Sukses

Niat atau Doa Sahur Nisfu Syaban, Lengkap Tata Caranya

Doa sahur Nisfu Syaban dibaca pada malam hari atau pagi hingga siang hari.

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Nisfu Syaban, yang jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 Syaban dalam kalender Hijriah, menjadi momen penting bagi umat Islam. Bagi yang berniat untuk menjalankan puasa sunnah ini, mengetahui tata cara doa sahur Nisfu Syaban menjadi suatu keharusan.

Doa sahur Nisfu Syaban ini dibaca pada malam hari atau pagi hingga siang hari, menjadikan momen ini sebagai waktu yang penuh keberkahan dan spiritualitas tinggi. 

Pada malam menjelang puasa Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk mengamalkan salah satu dari dua niat atau doa sahur khusus tersebut. Doa ini tidak hanya dilakukan untuk memperoleh keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa, tetapi juga sebagai bentuk kesungguhan dan niat tulus di hati umat Islam.

Doa sahur Nisfu Syaban ini mencakup rangkaian kata-kata yang menggambarkan tekad untuk menjalankan puasa dengan penuh keimanan dan ketakwaan. Berikut Liputan6.com ulas niat atau doa sahur Nisfu Syaban dan tata caranya, Kamis (29/2/2024).

2 dari 3 halaman

Doa Sahur Nisfu Syaban

Malam Nisfu Sya'ban dianggap sebagai malam yang istimewa dalam Islam. Salah satu amalan yang dianjurkan pada malam tersebut adalah melakukan sahur. Saat sahur, umat Muslim dianjurkan untuk berdoa agar mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Meskipun tidak ada doa khusus yang diajarkan, umat Islam dianjurkan untuk berdoa yang berupa niat sahur Nisfu Syaban dengan ikhlas dan memohon ampunan serta keberkahan.

Aisyah berkata: “Tidak kelihatan oleh saya Rasulullah SAW. melakukan puasa dalam waktu sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan, dan tidak satu bulan pun yang hari-harinya lebih banyak dipuasakan Nabi daripada bulan Syaban.” (HR. Bukhari No. 1869)

Niat Sahur Nisfu Syaban

Terdapat dua waktu yang disunnahkan untuk membaca niat sahur Nisfu Syaban, yaitu malam hari sebelum fajar dan pagi hingga siang harinya. Bagi yang menginginkan membaca niat pada malam hari, mereka dapat menggunakan doa:

"نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى"

(Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ)

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Sya'ban esok hari karena Allah SWT."

 

Bagi yang lupa membaca niat pada malam hari, mereka masih dapat membaca niat pada pagi hingga siang harinya dengan niat:

"نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى"

(Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ)

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Sya'ban hari ini karena Allah SWT."

Makna Niat atau Doa Sahur Nisfu Syaban

Niat atau doa sahur Nisfu Syaban adalah ekspresi kesungguhan hati untuk melakukan puasa sunnah pada bulan Syaban. Membaca niat, seseorang mengikrarkan komitmennya untuk menjalankan ibadah tersebut dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Doa sahur Nisfu Sya'ban merupakan doa yang maknanya memohon perlindungan, keberkahan, dan ampunan dari Allah SWT, serta menjadi bentuk kesadaran akan pentingnya memulai hari dengan amalan baik.

 

3 dari 3 halaman

Tata Cara Puasa Nisfu Syaban

Puasa Nisfu Syaban merupakan sebuah praktik ibadah yang dianjurkan dalam Islam, menempati posisi penting sebagai persiapan spiritual menjelang bulan suci Ramadhan. Begini tata cara puasa Nisfu Syaban:

1. Puasa Nisfu Syaban Sebagai Sunnah

Puasa Nisfu Syaban adalah bagian dari puasa tathawwu’, yang hukumnya adalah sunnah. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW rutin melaksanakan puasa pada bulan Syaban. Beliau tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan bulan Syaban menjadi waktu di mana Nabi SAW berpuasa dengan paling banyak selain Ramadhan.

Dalam hadits lain, Aisyah RA menjelaskan bahwa puasa Nisfu Syaban merupakan praktik yang rutin dilakukan oleh Rasulullah SAW. Namun, perlu dicatat bahwa beliau juga tidak selalu menyelesaikan puasa hingga satu bulan penuh di bulan Syaban.

2. Jumlah Hari Puasa Nisfu Syaban

Puasa Nisfu Syaban dilakukan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15 Syaban dalam kalender Hijriah. Dalil untuk melakukan puasa pada periode ini diperkuat oleh hadis yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW secara rutin berpuasa pada bulan Syaban.

Namun, perlu diingat bahwa puasa Nisfu Syaban bukanlah kewajiban melainkan amalan sunnah. Umat Islam memiliki kebebasan untuk memilih melaksanakan atau tidak melaksanakan puasa ini.

3. Kebolehan Puasa Nisfu Syaban di Hari Jumat

Sebagian ulama menyatakan bahwa puasa Nisfu Syaban sebaiknya tidak dilakukan secara khusus pada hari Jumat, kecuali jika disertai dengan puasa lain seperti puasa Daud atau puasa nazar. Jumat memiliki keistimewaan tersendiri, dan puasa yang dianjurkan pada hari tersebut adalah puasa wajib.

Dalam prakteknya, puasa Nisfu Syaban dilakukan seperti pelaksanaan puasa sunnah pada umumnya, dengan niat yang menyatakan bahwa puasa tersebut dilaksanakan sebagai ibadah sunnah karena Allah SWT.

4. Doa Sahur Nisfu Syaban

Niat atau doa sahur Nisfu Syaban diucapkan dengan kalimat: "Aku berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah Ta'ala," sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Niat ini menjadi inti dari pelaksanaan puasa dan mencerminkan tujuan yang murni dalam menjalankan ibadah tersebut.

5. Hukum Puasa Setelah Nisfu Syaban

Hukum puasa setelah Nisfu Syaban menjadi perbincangan di kalangan ulama, terutama dalam mazhab Imam Syafi'i. Ada perbedaan pendapat, namun mayoritas ulama menyatakan bahwa tetap disunnahkan untuk berpuasa setelah Nisfu Syaban. Meskipun begitu, umat Islam memiliki kebebasan untuk memilih apakah ingin melaksanakan puasa ini atau tidak.