Liputan6.com, Jakarta Malam Nisfu Syaban yang jatuh pada pertengahan bulan Sya'ban dalam kalender hijriah, dikenal sebagai malam yang penuh dengan berkah dan keistimewaan. Dengan mengacu pada hadits tentang nisfu syaban, para ulama telah lama menganjurkan umat Islam untuk menghidupkan malam ini dengan berbagai amalan yang bermanfaat, berdasarkan keutamaan yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga
Advertisement
Keistimewaan malam Nisfu Syaban telah dijelaskan dalam beberapa hadits tentang nisfu syaban. Hadits-hadits tersebut menjadi pijakan bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT pada malam tersebut. Malam Nisfu Syaban memiliki keistimewaan yang sangat besar dalam agama Islam.
Dalam beberapa riwayat hadits tentang nisfu syaban , umat Islam juga dianjurkan untuk memanfaatkan malam tersebut dengan sebaik mungkin, dengan memperbanyak ibadah, doa, istighfar, dan amalan kebaikan lainnya. Dengan begitu, diharapkan umat Islam dapat meraih berkah dan ampunan dari Allah SWT serta mendapatkan keberkahan untuk tahun yang akan datang. Berikut kumpulan hadits tentang nisfu syaban yang Liputan6.com kumpulkan dari berbagai sumber, Kamis (29/2/2024).
Hadits yang Menjelaskan Nisfu Syaban Sebagai Malam Penuh Rahmad
Dari Abu Bakar RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya: (Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan). (HR al-Baihaqi).
Hadits yang Menjelaskan Keutamaan Nisfu Syaban
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كِلَبٍ
Artinya: Dari Sayyidah Aisyah RA beliau berkata: ‘Aku kehilangan Rasulullah SAW pada suatu malam. Kemudian aku keluar dan aku menemukan beliau di pemakaman Baqi’ Al-Gharqad” maka beliau bersabda ‘Apakah engkau khawatir Allah dan RasulNya akan menyia-nyiakanmu?’ Kemudian aku berkata: “Tidak wahai Rasulullah SAW, sungguh aku telah mengira engkau telah mendatangi sebagian isteri-isterimu”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah menyeru hamba-Nya di malam Nishfu Sya’ban kemudian mengampuninya dengan pengampunan yang lebih banyak dari bilangan bulu domba Bani Kilab (maksudnya pengampunan yang sangat banyak). (HR Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban beliau berkata hadits ini shahih)
Advertisement
Hadits yang Menjelaskan Siapa Saja yang Dapat Pengampunan di Malam Nisfu Syaban
عَنْ مُعَاذٍ بِنْ جَبَلٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ يَطَّلِعُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: Dari Mu'adz bin Jabal, dari Nabi SAW beliau berkata, "Allah Tabaraka wa Ta'ala melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya'ban, lalu Allah mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." (HR Abu Nu'aim dan Ibnu Hibban mengatakan ini shahih, adapun Imam Thabrani mengatakan perawinya dapat dipercaya)
Hadits lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dari Abu Musa Al-Asy’ari RA menjelaskan,
عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو منافق
Artinya: Dari Abu Musa Al-asy’ari RA dari Rasulullah SAW, beliau berkata: “Sesungguhnya Allah melihat kepada hambaNya di malam Nisfu Syaban maka Allah mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang menyekutukan Allah atau orang munafik.”
Hadits yang Menjelaskan Amalan yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syaban
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ : أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ : أَلَا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلَا كَذَا ... أَلا كَذَا ... حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ
Artinya: Dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, salatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari lalu berfiman, 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? Niscaya Aku akan mengampuninya, adalah yang meminta rezeki kepada-Ku? Niscaya akan memberinya rezeki, adalah yang demikian (maksudnya mengabulkan hajat hamba-Nya) ... Adakah yang demikian.. sampai terbit fajar'." (HR Ibnu Majah dan Baihaqi)
Dalam hadits lain disebutkan,
عَنْ مُعَاذٍ بِنْ جَبَلٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ يَطَّلِعُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: Dari Mu'adz bin Jabal, dari Nabi SAW beliau berkata, "Allah Tabaraka wa Ta'ala melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya'ban, lalu Allah mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." (HR Abu Nu'aim dan Ibnu Hibban mengatakan ini shahih, adapun Imam Thabrani mengatakan perawinya dapat dipercaya)
Advertisement