Sukses

Keutamaan Sholat Nisfu Sya'ban, Pahami Tata Cara Melakukannya

Keutamaan Sholat Nisfu Sya'ban, serta tata cara dan doanya

Liputan6.com, Jakarta Sholat Nisfu Syaban menjadi momen istimewa dalam kalender Islam yang seringkali menjadi fokus perhatian umat Muslim di seluruh dunia. Keutamaan Sholat Nisfu Syaban ini dikaitkan dengan malam pertengahan bulan Syaban, di mana umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah sunnah ini sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Dalam pandangan banyak ulama dan tradisi Islam, malam Nisfu Sya'ban dianggap sebagai malam di mana Allah SWT menentukan takdir dan memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, keutamaan sholat Nisfu Syaban menjadi peluang emas bagi umat Muslim untuk memohon ampunan, mengukuhkan hubungan spiritual, dan mendapatkan berbagai keberkahan.

Oleh karena itu, melalui keutamaan sholat Nisfu Sya'ban, umat Muslim memiliki kesempatan untuk memohon kepada Allah agar diberikan rizki yang melimpah, keberkahan dalam hidup, dan kesuksesan dalam segala aspek kehidupan. Dengan kesadaran akan keutamaan ini, umat Islam dihimbau untuk menjalankan sholat Nisfu Syaban dengan penuh khushu' dan tawakal kepada Allah SWT, serta menjadikannya sebagai momen introspeksi dan permohonan ampunan yang mendalam.

Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber keutamaan Sholat Nisfu Sya'ban, serta tata cara dan doanya pada Jumat (1/3).

2 dari 5 halaman

Keutamaan Sholat Nisfu Sya'ban

Sholat Nisfu Sya'ban memiliki keutamaan khusus dalam Islam, dan meskipun ada perbedaan pendapat di antara ulama mengenai keabsahan dan tingkat keutamaannya, beberapa hadis dan riwayat menunjukkan pentingnya melaksanakan sholat ini. Berikut adalah beberapa keutamaan sholat Nisfu Syaban beserta dalilnya:

1.Pengampunan Dosa:

Sholat Nisfu Sya'ban dianggap sebagai waktu di mana Allah SWT melihat hamba-hamba-Nya dan memberikan pengampunan dosa. Dalam banyak riwayat, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Allah memandang hamba-Nya pada malam pertengahan bulan Syaban dan memberikan ampunan kepada siapa pun yang meminta maaf dan bertaubat.

Dalil:

Hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Pada malam pertengahan bulan Syaban, Allah SWT melihat hamba-hamba-Nya, lalu mengampuni semua makhluk-Nya kecuali dua orang, yaitu orang yang musyrik atau orang yang memendam permusuhan di hatinya." (HR. Ahmad)

2. Penentuan Rizki:

Malam Nisfu Sya'ban juga dianggap sebagai waktu di mana Allah menentukan rizki (pemberian-Nya) untuk tahun yang akan datang. Orang-orang dianjurkan untuk memohon kepada Allah untuk keberkahan dalam rizki dan rezeki mereka.

Dalil:

Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda, "Pada malam pertengahan bulan Syaban, Allah menentukan takdir setiap hamba-Nya yang akan hidup atau mati, yang akan kaya atau miskin, dan yang akan mendapatkan rahmat atau murka-Nya." (HR. Tirmidzi)

3. Doa Dikabulkan:

Sholat Nisfu Syaban juga dianggap sebagai waktu di mana doa-doa dijawab oleh Allah. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk berdoa dan memohon kepada Allah dalam sholat ini.

Dalil:

Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda, "Pada malam pertengahan bulan Syaban, Allah SWT menengok kepada makhluk-Nya, dan Dia memberikan ampunan kepada seluruh makhluk-Nya kecuali dua orang yang berdua terlibat dalam permusuhan." (HR. Abu Ya'la)

Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang keabsahan sholat Nisfu Sya'ban, banyak ulama klasik yang menganjurkan melaksanakannya dengan tata cara yang benar. Dalam melaksanakan ibadah ini, sebaiknya mengikuti tuntunan yang baik dan benar serta menjauhi bid'ah atau inovasi yang tidak didukung oleh dalil-dalil yang kuat.

3 dari 5 halaman

Niat Sholat Nisfu Syaban

Sholat Nisfu Sya'ban adalah ibadah sunnah yang dilakukan pada malam pertengahan bulan Syaban. Sholat ini dapat dikerjakan secara individu maupun berjamaah. Ada perbedaan dalam bacaan niat antara sholat Nisfu Syaban yang dikerjakan sendiri dan yang dikerjakan berjamaah.

A. Niat Sholat Nisfu Syaban Individu:

Bahasa Arab:

اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Tulisan Latin:

Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini lillahi ta'ala.

Artinya:

“Saya berniat salat sunah nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala."

B. Niat Sholat Nisfu Syaban Berjamaah:

1. Niat Sholat Nisfu Syaban Sebagai Imam:

Bahasa Arab:

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Tulisan Latin:

Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini imâman lillâhi ta'ala.

Artinya:

"Aku niat shalat sunah nisfu sya'ban dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."

2. Niat Sholat Nisfu Syaban Sebagai Makmum:

Bahasa Arab:

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى

Tulisan Latin:

Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini ma'mûman lillâhi ta'ala.

Artinya:

"Aku niat shalat sunah nisfu sya'ban dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Dengan menjalankan sholat Nisfu Sya'ban, diharapkan umat Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan, serta meraih berkah dan rahmat-Nya. Semoga sholat kita diterima oleh Allah SWT.

4 dari 5 halaman

Tata Cara Sholat Nisfu Sya'ban

Sholat Nisfu Sya'ban, meskipun memiliki kemiripan dengan salat sunah lain seperti Duha dan Tahajud, tetap memiliki langkah-langkah tertentu yang perlu diikuti dengan seksama. Berikut adalah penjelasan secara rinci mengenai tata cara sholat Nisfu Syaban:

1. Niat Sholat Nisfu Syaban: Mula-mula, sebelum memulai sholat, hendaklah membaca niat dengan tekad yang tulus di dalam hati. Niat sholat Nisfu Syaban ini dapat diucapkan dengan kalimat, "Saya berniat melaksanakan salat sunnah Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul Ihram: Setelah membaca niat, angkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu sambil mengucapkan takbiratul ihram (Allahu Akbar), menandakan dimulainya sholat.

3. Doa Iftitah, Al-Fatihah, dan Surat: Lanjutkan dengan membaca doa iftitah, Al-Fatihah, dan surat pendek dalam Al-Qur'an. Disarankan membaca surat Al-Ikhlas pada rakaat pertama.

4. Rukuk: Melakukan rukuk dengan merendahkan tubuh dan membaca doa rukuk, menegaskan ketaatan dan ketergantungan kepada Allah SWT.

5. Iktidal: Berdiri tegak kembali setelah rukuk, membaca doa iktidal dengan penuh khushu' dan khusyu'.

6. Sujud Pertama: Melakukan sujud pertama dengan membaca doa sujud, mengekspresikan kerendahan dan ketaatan kepada Allah SWT.

7. Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk sejenak di antara dua sujud, membaca doa yang sesuai dengan situasi ini, merenung dan berserah diri kepada Allah.

8. Sujud Kedua: Melanjutkan dengan sujud kedua, menunjukkan ketundukan total kepada Allah SWT.

9. Berdiri untuk Rakaat Kedua: Berdiri tegak untuk melanjutkan rakaat kedua, membaca surah Al-Fatihah dan surat pendek seperti Al-Ikhlas.

10. Mengulangi Urutan Gerakan: Mengulangi urutan gerakan seperti rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua.

11. Duduk Tahiyat Akhir: Duduk tahiyat akhir dengan khusyu', membaca tasyahhud dan tahiyyat akhir sebagai ungkapan akhir ibadah.

12. Salam: Mengucapkan salam sebagai tanda berakhirnya sholat.

13. Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban: Setelah selesai sholat, dianjurkan untuk membaca doa-doa setelah sholat Nisfu Syaban, memohon ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, diharapkan sholat Nisfu Syaban dapat dilaksanakan dengan penuh khushu' dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta meraih keberkahan dan ampunan-Nya.

 
5 dari 5 halaman

Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban

Doa setelah melaksanakan sholat Nisfu Sya'ban adalah momen istimewa untuk memohon ampunan, keberkahan, serta mendapatkan rizki yang luas dari Allah SWT. Berikut adalah bacaan doa yang disarankan oleh Sayyid Utsman bin Yahya dalam kitab Maslakul Akhyar:

Doa:

اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.

اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ"

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.

Artinya:

"Ya Allah, wahai Yang Maha Pemberi dan tidak ada yang dapat memberi kecuali Engkau. Wahai Pemilik kebesaran dan kemuliaan, wahai Yang Maha Luas Pemberian dan nikmat. Tidak ada tuhan selain Engkau, tempat perlindungan bagi yang meminta pertolongan, tempat berlindung bagi yang mencari perlindungan, dan aman bagi yang takut.

Ya Allah, jika Engkau mencatatkan kecelakaan, kehilangan, atau keterbatasan rezeki bagiku di Lauh Mahfuzh, maka hapuslah ya Allah kecelakaan, kehilangan, dan keterbatasan rezekiku dalam Lauh Mahfuzh. Catatlah aku sebagai orang yang beruntung, diberkahi dalam rezeki, dan diberi taufiq untuk melakukan kebaikan di sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau berfirman dalam kitab-Mu yang diturunkan melalui ucapan Rasul-Mu yang diutus, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.'

Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."

Dengan mengamalkan doa ini, semoga kita senantiasa mendapatkan berkah dan keberkahan dalam hidup ini serta mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Aamiin.