuhan khusus dan fasilitas yang memadai.

Aksesibilitas Transportasi:

  • Transportasi Umum Ramah Penyandang Disabilitas: Mencakup kereta, bus, dan transportasi umum lainnya yang dirancang agar mudah diakses oleh orang dengan keterbatasan fisik.
  • Informasi Perjalanan yang Mudah Diakses: Menyediakan informasi perjalanan yang jelas dan mudah diakses untuk semua penumpang.

Aksesibilitas Digital:

  • Aplikasi dan Situs Web yang Ramah Disabilitas: Aksesibilitas digital melibatkan pembuatan situs web, aplikasi, dan platform digital lainnya yang dapat diakses dengan mudah oleh semua orang, termasuk mereka dengan disabilitas.

Aksesibilitas Keuangan:

  • ATM dan Loket yang Dapat Diakses: Mencakup penyediaan fasilitas keuangan seperti ATM dan loket yang dirancang agar dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka dengan keterbatasan mobilitas.

Aksesibilitas Pendidikan:

  • Fasilitas Belajar yang Inklusif: Fasilitas pendidikan yang memastikan akses dan dukungan untuk siswa dengan kebutuhan khusus, termasuk fasilitas fisik dan teknologi.

Aksesibilitas Kesehatan:

  • Fasilitas Kesehatan yang Ramah Disabilitas: Rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang memperhatikan aksesibilitas dapat menyediakan perawatan yang mudah diakses oleh semua pasien.

Setiap jenis aksesibilitas ini memiliki tujuan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, memastikan bahwa semua individu, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, dapat mengakses dan memanfaatkan berbagai fasilitas dan layanan dengan mudah.

 

 

 

Â