Sukses

Tummy Time: Ini Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya

Pengertian, manfaat dan cara melakukan tummy time.

Liputan6.com, Jakarta Tummy time adalah salah satu aspek penting dalam perawatan bayi yang telah diperkenalkan oleh para ahli kesehatan anak. Aktivitas ini mengacu pada waktu yang dihabiskan bayi dalam posisi tengkurap, yang merupakan latihan penting untuk pengembangan fisik dan motorik mereka. Dalam tummy time, bayi ditempatkan pada posisi yang memungkinkan mereka untuk mengangkat kepala dan menyangga tubuh mereka sendiri dengan lengan. 

Meskipun terlihat sederhana, tummy time memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan otot-otot utama bayi, terutama otot leher, bahu, dan lengan, yang penting untuk kemampuan merangkak, duduk, dan berjalan di kemudian hari. Selain sebagai latihan fisik, tummy time juga berperan dalam mencegah berbagai masalah kesehatan bayi, seperti plagiocephaly atau kepala peyang, yang dapat terjadi jika bayi terlalu lama berada dalam posisi terlentang.

Penting bagi orangtua untuk menyadari bahwa tummy time bukan hanya sekadar kegiatan fisik, tetapi juga merupakan investasi dalam kesehatan dan perkembangan keseluruhan bayi. Dengan memahami manfaatnya dan mengikuti panduan yang tepat, orangtua dapat memberikan kontribusi yang besar dalam membantu bayi mereka mencapai tonggak perkembangan yang penting. 

Untuk itu, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian, manfaat dan cara melakukan tummy time, Jumat (8/3/2024).

2 dari 4 halaman

Apa Itu Tummy Time?

Tummy time adalah suatu kegiatan penting yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh orangtua bersama bayi mereka. Aktivitas ini melibatkan latihan tengkurap pada bayi, yang dapat dimulai beberapa hari setelah bayi lahir, sesuai dengan rekomendasi dari American Academy of Pediatrics. Meskipun tidak ada aturan pasti tentang usia ideal untuk memulai tummy time, praktik ini sebaiknya tidak ditunda.

Tummy time memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi perkembangan fisik bayi. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membantu menguatkan otot-otot tubuh bayi, terutama otot leher, bahu, dan lengan. Melalui tummy time, bayi dapat mulai melatih kemampuan mengangkat kepala dan merintis gerakan merangkak yang penting untuk pengembangan motoriknya.

Dengan melakukan tummy time secara rutin, bayi juga dapat mengurangi risiko plagiosefali atau "flat head syndrome," yang dapat terjadi jika bayi terlalu lama berada dalam posisi terlentang. Aktivitas ini juga merangsang indera peraba pada bayi, membantu mereka merasakan sentuhan dan tekstur di sekitarnya. Selain manfaat fisik, tummy time juga memberikan kesempatan berharga untuk interaksi antara orangtua dan bayi, memperkuat ikatan emosional di antara mereka.

Dengan demikian, tummy time bukan hanya merupakan kegiatan menyenangkan, tetapi juga investasi berharga dalam perkembangan fisik dan motorik bayi. Melibatkan diri secara aktif dalam tummy time dapat membantu menciptakan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi secara menyeluruh.

 
3 dari 4 halaman

Manfaat Tummy Time

Tummy time, selain menjadi kegiatan yang menyenangkan, juga membawa sejumlah manfaat signifikan untuk perkembangan fisik dan motorik bayi. Salah satu manfaat utama dari tummy time adalah pembangunan otot-otot tubuh bayi. Saat bayi berusaha mengangkat kepalanya ke atas, terjadi stimulasi dan pengembangan otot leher, dada, bahu, dan lengan. Ini memberikan dasar yang kuat untuk perkembangan motorik bayi, membantu mereka dalam mencapai berbagai kemampuan penting, seperti berguling, merangkak, duduk, dan berjalan.

Penting untuk diingat bahwa tummy time bukan hanya tentang menguatkan otot, tetapi juga memberikan rangsangan yang bermanfaat untuk perkembangan keseluruhan bayi. Beberapa manfaat tambahan dari tummy time meliputi:

1. Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar:

Aktivitas ini juga berkontribusi pada pengembangan keterampilan motorik kasar bayi, membantu mereka dalam mengkoordinasikan gerakan tubuh secara keseluruhan.

Contoh: Bayi yang telah terbiasa dengan tummy time mungkin akan lebih mudah dan lebih cepat dalam mempelajari keterampilan motorik kasar, seperti menggerakkan tangan dan kaki mereka secara bersamaan.

2. Membantu Menguatkan Otot Leher, Termasuk untuk Bayi yang Mengalami Tortikolis:

Tummy time dapat membantu bayi yang mengalami tortikolis, kondisi di mana otot leher mengalami ketegangan atau kekakuan. Dengan memberikan stimulasi pada otot-otot leher, tummy time dapat membantu mengurangi ketidakseimbangan otot yang mungkin terjadi.

Contoh: Bayi dengan tortikolis yang terlibat dalam tummy time secara teratur dapat mengalami peningkatan fleksibilitas dan kekuatan otot leher mereka.

3. Mengembangkan Keterampilan Mengontrol Kepala:

Tummy time memberikan kesempatan bagi bayi untuk melatih keterampilan mengontrol kepala mereka. Dalam posisi tengkurap, bayi harus aktif mengangkat dan menopangkan kepalanya, yang secara bertahap membangun kekuatan dan keterampilan kontrol kepala.

Contoh: Seiring waktu, bayi yang secara rutin melakukan tummy time akan menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam mengendalikan pergerakan kepala mereka, memandang sekeliling dengan lebih lancar dan penuh kepercayaan.

4. Mencegah Plagiocephaly atau Kepala Bayi Peyang:

Tummy time juga memiliki peran dalam mencegah plagiosefali atau kepala bayi peyang, yang dapat terjadi jika bayi terlalu lama berada dalam posisi terlentang.

Contoh: Bayi yang sering melakukan tummy time memiliki kesempatan lebih banyak untuk mengubah posisi kepala mereka, mengurangi tekanan pada satu sisi kepala dan mencegah terjadinya deformasi kepala.

5. Meningkatkan Hubungan Antara Ibu dan Bayi:

Melibatkan diri dalam tummy time juga merupakan momen berharga untuk memperkuat hubungan antara ibu dan bayi. Interaksi langsung selama sesi ini dapat menciptakan ikatan emosional yang kuat.

Contoh: Saat ibu berbicara atau menyanyi kepada bayi selama tummy time, ini dapat memberikan pengalaman positif dan memperdalam hubungan emosional di antara mereka.

6. Mengurangi Perut Kembung:

Tummy time dapat membantu mengurangi masalah perut kembung pada bayi, karena posisi tengkurap dapat membantu memperlancar pencernaan.

Contoh: Bayi yang melakukan tummy time secara rutin mungkin mengalami peningkatan kenyamanan pada perut mereka, dengan peredaran udara yang lebih baik dan pengurangan risiko perut kembung.

 

Dengan demikian, tummy time bukan hanya sekadar kegiatan fisik, tetapi juga merupakan bagian integral dari perjalanan perkembangan bayi yang melibatkan sejumlah manfaat penting.

4 dari 4 halaman

Cara Melakukan Tummy Time

Melakukan tummy time merupakan suatu langkah penting dalam perkembangan motorik bayi, dan dengan mengikuti beberapa langkah yang sederhana, Bunda dapat memastikan bahwa sesi latihan ini berjalan dengan baik. Penting untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan tummy time, seperti setelah Si Kecil berganti popok, mandi, atau setelah bangun dari tidur siang. Hindari melakukan tummy time segera setelah Si Kecil menyusu, untuk menghindari tekanan berlebihan pada perutnya yang bisa menyebabkan muntah.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk melakukan tummy time dengan benar:

  1. Pilih Tempat yang Aman dan Nyaman: Lakukan tummy time di tempat yang datar, seperti lantai, kasur, atau di atas perut dan pangkuan Bunda. Pastikan permukaan lantai atau kasur bersih dan aman. Alasi dengan kain lembut, selimut, atau bantal tipis untuk memberikan kenyamanan ekstra pada Si Kecil.
  2. Perlahan Taruh Si Kecil dalam Posisi Tengkurap: Letakkan Si Kecil secara perlahan pada posisi tengkurap. Pastikan bahwa kepala dan leher bayi berada dalam posisi yang nyaman dan terlindungi.
  3. Berinteraksi dan Memberikan Stimulasi: Ajak Si Kecil untuk berinteraksi selama tummy time. Bicaralah, canda, atau mainkan mainan di dekatnya. Menempatkan cermin di depan bayi juga dapat memberikan stimulus tambahan untuk menarik perhatiannya.
  4. Atur Durasi dan Frekuensi: Lakukan tummy time selama beberapa menit sebanyak 2-3 kali sehari. Di awal, mungkin Si Kecil akan menolak atau rewel, namun secara bertahap, waktu dan durasinya bisa diperpanjang seiring dengan adaptasi bayi.
  5. Pantau Perkembangan Usia: Sesuaikan latihan tummy time dengan perkembangan usia Si Kecil. Pada usia 3-4 bulan, bayi mungkin mulai mengangkat dada saat tengkurap, sedangkan pada usia 5-6 bulan, mereka mungkin sudah mencoba untuk menggerakkan badan ke depan atau ke samping.
  6. Awasi Kondisi Bayi: Selalu awasi Si Kecil selama tummy time dan jangan meninggalkannya sendirian. Jika Si Kecil terlihat mengantuk, segera baringkan ia di tempat tidurnya. Penting untuk menghindari biarkan bayi tidur dalam posisi tengkurap untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak.
  7. Konsultasikan dengan Dokter jika Diperlukan: Jika Si Kecil terlahir prematur, memiliki kebutuhan khusus, atau memiliki masalah kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memulai tummy time.

Dengan menjalankan langkah-langkah ini, Bunda dapat menciptakan sesi tummy time yang positif, membantu perkembangan fisik Si Kecil, dan merangsang interaksi yang menyenangkan antara ibu dan bayi. Ingatlah bahwa kesabaran dan konsistensi adalah kunci utama dalam melibatkan Si Kecil dalam kegiatan ini.

 

Â