Sukses

Apa Itu Dewasa? Ini Tanda Dewasa Secara Fisik dan Emosional

Pengertian dewasa secara usia, fisik dan emosional

Liputan6.com, Jakarta Dewasa adalah sebuah konsep yang melampaui sekadar usia kronologis, merangkum kompleksitas perkembangan fisik, intelektual, dan emosional manusia. Apa itu dewasa? Dewasa tidak hanya tentang mencapai usia tertentu, tetapi juga tentang kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi serta tanggung jawab atas tindakan dan keputusan kita. Tahap ini ditandai dengan perubahan tubuh, pemahaman diri yang semakin matang, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan tantangan hidup. 

Bagi sebagian orang, dewasa mencakup kemampuan untuk bersikap fleksibel dalam menghadapi berbagai situasi, menerima tanggung jawab atas kesalahan, dan terus berusaha belajar dari pengalaman. Ini adalah tahap di mana seseorang mengakui bahwa pembelajaran dan pertumbuhan adalah proses yang terus berlangsung, dan bahwa kemampuan untuk memahami sudut pandang orang lain serta memiliki sikap yang tenang sangatlah penting.

Apa itu dewasa? Dewasa adalah lebih dari sekadar mencapai usia tertentu; itu adalah tentang mengadopsi sikap dan perilaku yang mencerminkan pemahaman diri yang mendalam dan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang sepanjang hidup. Ini adalah kesadaran bahwa hidup penuh dengan tantangan dan kesempatan, dan bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengatasi rintangan yang muncul di jalan kita. 

Untuk lebih memahami apa itu dewasa, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian dewasa secara usia, fisik dan emosional pada Sabtu (24/2).

2 dari 5 halaman

Apa itu Dewasa?

Dewasa dapat dijelaskan sebagai periode dalam kehidupan manusia di mana mereka mencapai kematangan fisik dan intelektual sepenuhnya. Tahap dewasa adalah saat setiap individu telah kehilangan kendali orang tua dan ditugaskan tanggung jawabnya sendiri. Secara hukum, tahap dewasa adalah waktu dalam hidup manusia ketika mereka mencapai usia dewasa, yang berarti mereka menjadi mandiri dan dapat membuat keputusan sendiri. Dewasa matang juga menunjukkan perkembangan kematangan psikologis dan seksual. Beberapa peristiwa berbeda terjadi selama periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

Secara biologis, dewasa biasanya ditentukan oleh onset karakteristik seks sekunder baik pada pria maupun wanita. Pada pria, karakteristik seks sekunder melibatkan perilaku seperti ejakulasi, fitur seperti pertumbuhan bulu wajah, perubahan suara, dan pertumbuhan rambut kemaluan. Pada wanita, karakteristik sekunder dewasa melibatkan fitur seperti perkembangan payudara dan awal menstruasi. 

Pada masa lampau, tahap dewasa menandai awal waktu bagi individu untuk bekerja dan mendukung keluarganya. Karena pada zaman dahulu pendidikan atau sekolah tidak diberi banyak perhatian, anak-anak segera setelah mencapai tahap dewasa dapat bekerja secara independen tanpa pengalaman sebelumnya.

Untuk menjelaskan apa itu dewasa secara hukum, tahap dewasa dapat didefinisikan sebagai usia mayoritas yang menandakan kemandirian dan tanggung jawab.

 
3 dari 5 halaman

Rentang Usia Dewasa

Proses menuju dewasa dianggap dimulai sekitar usia 20 atau 21 tahun, meskipun konsep ini dapat bervariasi dalam budaya dan masyarakat tertentu. Pada umumnya, masa tengah hidup dimulai sekitar usia 40 tahun, diikuti oleh masa tua yang biasanya dimulai pada usia 60 tahun. Namun, penting untuk dicatat bahwa definisi usia dewasa, baik secara fisik maupun secara hukum, dapat berbeda-beda di berbagai negara.

Dalam konteks hukum, banyak negara menetapkan usia mayoritas atau usia dewasa legal pada kisaran 18 tahun. Ini adalah usia di mana individu dianggap memiliki kemandirian untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Lebih lanjut, dewasa dapat dibagi menjadi beberapa tahap berdasarkan usia, yaitu:

  1. Tahap Dewasa Awal (22-34 tahun): Periode ini sering kali merupakan waktu eksplorasi, pembentukan identitas, dan penyesuaian diri terhadap tanggung jawab baru. Banyak orang pada tahap ini sedang mengembangkan karir, membangun hubungan, dan menjalani pengalaman hidup yang beragam.
  2. Masa Pertengahan Dewasa Awal (35-44 tahun): Di tahap ini, individu mungkin menghadapi perubahan signifikan dalam karir, keluarga, atau kesehatan. Pada saat yang sama, mereka mungkin terlibat dalam pengembangan pribadi dan mencari makna hidup yang lebih dalam.
  3. Masa Pertengahan Dewasa Akhir (45-64 tahun): Ini adalah periode di mana banyak orang mengalami pertumbuhan karir maksimal, serta merenungkan pencapaian dan arah hidup. Pada tahap ini, keseimbangan antara tanggung jawab keluarga dan pekerjaan menjadi krusial.
  4. Dewasa Akhir (65 tahun ke atas): Masa ini sering kali diidentifikasi dengan masa pensiun. Meskipun tidak semua orang memilih untuk pensiun pada usia ini, banyak yang memasuki tahap ini dengan menghadapi pertanyaan tentang kehidupan setelah pensiun, kesehatan, dan warisan.

Penting untuk diingat bahwa tahap-tahap ini bersifat umum dan dapat bervariasi secara signifikan antarindividu. Beberapa orang mungkin mengalami tahap-tahap ini dalam urutan yang berbeda atau memiliki pengalaman hidup yang unik.

4 dari 5 halaman

Masa Dewasa dan Perubahan Tubuh

Tahap dewasa ditandai oleh penurunan fungsi tubuh yang berlangsung secara perlahan pada periode kemudian. Meskipun kita menemukan bahwa otot berkembang hingga pertengahan usia 20-an dan massa kerangka tulang meningkat hingga usia 30-an, segera terjadi penurunan pertumbuhan serta aktivitas seluler dan saraf. Aktivitas seksual juga dapat terganggu baik pada pria maupun wanita. Penurunan aktivitas saraf pada orang dewasa ditandai oleh perubahan dalam aktivitas listrik otak. Orang dewasa lebih tua mungkin menghadapi perubahan dalam kemampuan belajar, gerakan tubuh, serta dapat mengalami penurunan sensasi visual dan masalah fisik lainnya. Bagian lebih tua dari dewasa matang perlahan-lahan membawa individu menuju penuaan.

Tahukah Anda?

Meskipun kapasitas belajar pada orang dewasa muda, yaitu kemampuan mereka untuk mengorganisir informasi yang baru diperoleh, jauh lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa tua, kapasitas retensi informasi secara umum, yaitu akumulasi pengetahuan, lebih tinggi pada orang dewasa tua.

Umumnya, usia untuk mencapai dewasa adalah 18 tahun. Namun, dewasa juga bergantung pada perilaku psikologis individu. Seseorang bahkan setelah mencapai kematangan biologis dapat berperilaku seperti seorang anak. Sebaliknya, seorang anak tanpa kematangan biologis dapat berperilaku seperti dewasa.

Perubahan dalam tubuh selama tahap dewasa dapat bervariasi di antara individu, dan sifat-sifat psikologis juga memainkan peran penting dalam menentukan kematangan sejati seseorang. Meskipun terjadi penurunan dalam beberapa fungsi tubuh, orang dewasa sering kali tetap memiliki kemampuan untuk terus belajar dan berkembang sepanjang hidup mereka.

5 dari 5 halaman

Dewasa Secara Emosional

Kematangan emosional berkaitan dengan kemampuan Anda untuk memahami dan mengelola emosi Anda. Individu yang matang emosional telah mencapai (dan terus berupaya mencapai) tingkat pemahaman diri terkait pikiran dan perilaku mereka, serta memutuskan cara terbaik untuk menghadapi situasi yang mungkin sulit atau menantang. Kematangan emosional dapat membantu Anda mencapai penyelesaian masalah yang berhasil, serta mencegah masalah-masalah tersebut membuat Anda terlalu terbebani.

Penting untuk dipahami bahwa kematangan emosional selalu merupakan usaha aktif yang terus berlangsung. Ini bukanlah situasi di mana tingkat pemahaman diri tertentu dicapai sekali dan kemudian tetap statis dalam semua situasi ke depan. Sebaliknya, ini melibatkan kesadaran yang tajam terhadap apa yang dapat Anda bawa secara emosional untuk mengatasi setiap situasi yang Anda hadapi. Penting juga untuk diketahui bahwa tidak semua orang selalu dapat bertindak dengan kematangan emosional dalam setiap situasi.

Berikut adalah 10 tanda kematangan emosional menurut beberapa terapis:

  1. Fleksibel: Mampu berpikir dengan fleksibel dan memiliki rencana alternatif saat rencana asli tidak berjalan sesuai rencana.
  2. Mengakui dan Bertanggung Jawab: Mampu mengakui kesalahan sendiri dan tidak langsung mencari orang lain sebagai penyebabnya.
  3. Mengetahui Keterbatasan: Mengetahui apa yang tidak diketahui dan menyadari bahwa cara mereka tidak selalu menjadi satu-satunya cara atau bahkan cara terbaik.
  4. Mencari Pembelajaran dari Setiap Kesempatan: Selalu mencari pelajaran dan pertumbuhan dari setiap situasi atau kesempatan.
  5. Mencari Sudut Pandang Lain: Aktif mencari sudut pandang orang lain untuk membentuk pendapat mereka sendiri dan tidak takut bertanya atau meragukan keyakinan mereka sendiri.
  6. Mempertahankan Ketangguhan: Mengakui perasaan, mengidentifikasi tindakan yang dapat diambil, dan memutuskan langkah apa yang harus diambil untuk melanjutkan.
  7. Sikap Tenang: Mampu menjaga ketenangan dalam menghadapi emosi, membiarkan rasionalitas menentukan respons, dan melihat semua opsi yang tersedia untuk mencapai solusi yang berhasil.
  8. Percaya pada Diri Sendiri: Percaya pada kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan hidup dengan usaha dan kesabaran.
  9. Dekat dengan Orang Lain: Mampu berbicara DENGAN orang lain, bukan ATAS mereka, dengan empati dan pikiran terbuka, tanpa menghakimi.
  10. Sense of Humor: Menyadari bahwa tidak semua aspek kehidupan harus diambil secara serius dan memahami pentingnya bersenang-senang dan tertawa sebagai mekanisme coping dan pelepasan tekanan dari stres.

Kematangan emosional melibatkan usaha yang berkelanjutan untuk tumbuh dan berkembang, serta menghadapi setiap situasi dengan kebijaksanaan dan keterbukaan hati.