Sukses

Doa Baca Yasin 3 Kali Malam Nisfu Sya'ban yang Dianjurkan, Penuh Berkah dan Ampunan

Malam Nisfu Sya'ban merupakan malam yang penuh berkah dan ampunan.

Liputan6.com, Jakarta Malam Nisfu Sya'ban merupakan malam yang sangat istimewa dalam agama Islam. Pada malam tersebut, banyak umat Muslim yang melakukan ibadah-ibadah sunnah, sebagai bentuk kecintaan kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada malam Nisfu Sya'ban adalah doa baca yasin 3 kali malam Nisfu Sya'ban. Tata cara ini diyakini dapat mendatangkan berbagai keberkahan dan kemudahan dalam kehidupan.

Allah SWT memiliki janji yang sangat indah, terkait dengan doa orang yang meminta pada malam Nisfu Sya'ban. Banyak riwayat hadis yang menyatakan bahwa Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya yang meminta pada malam tersebut, asalkan dengan niat yang tulus dan ikhlas. Oleh karena itu, beberapa orang Muslim sangat antusias untuk melakukan doa baca yasin 3 kali malam Nisfu Sya'ban, sebagai bentuk upaya mendekatkan diri kepada Allah dan memohon kebaikan serta ampunan-Nya.

Selain itu, melakukan amalan tersebut juga diyakini dapat melapangkan penderitaan orang susah. Dalam kehidupan ini, banyak dari kita yang mungkin tengah merasakan kesulitan dan penderitaan. Namun, dengan memperbanyak ibadah pada malam Nisfu Sya'ban, diharapkan Allah akan menganugerahkan kemudahan dan keberkahan, bagi orang-orang yang tengah dilanda kesulitan.

Doa baca yasin 3 kali malam Nisfu Sya'ban yang tulus dan benar, diyakini akan membawa manfaat bagi siapa saja yang melakukannya, termasuk dalam hal melapangkan penderitaan orang susah. Berikut ini doa baca yasin 3 kali malam Nisfu Sya'ban dan amalan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (26/2/2024). 

2 dari 4 halaman

Doa Baca Yasin 3 Kali Malam Nisfu Sya'ban

Surah Yasin pada malam Nisfu Sya’ban dibaca sebanyak tiga kali setelah melaksanakan sholat maghrib. Setiap bacaan surah Yasin diniatkan dengan hajat yang berbeda-beda. Mengutip situs Pesantren Tebuireng, berikut adalah niat setiap bacaan surah Yasin pada malam Nisfu Sya’ban.

  1. Niat membaca surah Yasin pertama: Niat agar dipanjangkan umur karena ibadah kepada Allah.
  2. Niat membaca surah Yasin kedua: Niat agar mendapat rezeki yang banyak dan halal untuk bekal ibadah kepada Allah.
  3. Niat membaca surah Yasin ketiga: Niat agar diteguhkan imannya, supaya tetap istiqomah dalam kebaikan dan kebenaran sampai akhir hayat (husnul khotimah). Karena Iman itulah yang menentukan nasib masa depan seseorang.

Berikut bacaan doa setiap selesai membaca surah Yasin di malam Nisfu Syaban yang menyandarkannya pada kitab Kanzun Najah Wassuruur, Ihya Ulumuddin, Al-Ghunyah, dan Attibaul Qulub saat menerangkan amalan malam Nisfu Syaban.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اللّهُمَّ يَاذَا الْمَنِّ وَلاَيُمَنُّ عَلَيْك. يَاذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ. يَاذَا الطَّوْلِ والْإِنْعَامِ, لاَإِلهَ إِلاَّ أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِئيْن, وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْن, وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْن. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَتَقْتِيْرِ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَل, عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَل {يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ} إِلهِيْ بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَم, فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم, الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَم, اكْشِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلاَءِ مَا أَعْلَم, وَمَا لاَ أَعْلَم, وَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَم. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا فِيْ كُلِّ شَيْئٍ قَسَمْتَهُ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ نُوْرٍ تَهْدِيْ بِهِ, أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا, أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ, أَوْ فَضْلٍ تُقَسِّمُهُ عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ, يَاللهُ, يَاللهُ, لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ هَبْ لِيْ قَلْبًا تَقِيًّا نَقِيًّا, مِن َالشِّرْكِ بَرِيًّا, لاَ كَافِرًا وَلاَ شَقِيًّا, وَقَلْبًا سَلِيْمًا خَاشِعًا ضَارِعًا. اللَّهُمَّ امْلَأْ قَلْبِيْ بِنُوْرِكَ وَأَنْوَارِ مُشَاهَدَتِكَ, وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ وَمَحَبَّتِكَ, وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِلْمِكَ, يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Anjuran membaca Surah Yasin sebanyak tiga kali merupakan sebuah ijazah dari ulama. Menurut penjelasan dalam buku "Dakwah Kreatif: Muharam, Maulid Nabi, Rajab dan Sya'ban" karya Udji Asiyah, membaca Surah Yasin setelah Maghrib pada malam Nisfu Syaban dihasilkan melalui ijtihad sebagian ulama, dan hal ini tidak dianggap sebagai perbuatan yang buruk. Syekh Muhammad bin Darwisy dalam "Asna al-Mathalib" juga menyampaikan pandangan serupa. Surah Yasin merupakan surah ke-36 dalam mushaf Al-Qur'an, terdiri dari 83 ayat, dan sering dibaca pada malam Jumat, sebagai bagian dari bacaan tahlil, serta saat melakukan ziarah kubur.

Surah Yasin memiliki sejumlah keutamaan yang diuraikan oleh Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitabnya "Al-Itqan fi 'Ulumil Qur'an," yang diterjemahkan oleh Muhammad Halabi. Beberapa hadits disebutkan untuk menjelaskan keistimewaan Surah Yasin ini. Salah satunya hadits dari Mi'qal bin Yasar RA, "Surat Yasin adalah jantung Al-Qur'an. Tidaklah seseorang membacanya dengan mengharap ridha Allah Ta'ala dan kampung akhirat, kecuali Allah Ta'ala mengampuni dosanya. Bacalah surah Yasin untuk orang-orang yang mati di antara kalian." (HR Abu Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Hibban, dan lainnya)

Dalam hadits lain dari Abu Hurairah RA disebutkan, "Barang siapa membaca surah Yasin pada suatu malam karena mencari keridhaan Allah Ta'ala maka Dia akan mengampuninya." (HR Ad-Darimi dan ath-Thabrani)

 

3 dari 4 halaman

Doa Malam Nisfu Sya'ban

Doa malam Nisfu Sya’ban yang biasa dibacakan tertera dalam kitab Maslakul Akhyar karya Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya. Berikut bacaan Arab, latin, dan artinya. 

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ   اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ 

 Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn. 

Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. 

Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn. 

Artinya:

"Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. 

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. 

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’

Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."

 

4 dari 4 halaman

Amalan pada Malam Nisfu Sya'ban

1. Berdoa

Pada malam Nisfu Sya'ban para umat muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa karena pada malam ini menjadi malam di mana Allah SWT mengampuni dosa-dosa hambanya.

Selain itu anjuran memperbanyak doa juga diriwayatkan dalam hadits riwayat ABu Bakar yang berbunyi berikut:

“(Rahmat) Allah turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)”.

2. Membaca Syahadat

Pada malam Nisfu Sya'ban umat muslim juga dianjurkan untuk melakukan amalan dengan membaca kalimat syahadat. Meskipun kalimat syahadat bisa diamalkan setiap waktu namun kalimat ini sangat baik diucapkan di malam Nisfu Sya'ban.

Salah satunya merujuk dari Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nanul Qulub Bidzikri ‘Allamil Guhyub yang menyatakan berikut:

“Seyogyanya seorang Muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, “La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah”, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya”.

3. Istighfar

Selain berdoa dan membaca syahadat umat muslim juga dianjurkan untuk membaca istighfar sebanyak-banyaknya. Sehingga menjadi pengingat kepada manusia bahwa manusia tempatnya salah dan khilaf.

Memperbanyak istighfar merupakan meminta ampunan kepada Allah SWT sehingga sangat dianjurkan untuk dibaca pada malam Nisfu Sya'ban. Sebagaimana keterangan dari Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Kitab Ithmi’nanul Qulub berikut ini:

“Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits. Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan”.