Sukses

Doa Makan Sahur untuk Puasa Ramadhan, Ketahui Hukum dan Sunnahnya

Doa makan sahur juga menjadi momen untuk berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan dan kelancaran dalam menjalani puasa Ramadhan.

Liputan6.com, Jakarta Makan sahur adalah sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk umat Islam ketika berpuasa. Meskipun sahur tidak diwajibkan, kegiatan ini memiliki banyak manfaat, terutama ketika menjalani ibadah puasa Ramadhan. Doa makan sahur juga memiliki keutamaan tersendiri yang dapat menambah keberkahan saat menjalani puasa. 

Melakukan sahur dapat membantu menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh selama berpuasa. Dengan mengonsumsi makanan dan minuman saat sahur, umat Muslim dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih lancar tanpa merasa lemah atau kekurangan energi. Doa makan sahur juga menjadi momen untuk berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan dan kelancaran dalam menjalani puasa Ramadhan.

Doa makan sahur merupakan ungkapan syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan berupa makanan dan minuman. Dengan berdoa sebelum dan sesudah makan sahur, umat Islam diingatkan untuk selalu berterima kasih atas segala karunia yang diberikan. Selain itu, doa makan sahur juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat ikatan antara hamba dengan Sang Pencipta. Dengan demikian, doa makan sahur memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas ibadah puasa Ramadhan.

Lalu bagaimana bunyi bacaan doa makan sahur dan sunnah yang dianjurkan ketika makan sahur? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (28/2/2024).

2 dari 4 halaman

Hukum Makan Sahur

Hukum makan sahur dalam Islam adalah sunnah. Rasulullah SAW telah menganjurkan umatnya untuk melakukan sahur sebelum berpuasa. Sahur merupakan tindakan yang dianjurkan karena mampu memberikan kekuatan fisik dan mental dalam menjalani ibadah puasa.

Hadis yang memperkuat hukum makan sahur adalah hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 

“Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari).

Dari hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa makan sahur adalah tindakan yang penuh berkah dan dianjurkan untuk dilakukan. Di samping hadits tersebut, juga terdapat hadits yang menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan sahur. Aktivitas sahur sendiri dapat berupa menyantap sesuatu walaupun hanya seteguk air. Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan sahur,

 

"Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur)." (HR Ahmad).

Meski Rasulullah menganjurkan untuk makan sahur ketika hendak berpuasa, akan tetapi tidak ada kewajiban untuk makan sahur ketika hendak berpuasa. Makan sahur atau tidak, tidak memengaruhi keabsahan ibadah puasa. Jadi, puasa seseorang tetap sah meski pagi harinya tidak makan sahur.Sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim, Nasai, dan Tirmudzi juga memperkuat hukum ini:

 

"Dari Aisyah RA berkata, 'Suatu hari, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kami dan bertanya, 'apakah engkau punya makanan?' Kami menjawab, 'Tidak.' Kemudian beliau bersabda, 'Kalau begitu, saya akan puasa'."

Jadi hukum makan sahur adalah sunnah yang diutamakan dan bukan yang bersifat wajib. Seandainya kita melewatkan makan sahur, maka puasanya adalah sah karena sahur bukanlah syarat wajib puasa.

 

3 dari 4 halaman

Doa Makan Sahur

Doa makan sahur menjadi bagian penting dalam persiapan menjalani puasa Ramadhan. Sahur adalah waktu yang diberkahi dan dirahmati oleh Allah SWT, sehingga doa yang dibaca saat makan sahur memiliki keistimewaan tersendiri. Doa makan sahur juga menjadi sarana untuk memohon keberkahan dan kelancaran dalam menjalani ibadah puasa.

1. Doa sebelum Makan Sahur

Doa sebelum makan sahur merupakan hal yang penting dalam ajaran Islam, terutama saat menjalani puasa Ramadhan. Bacaan doa sebelum makan sahur adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللَّهِ

Bismillah

Artinya: Dengan menyebut nama Allah

Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa sebelum makan berikut,

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar

Artinya: Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari adzab neraka (HR. Imam Malik dalam Al Muwatha’)

Setelah membaca doa sebelum makan, bisa dilanjutkan dengan membaca bacaan doa makan sahur berikut:

يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ

Yarhamullaahul mutasahhiriin.

Artinya: “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.”

2. Doa Makan Sahur ketika Dalam Perjalanan

Doa makan sahur sangat penting bagi umat Muslim yang sedang menjalani ibadah puasa Ramadhan. Hanya saja ada beberapa situasi di mana kita harus makan sahur ketika masih dalam perjalanan. Ketika dalam perjalanan, doa makan sahur bisa dilakukan dengan membaca doa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Doa ini biasanya dibaca sebelum memulai makan sahur agar ibadah puasa menjadi diterima oleh Allah. Keutamaan doa makan sahur ketika dalam perjalanan juga sangat besar, karena dengan membaca doa ini, umat Muslim dijamin akan mendapatkan keberkahan dalam perjalanan serta mendapatkan perlindungan dari segala bahaya.

Sehingga, meskipun sedang dalam perjalanan, umat Muslim tetap dapat menjalankan ibadah puasanya dengan lancar dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Muslim untuk selalu membaca doa makan sahur, terutama ketika sedang dalam perjalanan, agar ibadah puasanya diterima dan mendapatkan keberkahan.

Ketika sahur dalam perjalanan, kita bisa membaca doa makan sahur di jalan yang berbunyi:

Samma'a sami'un bihamdillah wa husni balaihi 'alaina rabbana shohibna wa afdhil 'alaina 'aizan billahi minan nari.

Artinya: " Semoga ada yang mendengar yang menyampaikan pujian kepada Allah, dan cobaa-Nya yang baik kepada kami. Wahai Tuhan kami, lindungilah kami dan berilah kami karunia dengan berlindung kepada Allah dari api neraka."

3. Doa setelah Sahur Dilanjutkan dengan Niat Puasa

Setelah selesai makan sahur, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, kita disunnahkan untuk membaca doa setelah sahur. Doa ini bertujuan untuk memohon keberkahan dan keselamatan selama menjalani puasa di siang harinya. Selain itu, doa setelah sahur juga dilanjutkan dengan niat puasa yang merupakan syarat sahnya puasa Ramadhan.

Doa setelah sahur yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah:

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

“Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa minal muslimiin”

Artinya : Segala puji milik Allah, Dzat yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk golongan orang-orang yang berserah diri.

Setelah membaca doa tersebut, dilanjutkan dengan membaca niat puasa Ramadhan seperti berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini karena Allah SWT."

Dengan mengucapkan doa setelah sahur dan melakukan niat puasa dengan sepenuh hati, maka puasa kita akan lebih bernilai di sisi Allah SWT. Semoga dengan menjalani puasa Ramadhan dengan penuh keikhlasan, kita dapat mendapatkan keberkahan dan ampunan-Nya. Aamiin.

 

4 dari 4 halaman

Sunnah ketika Makan Sahur

Makan sahur merupakan salah satu sunah yang dianjurkan dalam agama Islam, terutama ketika menjalani puasa Ramadhan. Selain sebagai sarana untuk mendapatkan kekuatan dalam menunaikan ibadah puasa, makan sahur juga merupakan kesempatan untuk berdoa kepada Allah SWT. Doa makan sahur adalah doa yang sangat penting dan dianjurkan untuk dibaca ketika hendak makan sahur. Selain membaca doa makan sahur, penting bagi kita untuk menjalankan sunnah-sunnah ketika sahur untuk menambah pahala di bulan Ramadhan. Adapun sunnah-sunnah ketika sahur antara lain sebagai berikut:

1. Mengakhirkan Sahur

Salah satu sunah Rasulullah pada saat sahur adalah mengakhirkannya hingga menjelang waktu Subuh. Hal ini juga telah disebutkan dalam hadist dari Anas bahwa Rasulullah selalu makan sahur di akhir waktu.

"Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau shalat, aku tanyakan (kata Anas): Berapa lama jarak antara adzan dan sahur? Rasulullah menjawab, "Kira-kira 50 ayat membaca Al Qur'an." (HR Bukhari Muslim).

2. Tidak Berlebihan

Sahur merupakan waktu yang penting dalam puasa Ramadhan. Rasulullah SAW mengajarkan agar saat makan dan minum saat sahur tidak berlebihan, sesuai dengan anjuran beliau untuk makan secukupnya. Hal ini agar kita mendapat keberkahan dalam puasa Ramadhan.

Tidak hanya itu, Rasulullah juga mendorong umatnya untuk tetap aktif setelah sahur, misalnya dengan melakukan ibadah. Dengan demikian, kita dapat menjalani puasa dengan penuh kesadaran dan mendapatkan keberkahan yang diharapkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan cara makan dan minum saat sahur, agar dapat mengikuti anjuran Rasulullah dan mendapatkan keberkahan dalam puasa Ramadhan.

3. Makan Kurma

Makan kurma saat sahur merupakan ajaran Rasulullah SAW yang memiliki manfaat besar bagi tubuh. Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah kurma." (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, Baihaqi).

Kurma sebagai makanan sahur memiliki manfaat sebagai sumber energi yang dapat membantu menjaga kestabilan kadar gula darah selama berpuasa. Konsumsi kurma juga dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan memberikan nutrisi yang diperlukan selama puasa.

4. Tidak Tidur setelah Sahur

Rasulullah SAW sendiri tidak pernah tidur setelah sahur melainkan melakukan banyak aktifitas seperti sholat, berdzikir, dan ibadah lain hingga matahari terbit. Selain itu Rasulullah SAW juga melarang umatnya untuk tidur setelah shalat subuh karena di waktu inilah rezeki dibagikan dan merupakan waktu yang berkah. Tidak sampai disitu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa, "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” . (HR. Abu Daud no. 2606).